Kamar Yunho…
Yunho terbangun dari tidurnya, Ia merasakan getaran
pada saku celananya. “hoamh..sudah pagi ya??”, tanyanya pada diri sendiri.
“siapa yang menelpon pagi-pagi begini??”. Ia mengambil ponselnya, tertulis
dilayar ‘Cunnie~’.
“yoboseyo” .. “enak ya baru bangun??”, ledek Yoochun dari
sebrang. “hehehe..ada apa??” .. “ada apa kau bilang?? Kenapa semalam tidak ke
apartemen Jae??”, Tanya Yoochun. “OMO!! Mian aku lupa, lagipula aku ketiduran
sobat”, jawabnya. “hmm..ya sudah kalau begitu..hari ini aku tunggu di kantin
kampus ya..”, kata Yoochun lagi. “hmm..baiklah.. Ne”, Yunho langsung menutup
teleponnya. Ia langsung beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Hari
ini Ia harus pergi ke kampus.
Yunho mengenyam pendidikan di Universitas Seoul. Begitu
juga dengan ketiga temannya. Tapi hanya Yunho yang berbeda jurusan, ketiga
temannya mengambil jurusan yang sama. “aku ingin berbeda dari kalian” katanya
dulu pada teman-temannya. Yunho juga satu kelas dengan Ara, setiap di kampus
mereka selalu bersama. Tapi teman-teman kampusnya hanya menganggap mereka
bersahabat padahal lebih dari itu. Hanya sahabat Ara saja yang tahu kalau
mereka berpacaran.
Di Kampus …
“Yunho”, teriak seorang Yoeja tinggi, berkulit putih
memanggil nama Yunho yang baru saja sampai di tempat parkir. Wanita itu
menghampiri Yunho. “ada apa??”, Tanya Yunho sambil menutup pintu mobilnya.
“tugasmu sudah selesai??”, yoeja itu balik bertanya. “ya sudah..wae?”, mereka
berjalan beriringan menuju kelas. “kalau sudah nanti berikan pada Ara ya..”,
jelas wanita itu. “kenapa tidak padamu saja Da Hee?”. Da Hee,
Lee Da Hae
sahabat Ara sekaligus orang yang tahu hubungan Yunho dan Ara. Dia juga lah yang
menyatukan Yunho dan Ara dan menjadikan mereka sepasang kekasih. “memang kenapa
kalau dengannya? Oiy, mana Ara?? Tidak bersamamukah?”, Tanya Da Hee. ‘hmm..jadi Ara belum cerita’ batin
Yunho. “tidak denganku, ya sudah aku mau ke perpustakaan dulu”, Yunho langsung
melesat menjauh dari Da Hee. Da Hee menggaruk kepalanya yang tidak gatal,
bingung melihat tingkah Yunho.
Di tempat lain dan waktu yang sama, Yoochun hari ini
mengantar Ara ke kampusnya. Ara terlihat melamun, Ia hanya melamun saja di
dalam mobil Yoochun. Tidak ada kata yang keluar dari mulutnya. “kau kenapa
Ara??”, Tanya Yoochun memegang pundak Ara. Ara refleks menjawab, “ah aniyo, aku
tidak apa-apa”.
“tapi kau melamun saja sedari tadi, ada yang kau pikirkan??”,
Tanya Yoochun lagi. Ara hanya menggeleng. Yoochun tersenyum, ‘mungkin Dia belum percaya padaku’ pikirnya.
“tidak perlu sungkan untuk cerita padaku”, ujar Yoochun dengan senyum. Ara
mengangguk dan tersenyum. ‘yang
kupikirkan adalah, kenapa dunia ini sempit sekali. Kenapa aku harus berada di
antara kalian??’ batin Ara. Sejak pertemuan semalam, Ara terus saja
memikirkan Yunho.
***
Di Kelas …
Karena terlalu asyik berada di perpustakaan, Yunho
telat masuk pada jam kuliah pertama. Semua bangku sudah diisi kecuali, ‘owh..kenapa harus disamping Ara??’
pikirnya. Akhirnya Yunho duduk tepat disebelah Ara yang sedang asyik dengan
dunianya sendiri. Ara memang sedang memperhatikan sangseongnim di depan tapi
tidak dengan pikirannya.
Sangseongnim selesai menjelaskan dan waktunya
mengerjakan tugas darinya. Yunho mengeluarkan 2 lembar HVS yang isinya adalah
jawaban dari soal tugas kelompok. Kebetulan Yunho satu kelompok dengan Ara dan
Da Hee. Mau tidak mau Dia harus tetap mengerjakannya. Baginya, masalah pribadi
tidak bisa disangkut pautkan dengan Tugas kampus.
Yunho mencolek bahu
Ara, sentak Ara kaget. “eeeehhhhh”. “hmm..mian, ini tugasku. Sudah kuselesaikan
semua”, kata Yunho canggung. Yunho memberikan kertas itu pada Ara. “Ne..”,
jawab Ara singkat lalu memalingkan wajahnya pada Yunho, Dia masih belum bisa
menatap Yunho. “hmm..lebih baik kau ceritakan pada Da Hee ya..”, Yunho melihat
Da Hee sekilas yang duduk di samping kiri Ara lalu kembali ke tempat semula.
