~
1
“kenapa eomma tidak
pernah mengizinkan aku pergi ke Seoul? Wae?”, seorang gadis bertanya pada
eommanya dengan nada marah. Pasalnya Ia tidak diperbolehkan eommanya untuk
pergi jauh.
“bukan eomma tidak
mengizinkanmu nak. Tapi kau belum pernah kesana, eomma tidak bisa mengantarmu”,
jawab eomma dengan suara yang halus agar putrinya tidak marah lagi.
“eomma, aku kesana
menemui temanku. Tenang saja. Aku bisa menjaga diriku”, ucap gadis itu lagi
meyakinkan eommanya. Tapi eomma tetap pada pendiriannya.
“aish.. eomma selalu
saja seperti itu. selalu menganggapku hanya anak kecil yang belum tahu
apa-apa”, gadis itu sangat kecewa pada eommanya, Ia pun berlari ke lantai atas
menuju kamarnya tapi sesuatu terjadi dan…
“eommaaaaa…..”, Ia
terpeleset dari tangga ketika sedang berlari. Kepalanya terbentur lantai, darah
segar mengalir dari kepala belakangnya.
“Jiyeoollll”, teriak
eommanya histeris melihat anaknya tak berdaya.
@DREAM@
“nanananana….”, Yunho
-namja berparas tinggi ini, bagaikan seorang aktor terkenal- bersenandung riang
di dalam mobilnya ketika menuju rumahnya.
Hari
ini, eomma Yunho berjanji akan memasakkan sesuatu yang Yunho suka karena Yunho
sudah berhasil memenangkan pertandingan taekwondo yang diadakan di sekolahnya.
“nuguyaa??”, tanya
Yunho pada dirinya sendiri ketika melihat seorang gadis yang sebaya dengannya
ada di depan rumahnya. Yunho memberhentikan mobilnya tepat di depan gadis itu.
gadis itu tampak aneh, dia hanya mengenakan kaos pendek dan juga celana
selutut.
“cogiyo, kau siapa? Ada
perlu apa di depan rumahku?”, Yunho keluar dari mobil lalu memberikan
pertanyaan beruntun pada yeoja itu. yang ditanya malah melihat Yunho dari bawah
sampai atas.
“Hey! Aku bertanya
padamu”, tegur Yunho lagi. Barulah yeoja itu menjawab pertanyaan Yunho.
“mianhe, aku juga tidak
tahu kenapa aku bisa ada disini”, jawab gadis itu tertunduk. “mwo? Tidak tahu?
Kau tersesat? Ayo biar aku antar ke tempat saudaramu”, ajak Yunho.
“aaahh aniya, aku saja
tidak tahu ini dimana, apalagi saudara”
“lalu bagaimana kau
bisa ada disini?”, tanya Yunho makin bingung. Gadis itu menggeleng. Yunho hanya
diam, entah memikirkan apa.
“hm.. ini ada dimana?”,
tanya gadis itu menatap Yunho. “ini di Seoul. Apa kau punya sanak saudara
disini?”, Yunho balik bertanya, tapi gadis itu malah menutup mulutnya, wajahnya
memasang raut muka terkejut.
“wae..waeyo?”, Yunho
terlihat takut dengan reaksi gadis itu. “kau tidak bohong? Ini di Seoul?
Aaaaaa…”, gadis itu berteriak histeris ketika dia tahu bahwa ini di Seoul.
“Ya! jangan berteriak
seperti itu”, pinta Yunho. takut jika orang mengira dia melakukan hal yang
aneh-aneh pada yeoja ini.
“aish.. akhirnya aku
berada di Seoul. Tadinya aku ingin kesini tapi eommaku tidak membolehkanku”,
cerita gadis itu lalu terlihat murung. “kundae, kenapa kau bisa ada disini?
Aish.. aku jadi bingung”, Yunho menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal.
“ketika aku bangun dari
tidurku, aku sudah berada disini. Tepatnya di depan rumahmu. Hehehe”, gadis itu
tersenyum senang. “ah kurae, aku akan pergi dulu mencari seseorang. Kamsahamnida”,
gadis itu membungkuk pada Yunho lalu pergi dengan langkah girang.
