1 bulan yang lalu,
Yoochun mengajak Ara pergi ke suatu tempat dimana hanya ada mereka berdua saja.
Disana Yoochun memberikan kejutan untuk Ara dengan memberikan sebuah cincin
yang sangat mahal sepertinya, “ini sebuah cincin untukmu, kau harus memakainya
ya..”, pinta Yoochun dengan senyuman yang indah.
“huft”, Ara menghembuskan
nafas ketika melihat sebuah cincin yang sekarang Ia pakai di tangan kanannya.
Lalu beralih ke tangan kirinya, “kenapa aku tidak bisa melepas cincin ini ya??
Cincin pemberian Yunho..”, Tanya Ara pada dirinya sendiri. Ia duduk di tepi
ranjangnya, Ia sedang menunggu Yoochun karena hari ini Yoochun berencana untuk
mengajak Ara untuk makan malam.
Ara langsung keluar
dari kamar dan turun ke bawah karena Yoochun sudah sampai. Ara masuk ke dalam
mobil Yoochun. ‘Ara cantik sekali!!’ ucap
Yoochun dalam hatinya dan terus menatap Ara dari atas sampai bawah.
Ara yang
merasa dirinya diperhatikan terus oleh Yoochun tersipu malu, “apa ada yang aneh
dengan dandananku??”, Tanya Ara dengan senyumnya. “hhahaha…aniyo, kau terlihat
cantik. Very very beautiful..”, puji Yoochun. “kau berlebihan Yun..” DEG.. ‘ah apa yang kukatakan barusan??’ Ara
sadar apa yang dikatkannya. “mwo?? Yun?? Maksudmu??”, Tanya Yoochun dengan
serius. “maksudku Yoochun.. tadi lidahku terpeleset.. hehehe”, elak Ara dengan sedikit
candaannya. Yoochun hanya tertawa miris. ‘apa
yang aku dengar tidak salah bukan??’ tanyanya dalam hati.
Selama dalam perjalanan itu, Yoochun tidak bersuara sama
sekali. Hanya jika perlu saja Dia bicara, seperti yang terlihat sekarang. “ayo
turun!!”, ajak Yoochun datar. ‘apa Dia
marah padaku ya?? Pabo kau Ara!!’ kata Ara dalam hati lalu keluar dari
mobil.
Mereka berjalan memasuki restaurant yang lumayan mewah itu. mereka duduk
di salah satu meja dekat dengan jendela dimana disana kita bisa melihat
pemandangan di luar restaurant. “hmm..kau marah padaku ya??”, Tanya Ara
ragu-ragu. “aniyo..”, jawab Yoochun singkat dan sedikit senyum. Ara diam lagi
tanpa menyahut jawaban Yoochun.
‘kenapa
jika bersama Yoochun aku biasa saja, jika Dia seperti ini aku tidak berusaha
untuk membuatnya tidak marah lagi padaku’ pikir Ara. ‘Tapi berbeda jika dengan Yunho’ Ara teringat ketika Yunho marah
padanya. ‘ketika Yunho marah padaku, aku
berusaha membuat Dia tidak marah lagi padaku. Aaaahhh..seperti sudah lama
sekali, padahal itu baru 6 bulan yang lalu sebelum aku putus dengannya’ Ara
tersenyum teringat hal itu. ternyata Yoochun memperhatikan perubahan wajah Ara.
Makanan yang sudah dipesan datang, mereka diam tanpa ada
yang bersuara. Hanya bunyi sendok, garpu yang terdengar disana. Tiba-tiba ‘miduhyo..’ ternyata ponsel Yoochun
berdering. “yoboseyo..”, sapa Yoochun dengan semangat. “owh..aku sedang bersama
dengan Ara.. apa kau ingin bicara dengannya?? Baiklah ini”, Yoochun memberikan
ponselnya pada Ara dan ternyata dari Yunho.
“Ne..ada apa??”. “tidak ada
apa-apa, Dia yang memaksaku untuk bicara denganmu.. cepat berikan lagi
padanya!!”, perintah Yunho. ‘kenapa
Dia??’ kesal Ara dalam hati. “ini..”, Ara memberikannya dengan kesal. ‘aku tahu sekarang’ batin Yoochun.
