Halaman

Jumat, 13 Januari 2012

~Still in Love~ Chapter 3


Kamar Yunho…

Yunho terbangun dari tidurnya, Ia merasakan getaran pada saku celananya. “hoamh..sudah pagi ya??”, tanyanya pada diri sendiri. “siapa yang menelpon pagi-pagi begini??”. Ia mengambil ponselnya, tertulis dilayar ‘Cunnie~’. 

“yoboseyo” .. “enak ya baru bangun??”, ledek Yoochun dari sebrang. “hehehe..ada apa??” .. “ada apa kau bilang?? Kenapa semalam tidak ke apartemen Jae??”, Tanya Yoochun. “OMO!! Mian aku lupa, lagipula aku ketiduran sobat”, jawabnya. “hmm..ya sudah kalau begitu..hari ini aku tunggu di kantin kampus ya..”, kata Yoochun lagi. “hmm..baiklah.. Ne”, Yunho langsung menutup teleponnya. Ia langsung beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Hari ini Ia harus pergi ke kampus.

Yunho mengenyam pendidikan di Universitas Seoul. Begitu juga dengan ketiga temannya. Tapi hanya Yunho yang berbeda jurusan, ketiga temannya mengambil jurusan yang sama. “aku ingin berbeda dari kalian” katanya dulu pada teman-temannya. Yunho juga satu kelas dengan Ara, setiap di kampus mereka selalu bersama. Tapi teman-teman kampusnya hanya menganggap mereka bersahabat padahal lebih dari itu. Hanya sahabat Ara saja yang tahu kalau mereka berpacaran.

***



Di Kampus …

“Yunho”, teriak seorang Yoeja tinggi, berkulit putih memanggil nama Yunho yang baru saja sampai di tempat parkir. Wanita itu menghampiri Yunho. “ada apa??”, Tanya Yunho sambil menutup pintu mobilnya. “tugasmu sudah selesai??”, yoeja itu balik bertanya. “ya sudah..wae?”, mereka berjalan beriringan menuju kelas. “kalau sudah nanti berikan pada Ara ya..”, jelas wanita itu. “kenapa tidak padamu saja Da Hee?”. Da Hee, 

Lee Da Hae sahabat Ara sekaligus orang yang tahu hubungan Yunho dan Ara. Dia juga lah yang menyatukan Yunho dan Ara dan menjadikan mereka sepasang kekasih. “memang kenapa kalau dengannya? Oiy, mana Ara?? Tidak bersamamukah?”, Tanya Da Hee. ‘hmm..jadi Ara belum cerita’ batin Yunho. “tidak denganku, ya sudah aku mau ke perpustakaan dulu”, Yunho langsung melesat menjauh dari Da Hee. Da Hee menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung melihat tingkah Yunho.

Di tempat lain dan waktu yang sama, Yoochun hari ini mengantar Ara ke kampusnya. Ara terlihat melamun, Ia hanya melamun saja di dalam mobil Yoochun. Tidak ada kata yang keluar dari mulutnya. “kau kenapa Ara??”, Tanya Yoochun memegang pundak Ara. Ara refleks menjawab, “ah aniyo, aku tidak apa-apa”. 

“tapi kau melamun saja sedari tadi, ada yang kau pikirkan??”, Tanya Yoochun lagi. Ara hanya menggeleng. Yoochun tersenyum, ‘mungkin Dia belum percaya padaku’ pikirnya. “tidak perlu sungkan untuk cerita padaku”, ujar Yoochun dengan senyum. Ara mengangguk dan tersenyum. ‘yang kupikirkan adalah, kenapa dunia ini sempit sekali. Kenapa aku harus berada di antara kalian??’ batin Ara. Sejak pertemuan semalam, Ara terus saja memikirkan Yunho.

