Halaman

Selasa, 03 Januari 2012

"Always There" Chapter 2

Sebulan sudah kepergian Yunho, dan sebulan sudah hal-hal aneh menghampiri Ara. Setiap malam Ara selalu mendengar suara orang yang sedang mengetik di komputernya tapi ketika dilihat tidak ada siapapun, menyala saja tidak. 

Setiap di kampus ketika Ara sedang sendirian, seperti ada yang menemani Ara. Dan ketika Ia sedang dengan teman-temannya, tertawa bersama seperti ada yang ikut tertawa bersama mereka. Seperti sekarang, Ara dan teman-temannya Crystal, Luna dan beberapa orang temannya sedang duduk-duduk di depan kelas sambil menunggu jam. 

Ara duduk di samping Crystal, Luna sedang bercerita humor sekarang, dan itu sangat lucu sekali. Saking lucunya mereka tertawa keras, ketika mereka berhenti tertawa terdengar suara tawa kecil dari tempat Ara tepatnya di samping Ara. Semua menoleh pada Ara.

“wae??”, Tanya Ara heran.
“tertawamu berat sekali ..”, kata Luna heran.
“maksudmu??”, Ara tidak mengerti.
“seperti bukan kau yang tertawa, seperti namja tapiii…”, Luna tidak meneruskan kata-katanya.
“apa kau mendengarnya??”, Tanya Ara lirih. Teman-temannya bingung dengan pertanyaan Ara.
“sudahlah, mungkin dia yang tertawa..”, Crystal menunjuk seorang namja yang tidak jauh dari tempat mereka duduk.
“tapiii..aku selalu mendengar suara itu ketika kita sedang tertawa”, jelas Ara lirih dan menunduk.
“Ara”, Crystal mengusap-usap punggung Ara. Yang lain pun ikut sedih.




Dulu sebelum Yunho pergi, Dia memang selalu berada bersama dengan Ara dan teman-temannya. Ketika Ara berkumpul dengan teman-temannya, pasti Yunho ikut. Alasannya adalah “agar aku bisa selalu menjagamu Ara dan selalu bersamamu”, begitu kata Yunho saat Ara melarangnya ikut. Setiap kali tertawa, Yunho pasti ikut tertawa. Kadang-kadang mereka tertawa karena mendengar tertawaan Yunho yang sangat lucu.

“sudahlah. Dia memang jauh dari kita tapi aku yakin Dia masih disini untuk menjagamu. percayalah!!”, kata Crystal meyakinkan Ara.
“tapi kau juga jangan sedih terus chingu..tersenyumlah!!”, Luna memberi semangat.
“ya harus TERSENYUM!!!”, teman yang lain pun serempak bersorak. Ara mengusap airmatanya dan tersenyum. Ia pun bangkit dari duduknya dan bersorak “SENYUM!!!!”, dan semua orang menoleh pada Ara sedangkan teman-temannya tertawa. Tidak terkecuali Dia.

***

Hari ini tepat tanggal kematian Yunho sebulan yang lalu. Ara berniat untuk pergi ke pemakaman Yunho pagi ini. Tapi ketika Dia ingin membuka pintu kamarnya tiba-tiba “CUP!!”, sentak Ara kaget dan langsung memegang pipi kanannya. “OMONA!!siapa itu??”, Ara berteriak. HENING. “ya tuhan!!”, Ara menangis. “hanya perasaanku saja, bukan siapa-siapa..”, Ara berhenti menangis lalu mengusap airmatanya dan keluar dari kamarnya.

Sesampainya di pemakaman Yunho, sudah ada orangtua Yunho, Yunra adik perempuan Yunho, keluarga besar Yunho, dan juga teman-teman Yunho diantaranya Junsu dan Changmin. Ara datang dengan orangtua Ara, Kyuhyun kakak laki-laki Ara dan teman-teman Ara yang mengenal Yunho. 