Yoochun langsung mematikan teleponnya.
***
Keesokkan harinya..
Ara terlihat sedang bersama dengan Da Hee sahabatnya di
kantin kampus. Da Hee sangat serius mendengar cerita dari Ara sambil sesekali
Ia menyeruput jus jeruk kesukaannya itu. Kadang Ia juga mengomentari atau
menasihati Ara. Da Hee juga mengangguk-anggukkan kepalanya. “lalu apa yang
harus aku lakukan??”, Tanya Ara setelah selesai bercerita.
“kau harus
memikirkan hal itu matang-matang chingu”, jawab Da Hee tegas. “lalu??”, Tanya
Ara lagi. “kau kan sudah dekat dengan Yoochun selama 2 bulan, tapi hatimu juga
belum bisa menyukainya jadi ya menurutku kau harus menjauh darinya jangan
sampai nanti kau malah menyakitinya”, jelas Da Hee panjang lebar.
“jadi aku
harus kembali lagi pada Yunho??”, Tanya Ara lagi. Da Hee hanya menganggukkan
kepalanya. Sedangkan Ara masih dalam kebimbangan. ‘my little princess..’ ponsel Ara berdering dan ternyata ada pesan
dari Yoochun. “tumben sekali Dia mengirimkan pesan singkat untukku” bisiknya.
“wae??”, walaupun berbisik tetap saja terdengar oleh Da Hee. “aniyo”, jawab Ara
tapi tetap focus pada ponselnya. Da Hee kembali menyeruput jus jeruknya yang
semakin lama semakin sedikit.
From : Yoochun ~~
Kau sudah pulang kan??
Aku menunggumu di depan sekarang..
Ara membalas pesan itu
dengan sangat cepat.
To : Yoochun ~~
Baiklah ^^
Ara berpamitan pada Da Hee untuk segera menemui Yoochun
di depan gerbang. Sesampainya di depan gerbang, Yoochun berdiri di dekat
mobilnya. “Chun”, panggil Ara sembari menepuk pundak Yoochun. “ayo kita
langsung berangkat saja..”, ajak Yoochun.
Yoochun membukakan pintu untuk Ara,
setelah Ara masuk lalu Yoochun menyusul masuk ke dalam mobil. “memang kita mau
kemana??”, Tanya Ara ketika Yoochun sudah masuk ke dalam mobil. “ke rumah Yunho,
yang lain sudah ada disana..”, jawab Yoochun. Wajah Ara terlihat berubah, dan
Yoochun pun menyadari akan hal itu. “wae??”, Tanya Yoochun tiba-tiba membuat
Ara kaget. “aaahh..aniyo, baiklah kalau begitu”, jawab Ara sedikit gugup.
Yoochun melajukan mobilnya dengan cepat.
Rumah Yunho …
Jaejoong dan Junsu sedang asyik bermain playstation
favorit mereka. Changmin sedang mengerjakan soal kuliahnya. Sedangkan Yunho
sedang asyik membaca buku kuliahnya. Ponsel Yunho yang ada di atas meja
bergetar, terdapat pesan singkat dari Yoochun. ‘tumben sekali Dia tidak menelponku..’ pikir Yunho.
From : Yoochun~MyBestFriend
Aku akan datang ke rumahmu sekarang
bersama dengan Ara..
Chua?! ^^
‘aish..bagaimana
ini?? kalau nanti Ha Ra dan Umma pulang.. hah ottoke??’ Yunho panic takut-takut jika ummanya melihat Ara.
Yunho langsung menelpon adiknya yang sekarang sedang bersama dengan ummanya.
“Ne yoboseyo.. kau masih lama kan??”, terdengar percakapan antara Yunho dan
adiknya. Yunho mengakhiri percakapannya di telepon, seketika itu juga Yoochun
datang diikuti Ara dibelakangnya.
