“Aku berjanji akan
selalu ada disini untukmu..percayalah !!”, janji seorang laki-laki pada
kekasihnya. Ya ,Yunho. Jung Yunho lebih tepatnya, Dia laki-laki yang
mengucapkan janji itu. Laki-laki yang sangat mencintai kekasihnya, laki-laki
yang tidak ingin meninggalkan kekasihnya itu.
Begitu juga dengan kekasih Yunho,
Go Ah Ra. Wanita cantik itu biasa dipanggil dengan sebutan Ara. Parasnya yang
cantik membuat Yunho jatuh cinta pada Ara dan ingin terus bersama selamanya
dengan Ara. Ara juga selalu ceria walaupun Dia sedang dirundung kesedihan. Tapi
tidak untuk kali ini, raut wajah yang ceria itu berubah menjadi raut wajah yang
sangat sedih seakan sedang kehilangan.
**flashback**
From : chagiya ^^
Hari ini aku akan menjemputmu.
Hmm..nanti kau tunggu aku saja di halte, aku akan kesana. Okey chagiya???
Saranghae ^^
Yoeja cantik itu hanya tersenyum kecil membaca pesan masuk dari kekasihnya. Sekarang Dia sedang berkumpul dengan teman-temannya di kantin, tempat favorit mereka di kampus. Teman-teman disekelilingnya pun menggodanya.
“kau ini seperti baru
berpacaran saja Ara” ,goda temannya yang akrab disapa Luna. Yang digoda hanya
tersenyum malu.
“Ara Ara .. hmm
memangnya kau sudah berapa lama dengan Yunho?” ,Tanya Crystal pada Ara.
“hampir 2 tahun, waeyo??”
,Tanya Ara heran mendengar pertanyaan Crystal.
“shincha??hmm..tapi
tidak kelihatan sudah 2 tahun..” ,kata Crystal enteng.
“kenapa begitu?” ,Tanya
Ara dengan wajah memelas.
“habis kau masih akur
saja dengannya..” ,jawab Crystal dengan tertawa kecil.
“kau ini !! maksudmu
apa??” ,Ara memukul lengan Crsytal sedangkan yang lain hanya tertawa melihat
tingkah mereka berdua.
Pukul 3 sore, Ara keluar kelas. Setelah berpamitan dengan
teman-temannya, Dia langsung pergi ke halte untuk menemui Yunho. Dari kejauhan
Ara sudah melihat Yunho yang sedang duduk di atas sepeda motornya. Ara menepuk
pundak Yunho dari belakang.
“kau mengagetkanku saja
chagi” ,ujar Yunho sambil mencubit pipi kekasihnya itu.
“tapi tidak ada reaksi
kaget sedikitpun di wajahmu..” ,kata Ara memanyunkan bibirnya.
“hhahha..sudahlah lebih
baik kita sekarang pergi saja. Cha!!” ,ajak Yunho mengisyaratkan Ara untuk naik
ke motornya.
“kita mau pergi kemana
Yun??” ,Tanya Ara sedikit bingung dengan ajakan Yunho yang mendadak seperti
ini.
“hmm..sudah kau naik
saja dulu..”, kata Yunho.
Ara pun menuruti kata-kata Yunho walaupun sebenarnya Ia
bingung mau kemana. Ara menaiki sepeda motor yang sudah Ia kenal sejak 2 tahun
yang lalu. Yang selalu menemani kapanpun Ara dan Yunho pergi. 30 menit
kemudian, mereka sampai di taman yang pertama kali mereka datangi, tempat
dimana Yunho pernah menyatakan cintanya pada Ara. Kebetulan hari ini taman
tidak begitu ramai.
“kenapa kita kesini
Yun??”, Tanya Ara yang masih bingung.
“hmm..duduklah..”,
suruh Yunho pada Ara. Mereka duduk di bangku taman.
“hmm..iniii”, Yunho
merogoh kantong celananya lalu mengeluarkan kotak kecil berbentuk love. Yunho
membuka kotak kecil itu yang didalamnya terdapat cincin. “ini untuk kekasih
yang amat kusayangi dan kucintai”, Yunho memakaikan cincin itu ke jari manis
Ara.
“cup!!” ,tiba-tiba saja
Ara mencium pipi Yunho. Yunho memperlihatkan wajah kagetnya. “J
gomawoyo Chagiya” ,kata Ara. “cantik sekali cincin ini..”, lanjut Ara.
“tapii lebih cantik
yoeja yang ada di depanku sekarang..” ,kata Yunho sambil memegang kedua tangan
Ara. “sarangheyo” ,Yunho mengecup tangan Ara dengan lembut. “aku berjanji akan selalu ada disini
untukmu..percayalah!!”, Yunho mengecup kening Ara.
“Ne, aku percaya padamu Yun. Aku juga tidak
ingin kau jauh dariku, aku sangat mencintaimu. Aku tidak ingin kau
meninggalkanku” ,airmata Ara keluar dan membasahi pipinya.
“ne, uljima chagiya”
,Yunho mengusap airmata Ara.
Mereka berjalan-jalan di sekitar taman. Tertawa bersama
dengan riangnya. Senyuman terus terpampang di wajah Yunho dan Ara. Setelah puas
berjalan-jalan dan mereka merasa lapar, mereka pergi ke rumah makan tidak jauh
dari taman. Tidak terasa perut mereka sudah kenyang dan waktu juga sudah
menunjukkan pukul 7 malam, Yunho mengantar Ara pulang ke rumah tapi tidak seperti
biasanya.
“aku langsung pulang
saja ya, besok aku akan menjemputmu!!”.