Suasana di pemakaman itu sangat hening, diselimuti dengan kesedihan. Ara tidak tahan melihat orang yang dicintainya telah pergi selama-lamanya dan tidak akan pernah kembali lagi. Seseorang yang disamping Ara turut sedih melihat Ara seperti itu. Setelah 1 jam berada di pemakaman, akhirnya mereka meninggalkan pemakaman Yunho. “ayo Ara”, ajak Kyu oppa. ‘saranghae’ batin Ara lalu beranjak dari tempatnya. 

Tapi tiba-tiba Ara mendengar suara Yunho, ‘nado saranghae’. Ara menoleh ke arah makam Yunho. “apa kau mendengarnya oppa??”, Tanya Ara celingak-celinguk. “mendengar apa??”, Kyu oppa balik bertanya. “aniyo”, jawab Ara lirih. ‘apa hanya aku yang merasakan hal itu? waeyo? ini sangat menyakitkan’ batin Ara perih.

Pukul 3 sore, Ara selesai mandi dan bersih-bersih. Ara bermaksud untuk menyalakan laptop kesayangannya yang Ia beli dengan Yunho 1 tahun yang lalu. “sudah lama aku tidak menyalakan laptopku, sesibuk apa aku ini??”, Tanya Ara sambil senyum-senyum sendiri. 

Laptop berwarna biru itu menyala, loading dan akhirnya menunjukkan wallpaper sepasang kekasih yang sedang tertawa bersama di sebuah area hiburan. “kau sangat tampan Yun! hanya kata-kata tampan yang aku ucapkan saat itu. ya kan?? Kau hanya tersenyum bangga saat aku berkata seperti itu. Dan pada akhirnya kau membelikan ice krim untukku, kau bilang ‘ini sebagai hadiah untukmu karena kau berkata kalau aku ini tampan’. Aku akan selalu mengingat hal itu Yun, sampai kapanpun aku akan mengingatnya”, airmata keluar membasahi pipi Ara. Sebuah pesan masuk menyadarkan Ara ,Ara membuka pesan itu.

From : Crystal

Chingu, sedang apa kau?? ^^
Aku ingin bertanya, apa file biodata teman-teman masih ada padamu?? Tolong dilihat ya. gomawo ^^

Tanpa berpikir panjang, Ara langsung membuka file documentnya tapiii Ara merasa ada yang aneh. “file apa ini?? sepertinya aku belum menulis file satupun selama sebulan ini”, kata Ara. Dengan perasaan aneh, ragu-ragu tapi ingin tahu juga, Ara membuka file itu.

My Dear Ara,

Aku tahu pasti kau sangat bingung dengan hal ini, antara percaya atau tidak percaya bukan?? Tapi ini nyata chagiya, aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu. Aku Jung Yunho, seseorang yang mencintaimu sampai kapanpun, seseorang yang selalu ada untukmu, selalu ada bersamamu walaupun kau tidak melihatku tapi aku tahu kau pasti merasakan hal itu. merasakan keberadaanku. Aku sangat ingin bersamamu Ara, melewati hari bersama denganmu, tertawa bersama denganmu, menjagamu, merasakan kesedihan yang kau rasakan, aku sangat tidak ingin jauh darimu Ara, aku ingin bertemu denganmu sekali saja agar aku bisa tenang dikehidupanku yang sekarang. Aku ingin melihatmu bahagia, aku tidak ingin kau sedih, aku ingin kau mendapatkan seseorang yang dapat menggantikanku, dapat menjagamu lebih baik lagi. Hanya satu kata yang dapat kukatakan SARANGHAE.

Seseorang yang selalu mencintaimu
Jung Yunho 

Airmata itu turun membasahi pipi Ara, sangat deras, hati Ara terasa sakit setelah membaca file yang ternyata Yunho yang menulis itu. “apakah aku harus percaya dengan file ini??”, Tanya Ara disela tangisannya. Tiba-tiba, ada telepon masuk dan tenyata dari nomor yang tidak Ara kenal. Ara mengangkat telepon itu dengan ragu-ragu. “yoboseyo”. “yoboseyo, aku Junsu. apa benar ini Ara??”, Tanya Junsu yang tidak basa-basi.