“dia bilang tidak tahu
jalan, kenapa tiba-tiba pergi? Ya!, kau tidak tahu jalan disini kan?”, teriak
Yunho pada gadis itu.
@DREAM@
“sudahlah eomma, uljima”,
ucap gadis belia pada eommanya. Menenangkan eommanya. “tapi Hara, lihat
eonnimu. Dia belum sadar-sadar sampai sekarang. “eomma, kita berdoa saja agar
eonni bisa cepat sembuh”
ya,
memang sejak beberapa jam yang lalu Jiyeol belum sadar dari pingsannya setelah
dia jatuh dari tangga rumahnya. Luka kepalanya juga sudah diperban, tapi belum
ada tanda-tanda dia akan bangun dari tidurnya.
“chagiya, ireona!”,
eomma Jiyeol membangunkan anaknya yang tertidur lelap.
Jiyeol, Kim Jiyeol adalah gadis berusia 18 tahun. dia
sangat ingin sekali pergi ke Seoul untuk menemui kenalannya beberapa bulan ini
lewat media social yaitu twitter yang marak di kalangan remaja. Selama ini,
keluarga Kim memang belum pernah ke Seoul. ‘untuk
apa ke Seoul jika tak ada tujuan’ begitulah yang eomma Jiyeol bilang.
Jiyeol mempunyai satu saudara yaitu Kim Hara, adiknya ini
lebih muda 2 tahun darinya. Sehari-harinya, Jiyeol dan Hara memang sangat
akrab, tapi watak mereka sangatlah berbeda. Jiyeol yang sedikit keras kepala
sedangkan Hara yang sangat penurut.
@DREAM@
Hari sudah mulai gelap, tapi Yunho masih berputar-putar
mengelilingi kota Seoul. Jika bukan permintaan gadis itu, mungkin Yunho
sekarang sudah berada di depan komputernya.
“sampai kapan kita
melihat-lihat kota Seoul?”, tanya Yunho pada gadis yang duduk disamping
kemudinya.
“sebentar lagi ne”, jawab gadis itu masih mengagumi kota Seoul.
“aish”
Tiba-tiba
saja telepon Yunho berdering. Tertulis ‘eomma’ di layar handphonenya.
“yeoboseyo”
“kau dimana Yun?”, tanya eomma di seberang sana.
“aku sedang
berputar-putar mengelilingi Seoul”, sahut Yunho dengan nada suara yang
kelelahan.
“mwo? Aish sudahlah, apapun yang sedang kau lakukan sekarang. Hentikan!
Lalu pulang ke rumah”, suruh eomma Yunho tegas.
“hmm”, Yunho lalu
memutus telepon eommanya itu.
“sekarang aku mau
pulang, jika kau masih ingin berputar-putar, pergilah dengan taksi. Ajak supir
taksi itu berkeliling Seoul”, Yunho bersikap tegas pada gadis itu. lalu Ia
menghentikkan mobilnya di pinggir jalan.
“kenapa berhenti?”,
tanya gadis itu polos. “turunlah! Cari orang yang ingin kau temui sana”, Yunho
menyuruh gadis itu turun dari mobilnya.
Dengan
wajah yang sangat memelas dan lugu, gadis itu akhirnya turun juga. Dengan
perasaan takut, Ia menjauh dari mobil Yunho. “seharusnya aku lakukan sejak
tadi”, ucap Yunho.
@DREAM@
Pagi ini, Yunho telah bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya.
Ketika dia membuka pagar rumahnya. SREEEETTT….
“annyeong”, sapa gadis
itu dengan menunjukkan wajah imutnya. Tapi Yunho malah terkejut dengan
keberadaan gadis itu.
“Huwaaaa….”, teriak
Yunho terdengar sampai ke dalam rumahnya. “Yunhoooo”, panggil eommanya.
“a..aniyo eomma”,
buru-buru Yunho menjawabnya agar eommanya itu tidak keluar. “kau sedang apa
disini?”, tanya Yunho heran, ‘padahal semalam sudah aku turunkan dia di
jalan. Kenapa sekarang bisa ada disini lagi?’ pikirnya.