“kalian sudah datang.. masuklah..”, ucap Yunho gugup
ketika melihat Ara. “kau kenapa Yun?? Kenapa terlihat gugup seperti itu??”,
Tanya Yoochun diiringi dengan tawa. “memang aku gugup ya?? Sepertinya tidak
..”, ujar Yunho dengan tawa khasnya. ‘aku
tahu kau masih mencintaiku kan Yun??’ Tanya Ara dalam hati.
“aku ingin
pergi ke toilet”, ujar Ara yang langsung berjalan ke arah toilet seperti sudah
tahu dimana tempat itu berada. Semuanya heran dan melihat ke arah Ara, Ara
heran dilihati seperti itu “wae??”, tanyanya. “kau memang tahu dimana
toiletnya?”, Tanya Changmin heran. “aahh..ye, aku tidak tahu”, Ara gugup lalu
menepuk dahinya sendiri. Yoochun hanya tersenyum di tempat. “hehehe..ayo aku
antarkan. Chun tidak apa kan?”, Tanya Yunho pada Yoochun. Yoochun hanya
tersenyum lalu Yunho mendahului Ara menuju ke toilet.
Sampailah di depan toilet, kini tinggal Ara dan Yunho
saja. Sebelum Ara masuk ke dalam toilet, Yunho sedikit memberikan teguran pada
Ara. “aku harap kau tidak terlalu terbuka seperti itu, tolong jangan membuat
mereka heran dan berpikir yang aneh-aneh nantinya”, ujar Yunho pada Ara.
“lalu
kenapa jika aku seperti itu?? kau tidak suka?”, Ara sepertinya ingin meluapkan
semua perasaannya disini. “apa maksudmu?”, Tanya Yunho mengerutkan keningnya.
“aku memang salah padamu, dan sekarang mungkin aku mendapatkan balasannya..”,
jelas Ara yang membuat Yunho semakin tidak mengerti.
“aku masih mencintaimu
Yun”, kata-kata Ara itu membuat Yunho kaget sekaligus tidak percaya dengan apa
yang dikatakan Ara. “YA!! Kau gila?? Kau akan menjadi istri dari Park Yoochun,
lupakan itu!!”, bentak Yunho namun tidak keras. “aku tidak mau menjadi nyonya
Park tapi aku ingin menjadi nyonya Jung..”, jawab Ara tegas.
Tiba-tiba suara
Yoochun mengagetkan Yunho dan Ara, “kalian lama sekali??”, Tanya Yoochun yang
sekarang sudah ada dibelakang Yunho. “tidak apa Chun, aku..”, pembicaraan Yunho
dipotong oleh Ara. “aku ingin mengatakan sesuatu padamu Chun..”, kata Ara.
Yunho berusaha untuk tidak memperbolehkan Ara bicara tapi Ara tetap pada
pendiriannya, “Ara sudahlah.. ini tidak penting Chun”. “bicaralah Ara!!”, pinta
Yoochun.
Suasana menjadi hening di ruang belakang itu. Ara
mengambil nafas lalu memulai bicara. Yoochun dengan serius menanti kata-kata
Ara sedangkan Yunho hanya diam tidak
percaya. “aku adalah mantan kekasih Yunho”, ucap Ara. Yoochun dan Yunho
terlihat kaget. “itu hanya masa lalu Chun, mianhe aku tidak memberitahumu”,
Yunho beranjak dari tempatnya tapi tangan Yunho ditarik Ara. “aku masih
mencintai namja ini..”, lanjut Ara. “Ara..”, bentak Yunho. “aku sudah tahu
semuanya..”, Yoochun beranjak dari tempatnya lalu meninggalkan Yunho dan Ara.
“kau keterlaluan”, Yunho melepaskan tangan Ara. Ara mulai berkaca-kaca.
‘apa Yunho sudah tidak mencintaiku lagi??apa
Dia sudah tidak menginginkanku lagi? Apa Dia telah melupakan semua kenangan
kami?? Aku masih sangat mencintaimu Yunho. aku benar-benar menyesal dengan apa
yang ku lakukan saat itu. aku mohon Yun terima aku lagi untuk selalu bersamamu’
Ara mulai meneteskan airmatanya.
~TBC~
^ _ ^
0 komentar:
Posting Komentar