Ara menutup telepon itu, mematikan laptopnya dan mengambil jaket yang tergantung di belakang pintu kamarnya. Ia keluar kamar dan langsung pergi keluar rumahnya tanpa pamit oleh orangtuanya dan oppanya. Dia berlari dengan berlinang airmata. Kyuhyun yang melihat Ara dari atas berteriak “ARAAAAAA”

***

Ara sampai di taman tempat Yunho mengatakan cintanya ,tempat Yunho memberikan cincin pada Ara dan tempat yang membuat Yunho meninggalkan Ara untuk selamanya. Disana sudah ada Junsu dan Changmin, begitu juga dengan Crystal dan Luna juga sudah ada disana. 

Mereka terlihat berkumpul di bawah pohon yang sangat rindang. Ara menghampiri mereka dengan terengah-engah. Crystal dan Luna yang melihat Ara langsung memeluk Ara dengan erat sangat erat, seakan merasakan apa yang Ara rasakan. Ara menangis sejadi-jadinya dalam pelukan kedua sahabatnya itu.

“Dia ada disini..”, jelas Junsu.
“mwoyo??”, Ara melepas pelukan itu dan balik memandang Junsu dengan banyak pertanyaan.
“Ne, aku disini”, seseorang berbicara di balik pohon. Tidak begitu kelihatan tapi jika diamati akan sangat terlihat kalau itu adalah..
“Yunho..”, kata Ara lirih.

“ne, apa kau merindukanku??”, Yunho tersenyum.
“ne, sangat merindukanmu Yun..tapi apa daya aku tidak akan bisa lagi bersamamu”, Ara menunduk dan berusaha menahan airmatanya.
“tapi selama ini kau merasakan keberadaanku disisimu kan??”, Yunho memperlihatkan senyuman manisnya. “hanya itu yang bisa aku lakukan untukmu chagiya, dan sekarang aku tidak tahu apakah aku bisa berada disisimu lagi atau tidak?”, lanjut Yunho.

“waeyo Yun??aku membutuhkan itu..kau juga sudah berjanji akan selalu ada untukku..apa kau lupa dengan janjimu itu??”.
“ya aku masih ingat itu, aku tidak akan pernah lupa dengan janjiku..tapii sudah waktunya aku pergi dan sudah waktunya kau mendapatkan namja penggantiku..”, kata Yunho menjelaskan.
“ani, aku tidak mau.. aku hanya ingin kau kembali kepadaku.. itu saja Yun!! Aku mohon”.
“tidak bisa, aku yakin kau akan mendapatkan seseorang yang pantas untuk dirimu. Berjanjilah akan melupakan ku Ara!!!Saranghae my yoeja”, tiba-tiba Yunho pergi begitu saja meninggalkan Ara.

***

“YYYYYYUUUUUUUUUUUUUUNNNNNNHHHHHHOOOOOOOOO”, teriak Ara.
“kau sudah sadar Ara??ayo minum..”, umma mengambilkan air putih untuk Ara.
“dimana aku?? Mana Yunho?? Yunhooo”, Ara terlihat bingung dan meneriakkan nama Yunho.
“ara tenang..ini di kamarmu..”, Kyu oppa menahan Ara yang ingin turun dari tempat tidurnya. Ara hanya menangis dan memeluk ummanya.

“sayanggg…”, panggil umma Ara lirih.
“ummaaaa….tadi aku bertemu dengannya, aku ingin bersamanya lagi..”, Ara menangis di pelukan ummanya. Tiba-tiba, Crystal, Luna, Junsu dan Changmin datang.
“ara..kau baik-baik saja kan??”, Crystal dan Luna langsung memeluk Ara.
“kalian tadi melihat Yunho kan di taman?? Junsu !! kau yang bilang bahwa ada Yunho kan di taman itu??”, Ara menunjuk Junsu. “dan kau juga yang menyuruhku untuk pergi ke taman kan??”

“mian Ara, tadi aku menelponmu dan menyuruhmu ke taman hanya ingin memberikan ini padamu”, jelas Junsu lalu memberikan sebuah kotak kecil pada Ara. “Yunho menitipkan padaku sehari sebelum kejadian itu”, lanjutnya.
“umma”, Ara menoleh pada ummanya. Ternyata isinya adalah sebuah kalung dengan bentuk love dan didalamnya terdapat sebuah foto mereka berdua.

