Ya, Yoochun lah yang
menjemput Ara, membawakan payung dan membawa Ara ke dalam mobilnya. Yoochun
tersenyum, “tadi Yunho yang menyuruhku untuk menjemputmu..”. Hati Ara terasa
sakit, ‘Yunho??’. “tadi Yunho tidak
sengaja melihatmu sedang berada di kelas dan terjebak hujan. Dia memang seperti
itu, jika ada yoeja diantara kami yang sedang kebingungan dan Dia melihatnya,
Dia akan menyuruh kami untuk menjemputnya”, jelas Yoochun seakan bisa tahu
pertanyaan Ara.
“ya begitulah Yunho, Dia sangat perhatian pada wanita, siapapun
wanita itu. makanya banyak sekali yang menyukainya. tapi jika Dia sudah
mempunyai yeojachingu, jangan harap kalian para yoeja akan diperhatikan
hehehe”, lanjut Yoochun sedikit tertawa. Ara tersenyum mendengar penjelasan
Yoochun, ‘ya kau benar chun, yunho sangat
perhatian pada wanita. Tapi ketika dia sudah bersamaku, dia tidak melirik
wanita disebelahnya. Hanya tersenyum pada wanita itu tapi tetap mengutamakanku’
batin Ara senang. “dan dia juga tidak akan pernah mau mengantar kekasih
sahabatnya, takut kalau terjadi salah paham”, lanjut Yoochun lagi. ‘Ara sepertinya tertarik mendengar
penjelasanku tentang Yunho..hehe’ pikir Yoochun.
“hmm..kau kenapa tersenyum terus??apa kau menyukainya??”,
Tanya Yoochun yang tiba-tiba. “hah??”, Ara senta kaget. “hehehe..aku hanya
bercanda Ara. Hmm..tapi apa kau sekelas dengannya?? Dan apa kau tahu mantan
kekasih Yunho?”, Tanya Yoochun lagi dan itu sontak membuat Ara lebih kaget.
“mwo?? Mantan kekasih?? Ehh..hmm.. ya aku sekelas dengannya. Soal mantan Yunho
aku tidak tahu”, jawab Ara gugup. “kau sekelas dengannya?? Kenapa tidak bilang
ketika bertemu pertama kali??”. “mianhe, aku tidak terlalu dekat dengannya
Chun..”, jawab Ara. “owhh…apa Dia terlalu cuek ya??”, Yoochun bertanya lagi
tapi sepertinya bertanya pada dirinya sendiri. Ara hanya tersenyum sendiri
tanpa memperdulikan kata-kata Yoochun.
Kamar Yunho …
“apa yang aku lakukan tadi benar ya?? Hmm..ya sangat
benar Jung Yunho. Sekarang Ara bukan yoejamu lagi, Dia sudah milik Park Yoochun
sekarang. Sahabatmu”, Yunho berkata pada diri sendiri. Yunho baru saja sampai
di rumahnya, Dia langsung pulang ke rumahnya.
Setelah tadi Ia menunggu Yoochun
untuk menjemput Ara di kampus, ketika Yoochun sampai di kampus dan memastikan
mereka sudah pulang baru Yunho pulang ke rumah. Dia terus saja memikirkan Ara.
“aish, lupakan dia Yunho!!”, pintanya pada diri sendiri. CKLEK! Tiba-tiba pintu
kamarnya terbuka dan ternyata adiknya yang masuk.
“kenapa harus melupakannya??”, Tanya Ha Ra sambil menaruh
segelas teh hangat di meja kecil yang terletak di samping tempat tidur Yunho.
“kenapa tidak ketuk pintu dulu??”, Yunho mengalihkan pembicaraan Ha Ra. “jawab
pertanyaanku!!”, perintah Ha Ra. “kau berani ya memerintahku seperti itu!!”,
ujar Yunho sedikit membentak. “kau terlalu munafik Oppa, kau masih mencintai
onnie tapi kau berusaha melupakannya..aish!!”, ujar Ha Ra enteng. “mwo??” ‘ya aku memang terlalu munafik, tapi aku
yakin aku bisa melupakannya. Secepat mungkin!!’ ujar Yunho dalam hati.
“sudah diam kau, cepat keluar dari kamarku!!”, perintah Yunho. Ha Ra malah
memeletkan lidahnya ke arah Yunho. “aish!!”.
‘break out..break
out’ Yunho yang sedang kesal pada Ha Ra langsung mengangkat telepon itu.
“Ne yoboseyo”, ucapnya. “yoboseyo..”. ‘yoeja??’
Yunho langsung melihat layar ponselnya ‘Chagiya ^^’, oopps ternyata Yunho
belum merubah nama kontak Ara.