“hm.. mianhe, aku hanya
tahu jalan menuju rumahmu jadi aku kesini lagi. Hehe”, gadis itu memperlihatkan
gigi-giginya yang tertata rapi.
“aigo- lalu semalam kau
tidur dimana?”
“aku tidur disini”,
jawabnya menunjuk selembar koran bekas yang menjadi alasnya untuk tidur. “mwo?
Kau tidak kedinginan? Kenapa tidak tidur di motel atau hotel atau apalah itu?”,
Yunho baru kali ini melihat seorang gadis yang nyaman tidur hanya beralaskan
koran bekas.
“aku tidak bawa uang
sepersen pun”, jawabnya memelas. Yunho benar-benar takjub dibuatnya, ‘tidak tahu kenapa ada di Seoul. Tidak
membawa pakaian dan uang. Sebenarnya dia berasal darimana?’ batin Yunho
bertanya-tanya.
“ya sudah kalau begitu,
ayo masuk ke dalam mobilku”, suruh Yunho pada gadis itu.
Di perjalanan menuju sekolah…
“kenapa tidak cari
seseorang yang ingin kau temui?”, tanya Yunho memecah keheningan. “aku tidak
tahu alamatnya”, jawab gadis itu tanpa menatap Yunho, dia masih asyik dengan
pemandangan Seoul -lagi-.
“kenapa tidak bertanya
pada orangnya saja?”, yang ditanya tidak menjawab.
“ini pakai”, Yunho
memberikan jaket hangat pada gadis itu. Gadis itu menatap Yunho seakan berkata
‘benarkah?’
“pakailah! Kau akan
kedinginan jika hanya memakai baju pendek seperti itu”, Yunho memang sangat peduli
dengan wanita karena eommanya selalu mengajarkannya seperti itu.
“ne, gomapta. Ehm..
Jiyeol imnida. Kau?”, lagi-lagi Jiyeol tersenyum memperllihatkan giginya.
“haha..kenapa kau suka sekali tersenyum seperti itu?”, Yunho bukan menjawab
pertanyaan Jiyeol malah tertawa.
“Ya! memangnya
kenapa?”, Jiyeol cemberut. “kau lucu, jarang sekali ada yeoja yang sepertimu”,
ucap Yunho membuat Jiyeol tersipu. “ekhm.. aku Yunho”, lanjut Yunho.
30
menit kemudian, sampailah mereka di sekolah Yunho..
“kau diam disini.
Arra?”, ucap Yunho memperingatkan Jiyeol. “wae?”, tanya Jiyeol.
“jangan tanya kenapa”,
Yunho menutup pintu mobilnya lalu berjalan meninggalkan area parkir.
“wuuu.. ternyata banyak
juga yang menyukainya”, ucap Jiyeol ketika melihat Yunho dikelilingi para
gadis.
@DREAM@
“bagaimana kalau kita
pergi ke rumahmu saja”, usul Junsu -salah satu sahabat Yunho, namja imut dan
lucu-
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, waktu pulang
sekolah bagi Yunho dan kawan-kawannya.
“ke rumah Yoochun saja.
Atau ke rumah Jae. Disana banyak makanan kan?”, Yunho memberi usul. “aish, kau
tidak biasa-biasanya menolak usulku”, Junsu bingung karena selama ini Yunho lah
yang paling malas untuk keluar rumah tapi sekarang…
“aku sedang malas di rumah”,
Yunho beralasan. “ada sesuatu yang kau sembunyikan ya?”, tuduh Jaejoong -namja
yang pintar memasak-. “a..apa yang ku sembunyikan? Tidak ada”, gugup Yunho.
“sepertinya kau memang
menyembunyikan sesuatu”, sindir Changmin -sahabat Yunho, namja yang paling
tinggi diantara sahabat-sahabat Yunho-
JGLEK…
Changmin membuka pintu mobil yang berada disamping kemudi. yang tepatnya dalam
penglihatan Yunho, di situ ada Jiyeol yang memasang wajah takut pada Changmin.
