Halaman

Selasa, 16 September 2014

"JODOH" ~ 4

~ 4

            Pukul 9 malam, Jiyeol masih saja membuka jendela kamar Yunho. Merasakan hembusan angin yang menyentuh pipinya. Ia menatap langit malam Seoul, tempat yang ingin sekali Ia datangi. Tapi sekarang, dia malah merasa menyesal karena pergi ke Seoul hanya membuat hatinya tak karuan.

“cepatlah tidur, hari sudah malam!”, ucap Yunho ketika masuk ke kamarnya.

“hmm”, Jiyeol hanya berdehem.

‘kenapa dengannya?’ tanya Yunho dalam hati. “oh iya, tadi kau ingin bicara apa?”

“entahlah, aku lupa”, Jiyeol hanya mengangkat bahunya tanpa menoleh ke arah Yunho. ‘aku takut jauh darimu Yun’, batin Jiyeol.

“aish.. aku bisa tebak, kau pasti ingin berkata padaku bahwa kau menyukainya. Kau takut jauh darinya, iya kan?”, tanya Yunho sambil menggelar kasur lipatnya di lantai.

“mwo?!”, Jiyeol berteriak tapi cepat-cepat dia menutup mulutnya, berharap tidak ada yang mendengar selain Yunho. Jiyeol mendekat ke arah Yunho, menatapnya wajah Yunho lekat-lekat.

“aish, aku tidak suka kau melihatku seperti itu!”, Yunho memalingkan wajahnya tapi gagal karena Jiyeol sudah berhasil memegang wajah Yunho dengan kedua telapak tangannya.

‘Ya Tuhan’

Minggu, 14 September 2014

"JODOH" ~ 3

~ 3

        Esoknya, ketika sekolah libur. Jae, Yoochun, Junsu dan Changmin pergi ke rumah Yunho untuk menjalankan misi mereka. Mereka sedang berpikir mencari jalan keluar agar cepat menemukan seseorang yang Jiyeol cari. Mereka sekarang berada di kamar Yunho, tepatnya dilantai kamar Yunho. Mereka duduk di bawah yang beralaskan karpet. Lengkap dengan makanan ringan dan minuman segar buatan eomma Yunho. sedangkan Jiyeol hanya memperhatikan mereka satu persatu. ‘kenapa mereka baik sekali padaku?’ batinnya bertanya-tanya.

“ah, bagaimana kalau kita mencari akun twitter orang itu saja”, Changmin mendapatkan ide yang sempurna. Dia mendapatkan anggukan yang antusias dari sahabatnya itu.

Yunho mengeluarkan sebuah laptop dari tas ranselnya beserta modem eksternal yang ia beli bersama dengan Yoochun tahun lalu.
“ini”, Yunho menyerahkan laptopnya kepada Jae. “kau saja yang mengetik”, ucap Jae malas.

“aish, aku tidak kenal dengan namanya media social twitter atau apalah itu”, cibir Yunho. “apa yang kau lakukan sih jika di rumah? Aigo”, kesal Yoochun pada namja yang tidak bergaul ini.
“main games. Itulah pekerjaanku”, jawab Yunho ketus.

Akhirnya daripada mendengarkan ocehan-ocehan yang tidak jelas, Changmin turun tangan kembali mengetikan sebuah alamat web. www.twitter.com.

"JODOH" ~ 2

~ 2

        Pagi hari sudah datang lagi, sejak kemarin dia masih saja memikirkan Jiyeol. ‘Bagaimana dia di sekolah? dia tidur dimana?’ Itulah yang Yunho pikirkan. Kemarin ketika teman-temannya kembali ke sekolah, dia hanya menunggu di luar. Tapi sekarang Ia malah mengkhawatirkan Jiyeol, gadis yang tidak tahu darimana asalnya. Tiba di sekolah pun, Ia langsung berlari menuju kelasnya, walaupun dia sangat ingin sekali melihat Jiyeol tapi Ia urungkan niatnya untuk mencari Jiyeol.

Teet.. Teet.. Bel istirahat berbunyi..