“ekhm..ada apa kau menelponku??”, Tanya Yunho
gugup. “ternyata kau masih menyimpan nomer ponselku ya??”, Tanya Ara sedikit
menggoda. “aaahh..wae??apa ada yang salah?? Aku masih menganggapmu sebagai
teman..”, jawab Yunho. “owh..begitu”, ucap Ara singkat dengan sedikit pelan.
“ada apa menelponku??”, Yunho mengulangi pertanyaannya lagi. “aku hanya ingin
mengucapkan terima kasih”, ujar Ara. “ya sama sama”, jawab Yunho. “ya sudah,
mianhe kalau aku menganggumu..bye”, Ara langsung mematikan teleponnya tanpa
menunggu jawaban dari Yunho. “aish..membuatku gugup saja..”, ujar Yunho menaruh
ponselnya di atas meja lalu meminum teh dari Ha Ra. “uhuk..uhuk!! aku harus
merubah nama Ara di ponselku..”, katanya lagi sampai terbatuk batuk.
Kamar Ara …
Ara memutuskan hubungan teleponnya, raut wajahnya sangat
kesal. Baru kali ini, Yunho cuek pada dirinya. Ara menutupi wajahnya dengan
bantalnya lalu berteriak, “aku benci Jung Yunho!!!!”. Tapi tidak terasa Ara
malah meneteskan air matanya, bantalnya basah karena airmatanya.
“hiks..kenapa..hiks..aku harus..hiks..menangisinyaaa??hiks”, tanyanya sambil
sesenggukkan. Sangat lama Dia menangis seperti itu. “kenapa aku seperti ini??”,
tanyanya lagi. Tangisnya sudah sedikit mereda. “aku kan yang memutuskan
hubungan itu, tapi kenapa sekarang sepertinya aku yang tidak rela ya??pabo
pabo!!”, Ara memukuli kepalanya sendiri.
“annyeong!!”, seseorang membuka pintu kamar Ara dan yoeja
itu langsung saja masuk ke dalam seperti kamar Dia sendiri. “sedang apa kau??”,
Tanya yoeja itu. “aku pusing!!!”, Ara merebahkan tubuhnya ke kasur empuknya.
Yoeja itu duduk di tepi ranjang Ara. “wae?? Yunho?? atau Yoochun??”, tanyanya
setengah meledek. “Da Hee!!!”, teriak Ara sambil melayangkan bantal yang Ia
pegang tadi ke arah sahabatnya itu.
“hahaha..cerita saja padaku..”, Tanya Da
Hee. Kebetulan rumah Da Hee berdekatan dengan Ara, lebih tepatnya mereka
bertetangga. “aku menyesal memutuskan Yunho..”, ucap Ara yang membuat Da Hee
kaget. “mwo?? Shinca?? Kau yakin??”, Tanya Da Hee. “ya..entah kenapa..”, Ara
kembali duduk bersila di samping Da Hee. “tapi aku juga kesal padanya..
iiiiihhhh!!!”, Ara memukuli bantalnya dengan sekuat tenaga.
“wae?”
“bisa-bisanya Dia cuek padaku..”. “hahaha..memangnya harus bagaimana
sahabatku??”. “entah lah.. sudah jangan tertawa!!!”, ujar Ara manja sambil
memukul lengan Da Hee. “owh..atau jangan jangan kau masih mencintainya
ya??haha”, tawa Da Hee meledak. “iya”, jawab Ara singkat. “hah?”, Da Hee kaget,
padahal Dia hanya bercanda. “hmm..sepertinya masalah ini sangat serius Ara..”,
tawa Da Hee berhenti dan menatap Ara tajam. Ara langsung menutup wajahnya lagi
dengan bantal. Da Hee terus-terusan menasihati Ara.
***
Pagi ini, Yunho sudah keluar
dari kamar dan melakukan ritualnya yaitu berlari pagi. Karena sekarang Yunho
libur kuliah, jadi Ia memanfaatkan waktu liburnya untuk lari pagi. Yunho adalah
salah satu namja yang sangat memperhatikan tubuhnya, Ia tidak akan melewatkan
waktu untuk berolahraga. Tidak seperti ke empat sahabatnya yang sangat malas
untuk olahraga, apalagi Yoochun, bangun pagi saja hampir tidak pernah. Tidur
paling awal dan bangun paling akhir.
Dengan celana pendek dan kaos hitam yang
sekarang Yunho pakai, Yunho tampak sangat terlihat tampan *hehehe*. Pukul 7
pagi, Ia sudah sampai di rumahnya. Ia duduk di teras rumah sambil mengelap
keringatnya yang bercucuran sambil sesekali melihat keramaian rumahnya yang
sangat ramai jika di pagi hari. Setelah itu Ia masuk ke dalam rumahnya dan
sudah tersedia sarapan pagi yang sangat enak. “sarapan dulu saja”, ujar Umma
Yunho yang keluar dari kamarnya. “Ne”, jawab Yunho lalu duduk di meja makan dan
bersiap untuk makan. “oiy, tadi Yoochun menelpon, Dia bilang nanti kau disuruh
datang ke apartemen Jaejoong”, jelas umma yang sudah duduk di sebelah Yunho. Yunho
hanya mengangguk tanda mengerti.