Ara tampak mencerna perkataan Yunho, ‘oiy,
aku belum memberitahu pada Da Hee soal ini..’ ingat Ara.
Yunho melirik Ara
sedikit lalu mengalihkan pandangannya lagi dari yoeja yang baru saja menjadi
mantan pacarnya. ‘hmm..apa Dia sudah
tidak ingin melihatku lagi ya..?? baiklah kalau seperti itu. aku akan menjauh
darinya..’ batinnya.
Koridor Kampus …
Yunho mencari-cari ponselnya di dalam saku celananya
yang sejak tadi bergetar. “Yoochun.. ne yoboseyo”, salamnya. “kau dimana??aku
dan yang lain sudah di kantin..”, Tanya Yoochun. “apa??berisik sekali..”,
suasana di kantin memang sangat ramai jika sedang waktu istirahat. “kau
dimana?”, Yoochun mengulang pertanyaan lagi. “owh.. baru saja keluar, aku
segera kesana”, katanya.
Yunho langsung menutup telfonnya dan segera beranjak
menuju kantin. “yunho!!”, terdengar teriakan seorang yoeja yang sudah tidak
asing lagi untuk Yunho. Yunho menoleh ke belakang dan benar saja Da Hee sudah
memasang wajah mengerikan. ‘ada apa ya?’
pikir Yunho.
“pasti kau bertanya-tanya kan kenapa aku memanggilmu?? Kenapa
tidak cerita padaku jika hubungan mu dengan Ara sudah pu..” “aku ingin dia saja
yang cerita padamu..”, potong Yunho. “jadi kalian benar sudah.. aish memang
tidak bisa dibicarakan baik-baik ya??”, Tanya Da Hee.
“apa yang mau dibicarakan
lagi chingu?? Sudah ya, teman-temanku sudah menunggu..”, Yunho melambaikan
tangannya pada Da Hee tapi derap langkahnya terhenti ketika Da Hee berbicara
sesuatu, “jadi namja tadi itu calon tunangan Ara dan itu sahabatmu??”. Yunho
hanya tersenyum mendengar perkataan Da Hee, Ia pun berlalu. Da Hee hanya
menatap sosok namja yang berjalan di depannya. Tadi pagi, Da Hee melihat Ara
turun dari mobil Yoochun.
Yunho sudah sampai di
kantin kampusnya, Ia melihat kesekeliling untuk mencari teman-temannya yang
sedari sudah menunggunya. Seseorang melambaikan tangannya ke arah Yunho,
ternyata namja cantik yaitu Jaejoong. Disana sudah ada 4 namja tampan sedang
menikmati makan siangnya, Yunho langsung menghampiri mereka dan duduk disamping
Yoochun yang sedang menyeruput minuman dinginnya.
“segar sekali sepertinya
ya…”, ujar Yunho pada Yoochun. “hmm..kau !! lama sekali, kemana saja??”,
Yoochun balik bertanya. “tadi ada urusan, aku ingin coba”, kata Yunho sembari
mengambil minuman Yoochun. “sesibuk apa sih kau ini??”, Tanya Yoochun
menggeleng-gelengkan kepalanya. Semua diam tak bersuara, Changmin sibuk dengan
makanannya, Junsu dan Jaejoong sibuk dengan game di ponselnya, Yoochun sibuk
dengan minumannya, sedangkan Yunho sibuk dengan lamunannya.
10 menit kemudian, “OH IYA!! Aku hampir saja lupa!!”,
Yoochun mengagetkan teman-temannya. “YA KAU INI CHUN !!”, serentak semua
membentak Yoochun. “hehehe..mianhe”, Yoochun tersenyum tanpa rasa bersalah.
“aku hanya ingin bertanya kok, menurut mu aku harus memberikan apa pada Ara??”.
Yoochun menatap Yunho berharap teman yang satunya ini bisa memberikan solusi
padanya. Tak ada jawaban.
“HEY JUNG YUNHO!!”, Yoochun agak sedikit membentak.
“aaahh..ya.. apa??kau bertanya padaku??”, Yunho baru sadar kalau Dia yang
ditanya. “aish, kau sedang memikirkan apa sih? Aku Tanya, menurut mu aku harus
memberikan apa pada Ara??”, ulang Yoochun. “owhh..hmm..”, Yunho memegang
dagunya seraya berpikir. Yunho teringat akan beberapa bulan yang lalu sebelum
akhirnya Dia putus dengan Ara.
*flashback*
“ini..”, Yunho
memberikan sebuah kotak kecil berbentuk love pada Ara. “apa ini??”, Tanya Ara
seraya mengambil kotak kecil itu dari tangan Ara dan langsung membukanya, Ara
menutup mulutnya dengan telapak tangannya, “ini sebuah cincin Yun??”, Tanya Ara
yang masih kaget dengan pemberian Yunho. “ya itu cincin, jika kau memakainya
aku rasa aku akan sangat bahagia”, ujar Yunho dengan seulas senyum di bibirnya.