“Yunho menitipkan padaku dan waktu itu aku lupa menaruhnya dimana, mianhe karena aku baru memberikannya padamu. Dan jujur saja selama sebulan ini, aku selalu bermimpi tentang Yunho yang selalu mengingatkanku untuk memberikan kalung itu padamu”, jelas Junsu merasa bersalah.
“aku juga merasakan hal itu, selama sebulan ini Dia selalu bersamaku”, ujar Ara. “apa kalian juga merasakannya??”, Tanya Ara pada kedua temannya. Tapi Crsytal dan Luna hanya menggeleng. Semua diam.

“hmm..apakah tadi kau bermimpi tentang Yunho sayang??”, Tanya Umma Ara hati-hati. “apa yang Dia katakan padamu??”
“Dia bilang aku harus melupakannya umma..tapi aku yakin aku tidak bisa melupakannya..aku sangat mencintainya umma”, Ara menangis lagi.
“lalu??”
“dia bilang aku akan mendapatkan namja yang pantas untukku, yang akan menggantikannya”, jelas Ara terisak.
“hmm..baik kalau begitu, berarti perkataan Dia itu benar. Percayalah padanya.”, umma berdiri. “kalian tolong jaga Ara ya..ahjumma ingin keluar mengambilkan minum”, umma Ara lalu meninggalkan mereka. Begitu juga dengan Kyu oppa.

Setelah umma dan oppa pergi keluar dari kamar Ara, Junsu dan Changmin duduk di pinggir tempat tidur Ara dan tersenyum. “kau harus kuat Ara”, kata Junsu. “aku yakin apa yang diucapkan Yunho itu benar, walaupun aku tahu Yunho sangat menyayangimu tapi aku juga tahu Dia tidak akan membiarkanmu sedih”, Changmin tersenyum. Crsytal dan Luna tersenyum dan memeluk sahabatnya itu. Ara tersenyum tapi juga menangis.

***

Ara membuka lembaran hidup yang baru sekarang, Ia tampak sangat percaya diri ketika memakai kalung dan cincin pemberian Yunho. “aku tidak akan melupakanmu tapi bukan berarti aku harus menutup hatiku untuk orang lain kan Yun??”, Tanya Ara pada foto Yunho yang terpajang di dinding kamarnya. 

Ara sudah berjanji pada dirinya sendiri dan pada Yunho bahwa Dia akan membuka hatinya pada namja lain dan sekarang Ara menganggap Yunho itu adalah Oppanya. Oppa yang Ia sayangi. Pagi ini, Ara melakukan kegiatan seperti biasa yaitu kuliah di kampus kesayangannya. Hari ini, Ara pergi ke kampus tidak dengan Kyu Oppa melainkan naik bus yang menuju ke arah kampusnya. 

Ketika turun dari bus tidak tahu mengapa, Ara tiba-tiba terpeleset. Buku yang Ia bawa jatuh berserakan di tanah, penumpang di dalam bus mengingatkan Ara untuk berhati-hati dan seseorang yang ingin menaiki bus itu menolong Ara lalu mengumpulkan buku-buku Ara yang jatuh. “Ne, kamsahamnida”, Ara membungkuk dan mengucapkan terima kasih pada orang itu dan ternyata .. 

“Ne, chonmaneyo. Lebih berhati-hati lagi ya”, namja itu tersenyum lalu meninggalkan Ara yang terbengong-bengong. “aish, siapa Dia??sepertinya aku pernah melihat dan mengenalnya. aigo, kenapa aku jadi pelupa seperti ini?? dari cara tersenyum, cara bicaranya, cara berjalannya, cara berpakaiannya, tinggi badannya .. sepertinya aku pernah melihatnya tapi dimana ya??hmm..”, Ara masih berpikir terus dan terus, sampai di depan kelasnya Ia teringat “Yak !! Jung Yunho !!!!! aish”.

 ~The End~
ga masuk akal sebener'a hahaha...
entahlah biarkan ^^

0 komentar:

Posting Komentar