“kau baik-baik saja kan dengan Ara??”, Tanya Umma lagi. Yunho memang sudah beberapa kali mengajak Ara kerumahnya, mengenalkannya pada orangtua dan adiknya. Dengan wajahnya yang cantik dan sikapnya yang sangat amat sopan, Ara berhasil mengambil hati Umma dan Appa Yunho tidak terkecuali adiknya Ha Ra.
“aahh..sedang sibuk umma..”, jawab Yunho sekenanya. “kalian kan sekelas, Ara sibuk tapi kenapa kau masih bisa bermain kesana kemari??”, Tanya umma menyudutkan Yunho. “hah?? Hmm..aku kan tidak hanya bermain umma tapi juga belajar”, bela Yunho. Umma hanya berdecak dan menatap tajam Yunho lalu meninggalkan Yunho. ‘syukurlah!!’ batin Yunho sambil mengelus-elus dadanya.
Di Apartemen
Jaejoong …
“jadi Yunho dan Ara itu satu kelas??”, Tanya Jaejoong
pada Yoochun. Yoochun hanya mengangguk. “hmm..kenapa Dia tidak cerita pada
kita..??”, Jaejoong bertanya lagi. Yoochun mengangkat bahunya, “maka dari itu
aku ingin bertanya padanya..”, sahut Yoochun lagi. “oiy, Changmin dan Junsu
tidak kemari??”, Yoochun bertanya lagi pada Jaejoong. “hmm..mungkin nanti
kemari..”, sahut Jaejoong yang beranjak dari duduknya. Sepertinya Yunho sudah
datang, Jaejoong membukakan pintu apartemennya.
“ada apa sih?? Aku baru saja selesai jogging..”, ujar
Yunho ketika masuk ke ruang tv Jaejoong. “kenapa kau tidak memberi tahu kalau
kau sekelas dengan Ara??”, Tanya Yoochun yang langsung ikut menyambung.
“hah??”, Yunho tampak kaget. “hmm..aku tidak terlalu dekat dengannya”, jawab
Yunho gugup. “sudah kuduga, pasti seperti itu, kau terlalu cuek pada wanita
Yun”, sahut Yoochun.
“seharusnya kau lebih bersahabat lagi dengan para wanita,
mentang-mentang sudah punya yoeja jadi cuek pada wanita disekelilingmu”, lanjut
Yoochun. “jadi aku disuruh kemari hanya karena kau ingin bertanya hal itu
saja??aish..”, Yunho sewot. “dan hanya ingin menasihatiku?? Hah??”, lanjut
Yunho dan diakhiri dengan sedikit bentakan. Yoochun tertawa manis.
“aish…Yoochun!!”, Yunho melempar bantal yang ada di ruang tv itu ke arah
Yoochun.
“apa??”, Tanya Yoochun kaget. “hah??apa??”, Yunho balik bertanya. “kau tadi bilang apa Yun??”, sekarang Jaejoong yang bertanya. Yunho tidak sadar apa yang dikatakannya tadi, “apa? Aku tidak mengerti maksud kalian?”. “kau bilang, aku harus menjaga Dia? Maksudmu Dia sapa? Ara?”, Tanya Yoochun serius.
“owh…” Yunho menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “iya, jagalah Dia jangan sampai kau menyakitinya”, lanjut Yunho. “kenapa kau bisa bilang seperti itu??”, Tanya Jaejoong menyudutkan Yunho. “hahaha..memang tidak boleh ya?? Aku hanya tidak ingin saja Yoochun hanya mempermainkannya, lagipula Dia teman sekelasku kan”, jawab Yunho sedikit dengan tertawa. Yoochun dan Jaejoong diam setelah itu mereka tertawa walau sedikit terpaksa.
Di Perjalanan Pulang …
Setelah pulang dari apartemen Jaejoong beberapa
menit yang lalu, Yoochun masih saja memikirkan hal yang dikatakan Yunho. “apa
maksudnya Dia berkata seperti itu??”, Tanya Yoochun yang masih serius
mengemudikan mobilnya. “apa jangan-jangan Yunho menyukai Ara?? Hmm..tapi itu
tidak mungkin”, lanjutnya. “Yunho bilang Dia tidak begitu mengenal Ara, dan Ara
pun tidak begitu mengenal Yunho. tapi aneh ketika aku menceritakan Yunho pada
Ara, kenapa Ara tersenyum manis seperti itu?? ada apa ini??”, Yoochun
mengacak-acak rambutnya. “aish..aku tidak boleh berpikir negative seperti ini
pada sahabatku sendiri”, katanya lagi.
~TBC~
0 komentar:
Posting Komentar