“pasti”, jawab Ara singkat diikuti dengan anggukan antusias.
*end flasback*
‘hmm..apa
cincin itu masih Ara simpan atau Dia sudah membuangnya??’ batin Yunho. “Yunho!!”, bentak Yoochun. “hmm..terserah
kau saja!!”, jawabnya enteng setelah bangun dari lamunannya. “aish, ku pikir
kau ingin mengatakan sesuatu yang spektakuler..sudah lama berpikir jawaban mu
hanya itu..”, teman-temannya kecewa. “kalau ku beritahu nanti kau tidak kreatif”,
kata Yunho lagi. Semua yang disana memandang malas pada Yunho.
Sudah 1 jam Yunho dan teman-temannya berada di kantin.
“aku ada kelas 10 menit lagi”, kata Yunho seraya bangkit dari duduknya.
“lalu??”, Tanya teman-temannya serentak bersamaan. “yaaa..aku harus masuk.
Bagaimana kalian ini??”, Yunho malah balik bertanya.
“huh..sejak kapan kau jadi
rajin seperti ini??”, Tanya Yoochun. “ketika SMA dulu, kau yang selalu mengajak
kami bolos pada jam pelajaran kan hyung??”, sambung Changmin menyindir hyungnya
itu. karena Changmin lah yang selalu menolak ajakan itu tapi tetap saja hyungdeulnya
yang nakal itu mengajaknya. “setelah setahun merasakan bangku kuliah, Dia
menjadi anak yang rajin Chunnie”, timpal Junsu. “hmm..atau jangan jangan karena
mantan yoejanya itu ya??”, selidik Jaejoong.
Di Depan Kelas …
Pelajaran sudah selesai beberapa menit yang lalu,
tapi Ara belum selesai mencatat pelajaran yang tadi diterangkan oleh sangseongnim.
‘hmm..biasanya Yunho akan menemaniku
mencatat dan menjahiliku dengan berbagai cara agar aku tertawa..’ Ara
tertawa mengingat hal itu. dia tersenyum sendiri. “lalu jika sudah selesai Dia
akan mengantarku pulang tapi tidak sampai rumah karena Dia takut pada
appa..hahaha”, Ara tertawa sedikit keras, tapi Dia langsung menutup mulutnya
takut terdengar mahasiswa lain yang mungkin masih ada di kampus.
Pada waktu yang sama di tempat yang berbeda, Yunho baru
saja dari perpustakaan sejak beberapa menit yang lalu ketika pelajaran sudah
selesai. ‘jika dipikir-pikir benar yang
dikatakan teman-teman, kenapa sekarang aku jadi rajin ya?? Setiap pergi ke
apartemen Jae, pasti tidak lepas dari buku. Bermain game pun sangat sedikit.
Apa aku tertular virus Changmin yang rajin belajar??atau karena Ara?’ Yunho
menggeleng mengingat pembicaraan teman-temannya tadi.
Dia sekarang sedang
menuju tempat dimana Ia memarkirkan mobil kesayangannya itu. ia harus melewati
ruang kelas yang tadi Ia gunakan bersama dengan teman kampusnya. Dia menengok
ke arah kelas dan Ia melihat sosok yoeja yang Ia cintai, ‘hmm..pasti sedang mencatat’ pikir Yunho. ia hampir pergi dari
tempat itu tapi Ia melihat Ara tertawa dan itu membuat Yunho menghentikan
langkahnya. “lalu jika sudah selesai Dia akan mengantarku pulang tapi tidak
sampai rumah karena Dia takut pada appa..hahaha”. ‘Dia?? Takut pada Appa?? Bukankah itu diriku??’ batinnya. Dia juga
tertawa pelan mengingat hal itu.
Ketika Yunho sedang mengawasi Ara di balik kaca jendela
kelas, Ara yang sedang mengingat kenangannya bersama Yunho. tiba-tiba hujan pun
turun sangat deras, disertai petir yang sedikit mengagetkan dua makhluk
sempurna itu. “aigo, ottoke??”, Ara panic karena Ia lupa membawa payungnya. Ara
lalu memasukkan buku-bukunya ke dalam tas dengan sangat rapi, lalu memakai
swetter abu-abu untuk menutupi tubuhnya yang mulai kedinginan. Sedangkan Yunho
hanya melihat tingkah Ara yang panic.
Ara keluar dari kelas dan melihat langit yang sangat
gelap, hari juga sudah mulai malam. Yunho yang melihat Ara keluar, langsung
bersembunyi di balik pot besar yang ada di koridor kampus. Ia membuka ponselnya
dan mengirimkan pesan singkat pada seseorang, Ia duduk di samping pot besar itu
sambil menunggu seseorang yang akan menjemput Ara.
~TBC~
0 komentar:
Posting Komentar