***

Di Kelas …

Karena terlalu asyik berada di perpustakaan, Yunho telat masuk pada jam kuliah pertama. Semua bangku sudah diisi kecuali, ‘owh..kenapa harus disamping Ara??’ pikirnya. Akhirnya Yunho duduk tepat disebelah Ara yang sedang asyik dengan dunianya sendiri. Ara memang sedang memperhatikan sangseongnim di depan tapi tidak dengan pikirannya. 

Sangseongnim selesai menjelaskan dan waktunya mengerjakan tugas darinya. Yunho mengeluarkan 2 lembar HVS yang isinya adalah jawaban dari soal tugas kelompok. Kebetulan Yunho satu kelompok dengan Ara dan Da Hee. Mau tidak mau Dia harus tetap mengerjakannya. Baginya, masalah pribadi tidak bisa disangkut pautkan dengan Tugas kampus.

Yunho mencolek bahu Ara, sentak Ara kaget. “eeeehhhhh”. “hmm..mian, ini tugasku. Sudah kuselesaikan semua”, kata Yunho canggung. Yunho memberikan kertas itu pada Ara. “Ne..”, jawab Ara singkat lalu memalingkan wajahnya pada Yunho, Dia masih belum bisa menatap Yunho. “hmm..lebih baik kau ceritakan pada Da Hee ya..”, Yunho melihat Da Hee sekilas yang duduk di samping kiri Ara lalu kembali ke tempat semula. Ara tampak mencerna perkataan Yunho, ‘oiy, aku belum memberitahu pada Da Hee soal ini..’ ingat Ara.

Yunho melirik Ara sedikit lalu mengalihkan pandangannya lagi dari yoeja yang baru saja menjadi mantan pacarnya. ‘hmm..apa Dia sudah tidak ingin melihatku lagi ya..?? baiklah kalau seperti itu. aku akan menjauh darinya..’ batinnya.

Koridor Kampus …

Yunho mencari-cari ponselnya di dalam saku celananya yang sejak tadi bergetar. “Yoochun.. ne yoboseyo”, salamnya. “kau dimana??aku dan yang lain sudah di kantin..”, Tanya Yoochun. “apa??berisik sekali..”, suasana di kantin memang sangat ramai jika sedang waktu istirahat. “kau dimana?”, Yoochun mengulang pertanyaan lagi. “owh.. baru saja keluar, aku segera kesana”, katanya. 

Yunho langsung menutup telfonnya dan segera beranjak menuju kantin. “yunho!!”, terdengar teriakan seorang yoeja yang sudah tidak asing lagi untuk Yunho. Yunho menoleh ke belakang dan benar saja Da Hee sudah memasang wajah mengerikan. ‘ada apa ya?’ pikir Yunho. 

“pasti kau bertanya-tanya kan kenapa aku memanggilmu?? Kenapa tidak cerita padaku jika hubungan mu dengan Ara sudah pu..” “aku ingin dia saja yang cerita padamu..”, potong Yunho. “jadi kalian benar sudah.. aish memang tidak bisa dibicarakan baik-baik ya??”, Tanya Da Hee. 

“apa yang mau dibicarakan lagi chingu?? Sudah ya, teman-temanku sudah menunggu..”, Yunho melambaikan tangannya pada Da Hee tapi derap langkahnya terhenti ketika Da Hee berbicara sesuatu, “jadi namja tadi itu calon tunangan Ara dan itu sahabatmu??”. Yunho hanya tersenyum mendengar perkataan Da Hee, Ia pun berlalu. Da Hee hanya menatap sosok namja yang berjalan di depannya. Tadi pagi, Da Hee melihat Ara turun dari mobil Yoochun.

Yunho sudah sampai di kantin kampusnya, Ia melihat kesekeliling untuk mencari teman-temannya yang sedari sudah menunggunya. Seseorang melambaikan tangannya ke arah Yunho, ternyata namja cantik yaitu Jaejoong. Disana sudah ada 4 namja tampan sedang menikmati makan siangnya, Yunho langsung menghampiri mereka dan duduk disamping Yoochun yang sedang menyeruput minuman dinginnya. 