“Yun”, panggil Ara
sambil memegang lengan Yunho.
“wae??”, Tanya Yunho
membelai tangan Ara lembut.
“masuk dulu saja,
sebentar saja”, pinta Ara.
“chagiya!! Besok saja
ya”, kata Yunho membelai rambut Ara. Ara hanya cemberut.
“tapi kan biasanya kau
mampir walau hanya sebentar..”, kata Ara manja.
“besok saja jika aku
mengantarmu lagi ya??chua..!!”, Yunho mencium kening Ara.
Akhirnya Yunho pulang dengan sepeda motor kesayangannya.
Ara hanya menatap Yunho sampai Yunho hilang dari pandangannya. Lama sekali Ara
berdiri diluar rumahnya, Ara terus memikirkan Yunho. Sampai-sampai Ummanya
memanggil Ara. ‘kenapa perasaanku tidak enak ya??’ batin Ara.
Di lain tempat,
Yunho terus memikirkan Ara. Ketika Dia melewati taman tempat yang Ia kunjungi
bersama dengan Ara, tiba-tiba ada sebuah truk besar dari arah yang berlawanan
menyerempet motor Yunho dan Yunho yang sedang melamun tentang Ara terlempar
dari sepeda motornya ke arah badan jalan.
Helmnya terlepas dari kepala Yunho
dan kepalanya terbentur aspal jalan. Motornya juga jatuh bersamaan dengan
terlemparnya Yunho. Yunho kehilangan kesadarannya setelah menyebut nama “ARA”. Darah segar
mengalir dari kepala Yunho. Setelah itu Yunho tidak sadarkan diri.
**flashback end**
“ayo Ara..”, ajak Luna. Ara hanya diam saja menatap nisan yang bertuliskan Jung Yunho. Ya, Yunho sudah dimakamkan pagi tadi setelah kejadian semalam yang menimpanya. Orangtua Ara tidak sanggup melihat anaknya seperti itu, begitu juga dengan orangtua Yunho. Teman-temannya pun ikut sedih melihat Ara.
Tatapan Ara kosong, tidak memperdulikan orang yang ada disekitarnya. “ara…kita pulang dulu saja ya..” ,ajak Luna. “aku ingin menemani Yunho”, jawabnya singkat. “ara..disini dingin, sebaiknya kita pulang saja dulu, nanti kita kemari lagi. Chua?”, bujuk Crystal. Ara hanya menggelengkan kepalanya. Teman-temannya sudah tidak bisa lagi membujuk Ara. Ara sangat sedih sekali.
Tiba-tiba ada 2 namja datang menghampiri mereka yang sedang duduk disamping makam Yunho. Crystal dan Luna tidak mengenal siapa namjadeul itu. “aku Changmin dan ini Junsu”, mereka menyodorkan tangan mereka dan memperkenalkan diri mereka. “ne, aku Crystal dan ini Luna”, balas Crystal. “dan ini Ara”, sambung Luna lirih sambil menatap Ara. Ara tidak menoleh sedikitpun. Changmin dan Junsu bercerita panjang lebar. Changmin dan Junsu ternyata adalah teman kampus Yunho. Yunho juga banyak cerita tentang Ara.
“araa…”, panggil Junsu.
ara tetap tidak menoleh. “ara…aku Junsu teman Yunho. Waktu itu kita pernah
bertemu kan??masih ingat tidak denganku??”, sambung Junsu.
“Junsu teman kampus
Yunho??”, Tanya Ara yang tiba-tiba menoleh ke arah Junsu.
“ne, ingatanmu kuat
juga ya, padahal kita baru bertemu 1 kali”, jawab Junsu dengan senyuman. “hmm..bagaimana
kalau kita mengobrol di rumahmu?? banyak
yang ingin aku ceritakan padamu”, sambung Junsu.
Ara diam dan menoleh lagi kearah nisan Yunho. Lama Ara
menjawab. Dan pada akirnya “baiklah, cha!!”, ajak Ara. Crystal dan Luna senang
sekali. Akhirnya Ara dan yang lainnya pergi meninggalkan makam Yunho. Seseorang
tersenyum dari kejauhan.
***
Beberapa hari kemudian setelah meninggalnya Yunho, Ara
sudah terlihat seperti biasanya walaupun masih sedikit terpukul dengan apa yang
telah terjadi. Teman-temannya di kampus merasa senang Ara sudah kembali menjadi
Ara yang ceria.
Siang ini ada mata kuliah dan Ara harus masuk kelas, ketika Ia
sedang berjalan menaiki tangga pada saat itu juga tiba-tiba saja Ara
terpeleset. Buku yang Ara bawa di tangannya jatuh semua ke lantai, tapi ketika
Ara hampir saja jatuh ke lantai seperti ada seseorang yang menopang tubuhnya
agar tidak tergelincir ke bawah. Tangan Ara yang tadi tidak sempat memegang pinggir
tangga tanpa sadar sekarang Ara sudah memegang pinggir tangga itu dengan sangat
erat.
“ya tuhan!!”, Ara terkejut. Teman-teman yang ada disekitarnya pun
mengerubungi Ara, mereka bertanya tentang apa yang terjadi. “bersyukur aku
tidak apa-apa, terima kasih”, kata Ara dengan senyuman kecilnya. Ara terfikirkan
tentang kejadian di tangga. ‘kenapa aku tidak jatuh ya??’ batinnya.
‘hmm..mungkin itu pertolongan dari Tuhan’ lanjutnya lagi. Seseorang dari
kejauhan melihat Ara tersenyum dan Ia pun juga ikut tersenyum.
~TBC~
0 komentar:
Posting Komentar