“Ya! Changmin, jangan
duduk disana!”, teriak Yunho membuat ke-empat temannya kaget. Tapi…
“auuuw… iiisshh namja
ini benar-benar menyebalkan”, kesal Jiyeol pada Changmin lalu keluar dari mobil
Yunho. Changmin dapat menembus dari tubuh Jiyeol seakan Jiyeol memang tidak ada
disitu.
“kau-”
“waeyo?? Bukankan aku
sudah terbiasa duduk di sini?”, Changmin heran dengah tingkah Yunho yang aneh.
Tapi Yunho hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Begitu juga dengan Jiyeol.
“ayo, kita harus cepat
pergi. Cepat kalian masuk ke mobilku”, suruh Yunho pada ketiga sahabatnya yang
masih terkejut.
“Yun, aku bisa jelaskan
ini semua. Yun, jangan tinggalkan aku disini”, teriak Jiyeol ketika mobil Yunho
sudah melesat jauh dari pandangannya.
@DREAM@
“kau ini kenapa sih Yun? Apa yang terjadi?”,
tanya Yoochun -sahabat Yunho, namja romantis yang pernah ada- penasaran. “mungkin
ini tidak masuk akal tapi ini benar terjadi dalam hidupku sekarang”, Yoochun,
Jaejoong, Junsu dan Changmin tidak mengerti apa yang dikatakan Yunho.
“aish, aku juga tidak
mengerti”, Yunho mengacak-acak rambutnya. “tenang kan dirimu Yun, lalu
ceritakan pada kami”, Jaejoong menenangkan Yunho yang sekarang sedang bingung.
“jadi begini, kemarin
sore-”, Yunho mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada
sahabat-sahabatnya itu.
Sementara Jiyeol …
“eottoke?”, Jiyeol
kebingungan karena Yunho meninggalkannya di sekolah. “jarak dari sekolah sampai
rumah Yunho itu tidak dekat. Aish! Kenapa aku tidak bilang dari awal saja jika
aku ini tidak terlihat?? Babo kau Jiyeol”, rutuk Jiyeol pada dirinya sendiri
sambil mondar mandir tak jelas.
“sekarang apa yang
harus aku lakukan?”, Jiyeol memikirkan bagaimana cara Ia kembali ke rumah
Yunho. karena hanya Yunho lah yang bisa membantu Jiyeol menemui jalan keluar.
Jiyeol
tidak tahu apa yang harus Ia lakukan sekarang. Ia sudah putus asa. Ia lelah
memikirkan semuanya, alhasil Ia tertidur di bawah pohon yang berada di tempat
parkir sekolah Yunho.
Kembali pada Yunho dan
yang lain…
“mwo? Jinjja?”, Junsu
kaget mendengar cerita Yunho yang sangat tidak masuk akal. Ia sama sekali tidak
pernah percaya jika ada hal yang berbau gaib.
“kau mungkin hanya
berhalusinasi saja Yun”, pikir Changmin. “ani, aku benar-benar menganggap dia
itu nyata. Dia seperti yeoja biasa”, Yunho menyangkal pemikiran Changmin.
“apa itu benar hantu?”,
tanya Yoochun tidak percaya. Semua diam, tidak menjawab.
“Hyaaa…”, tiba-tiba
Yunho berteriak mengagetkan yang lain. “jaket, kalian melihat jaketku?”, yang
lain menggeleng tidak tahu. “aaahh.. aku ingat, tadi aku memberikannya pada
Jiyeol”, Yunho mengangguk-angguk sendiri.
“dia memakainya?”,
tanya Changmin. Yunho mengangguk lagi, “wae?”
“tapi jika dia sudah
menjadi hantu, kenapa aku tidak melihat jaketmu berterbangan?”, Changmin
berpikir keras. Yang lain memandang Changmin aneh. “yang biasa aku lihat di
drama-drama seperti itu, setiap hantu yang memakai benda orang hidup, pasti
benda itu terbang, jalan sendiri lah istilahnya”, jelas Changmin, yang lain
mengangguk.
“ah sudahlah, sekarang
bagaimana nasib mobilku di sekolah?”, tanya Junsu.
==To Be Continued==
0 komentar:
Posting Komentar