“segar sekali sepertinya ya…”, ujar Yunho pada Yoochun. “hmm..kau !! lama sekali, kemana saja??”, Yoochun balik bertanya. “tadi ada urusan, aku ingin coba”, kata Yunho sembari mengambil minuman Yoochun. “sesibuk apa sih kau ini??”, Tanya Yoochun menggeleng-gelengkan kepalanya. Semua diam tak bersuara, Changmin sibuk dengan makanannya, Junsu dan Jaejoong sibuk dengan game di ponselnya, Yoochun sibuk dengan minumannya, sedangkan Yunho sibuk dengan lamunannya.

10 menit kemudian, “OH IYA!! Aku hampir saja lupa!!”, Yoochun mengagetkan teman-temannya. “YA KAU INI CHUN !!”, serentak semua membentak Yoochun. “hehehe..mianhe”, Yoochun tersenyum tanpa rasa bersalah. “aku hanya ingin bertanya kok, menurut mu aku harus memberikan apa pada Ara??”. Yoochun menatap Yunho berharap teman yang satunya ini bisa memberikan solusi padanya. Tak ada jawaban. 

“HEY JUNG YUNHO!!”, Yoochun agak sedikit membentak. “aaahh..ya.. apa??kau bertanya padaku??”, Yunho baru sadar kalau Dia yang ditanya. “aish, kau sedang memikirkan apa sih? Aku Tanya, menurut mu aku harus memberikan apa pada Ara??”, ulang Yoochun. “owhh..hmm..”, Yunho memegang dagunya seraya berpikir. Yunho teringat akan beberapa bulan yang lalu sebelum akhirnya Dia putus dengan Ara.

*flashback*

“ini..”, Yunho memberikan sebuah kotak kecil berbentuk love pada Ara. “apa ini??”, Tanya Ara seraya mengambil kotak kecil itu dari tangan Ara dan langsung membukanya, Ara menutup mulutnya dengan telapak tangannya, “ini sebuah cincin Yun??”, Tanya Ara yang masih kaget dengan pemberian Yunho. “ya itu cincin, jika kau memakainya aku rasa aku akan sangat bahagia”, ujar Yunho dengan seulas senyum di bibirnya. “pasti”, jawab Ara singkat diikuti dengan anggukan antusias.

*end flasback*

‘hmm..apa cincin itu masih Ara simpan atau Dia sudah membuangnya??’ batin Yunho. “Yunho!!”, bentak Yoochun. “hmm..terserah kau saja!!”, jawabnya enteng setelah bangun dari lamunannya. “aish, ku pikir kau ingin mengatakan sesuatu yang spektakuler..sudah lama berpikir jawaban mu hanya itu..”, teman-temannya kecewa. “kalau ku beritahu nanti kau tidak kreatif”, kata Yunho lagi. Semua yang disana memandang malas pada Yunho.

Sudah 1 jam Yunho dan teman-temannya berada di kantin. “aku ada kelas 10 menit lagi”, kata Yunho seraya bangkit dari duduknya. “lalu??”, Tanya teman-temannya serentak bersamaan. “yaaa..aku harus masuk. Bagaimana kalian ini??”, Yunho malah balik bertanya. 

“huh..sejak kapan kau jadi rajin seperti ini??”, Tanya Yoochun. “ketika SMA dulu, kau yang selalu mengajak kami bolos pada jam pelajaran kan hyung??”, sambung Changmin menyindir hyungnya itu. karena Changmin lah yang selalu menolak ajakan itu tapi tetap saja hyungdeulnya yang nakal itu mengajaknya. “setelah setahun merasakan bangku kuliah, Dia menjadi anak yang rajin Chunnie”, timpal Junsu. “hmm..atau jangan jangan karena mantan yoejanya itu ya??”, selidik Jaejoong.

Yunho malah teringat dengan kata-kata Ara waktu mereka masih menjadi sepasang kekasih, ‘ingat ya Jung Yunho, kau tidak boleh banyak bermain dengan teman-temanmu, sekali sekali tidak apa-apa main asal kau masih ingat waktu untuk belajar. Dan jangan pernah sesekali bolos kuliah, itu akan membuatmu menjadi anak yang malas’ Ara menasihati pacar barunya yang sangat suka sekali bermain hingga larut malam bersama sahabat-sahabatnya.’. Yunho tanpa sadar memukul kepalanya sendiri, ‘lupakan hal itu!!’. “kau kenapa Yun??”, Tanya Jaejoong. “aaahhh..aniyo, aku pergi!!”, Yunho langsung melesat menjauh dari sahabat-sahabatnya itu yang masih tidak mengerti dengan tingkah Yunho.

Di Depan Kelas …

Pelajaran sudah selesai beberapa menit yang lalu, tapi Ara belum selesai mencatat pelajaran yang tadi diterangkan oleh sangseongnim. ‘hmm..biasanya Yunho akan menemaniku mencatat dan menjahiliku dengan berbagai cara agar aku tertawa..’ Ara tertawa mengingat hal itu. dia tersenyum sendiri. “lalu jika sudah selesai Dia akan mengantarku pulang tapi tidak sampai rumah karena Dia takut pada appa..hahaha”, Ara tertawa sedikit keras, tapi Dia langsung menutup mulutnya takut terdengar mahasiswa lain yang mungkin masih ada di kampus.

Pada waktu yang sama di tempat yang berbeda, Yunho baru saja dari perpustakaan sejak beberapa menit yang lalu ketika pelajaran sudah selesai. ‘jika dipikir-pikir benar yang dikatakan teman-teman, kenapa sekarang aku jadi rajin ya?? Setiap pergi ke apartemen Jae, pasti tidak lepas dari buku. Bermain game pun sangat sedikit. Apa aku tertular virus Changmin yang rajin belajar??atau karena Ara?’ Yunho menggeleng mengingat pembicaraan teman-temannya tadi. 

Dia sekarang sedang menuju tempat dimana Ia memarkirkan mobil kesayangannya itu. ia harus melewati ruang kelas yang tadi Ia gunakan bersama dengan teman kampusnya. Dia menengok ke arah kelas dan Ia melihat sosok yoeja yang Ia cintai, ‘hmm..pasti sedang mencatat’ pikir Yunho. ia hampir pergi dari tempat itu tapi Ia melihat Ara tertawa dan itu membuat Yunho menghentikan langkahnya. “lalu jika sudah selesai Dia akan mengantarku pulang tapi tidak sampai rumah karena Dia takut pada appa..hahaha”. ‘Dia?? Takut pada Appa?? Bukankah itu diriku??’ batinnya. Dia juga tertawa pelan mengingat hal itu.

Ketika Yunho sedang mengawasi Ara di balik kaca jendela kelas, Ara yang sedang mengingat kenangannya bersama Yunho. tiba-tiba hujan pun turun sangat deras, disertai petir yang sedikit mengagetkan dua makhluk sempurna itu. “aigo, ottoke??”, Ara panic karena Ia lupa membawa payungnya. Ara lalu memasukkan buku-bukunya ke dalam tas dengan sangat rapi, lalu memakai swetter abu-abu untuk menutupi tubuhnya yang mulai kedinginan. Sedangkan Yunho hanya melihat tingkah Ara yang panic.

Ara keluar dari kelas dan melihat langit yang sangat gelap, hari juga sudah mulai malam. Yunho yang melihat Ara keluar, langsung bersembunyi di balik pot besar yang ada di koridor kampus. Ia membuka ponselnya dan mengirimkan pesan singkat pada seseorang, Ia duduk di samping pot besar itu sambil menunggu seseorang yang akan menjemput Ara.

~TBC~

0 komentar:

Posting Komentar