“apa dia pulang ke rumahmu?”, tanya Jaejoong sambil meminum sekaleng jus yang sudah dipesannya.

“ani”, jawab Yunho singkat. “huft, apa mungkin dia tersesat ya”, Changmin kembali dalam pikirannya sendiri.
“tidak mungkin, kemarin dia bisa kembali lagi ke rumahku ketika aku menurunkannya di jalan yang agak jauh dari rumahku”, jelas Yunho.

“tapi apa kau ingin dia kembali?”, tanya Junsu hati-hati. Yunho melirik Junsu tajam. “ah aku hanya bercanda”, Junsu meneguk minuman kalengnya. Yunho mengangkat bahu.


"JODOH" ~ 1

~ 1

“kenapa eomma tidak pernah mengizinkan aku pergi ke Seoul? Wae?”, seorang gadis bertanya pada eommanya dengan nada marah. Pasalnya Ia tidak diperbolehkan eommanya untuk pergi jauh.

“bukan eomma tidak mengizinkanmu nak. Tapi kau belum pernah kesana, eomma tidak bisa mengantarmu”, jawab eomma dengan suara yang halus agar putrinya tidak marah lagi.

“eomma, aku kesana menemui temanku. Tenang saja. Aku bisa menjaga diriku”, ucap gadis itu lagi meyakinkan eommanya. Tapi eomma tetap pada pendiriannya.

“aish.. eomma selalu saja seperti itu. selalu menganggapku hanya anak kecil yang belum tahu apa-apa”, gadis itu sangat kecewa pada eommanya, Ia pun berlari ke lantai atas menuju kamarnya tapi sesuatu terjadi dan…

“eommaaaaa…..”, Ia terpeleset dari tangga ketika sedang berlari. Kepalanya terbentur lantai, darah segar mengalir dari kepala belakangnya.

“Jiyeoollll”, teriak eommanya histeris melihat anaknya tak berdaya.

Jumat, 12 September 2014

Found You!! ~ Chapter 8 (End)

Akhirnya setelah sekian lama FF ini lumutan, sekarang selesai jugaa..
Ya walaupun gak bagus2 amat tapi setidaknya cukup membuatku senang ^^

-------------------

Part 8~

            Jiyeol menatap keluar jendela, cuaca sore ini sangat mendung. Sama dengan suasana hatinya saat ini. Setelah beberapa jam yang lalu, mendapati kenyataan bahwa Yoochun masih mencintai Hara, Jiyeol hanya melamun. Berfikir.

“ekhm..”, suara berat yang sangat khas sekali terdengar. Jiyeol tahu siapa dia. “apa kau akan terus melamun?”, Tanya Yunho yang sekarang sedang menatap foto Jiyeol dan Yoochun. ‘mungkin aku lebih pantas berada disamping Jiyeol’ pikir Yunho sambil tersenyum sendiri.

“kenapa? Apa aku terlihat lebih gemuk di foto itu?”, Tanya Jiyeol menatap Yunho sinis. Yunho kaget, senyumnya tiba-tiba pudar. “aniyo”, jawabnya.

“sudahlah tidak usah sedih ter-” “siapa bilang aku sedih? Kau jangan sok tahu”, sewot Jiyeol memotong omongan Yunho. “tidak sedih tapi selalu memikirkannya”, sindir Yunho. Jiyeol hanya diam.

“ya sudah istirahatlah, jangan terlalu banyak pikiran. Aku pulang dulu ne”, Yunho tersenyum lalu keluar dari kamar Jiyeol. “belum pernah aku melihat senyum semanis itu dari Yunho”, Jiyeol tersenyum senang.

*****

Tahun Baru

FF yang ini udah dipublish disini belum ya?
Lupa saya...
Tapi tak apa lah, ini sebenernya FF dari tahun lalu hehe..


Detik-Detik Tahun Baru di Kediaman DB5K

            Changmin berlari ke arah hyungnya yang sedang sibuk membersihkan rumah, sendirian tanpa ada yang membantu.

“hyung, apa yang harus disiapkan untuk nanti malam?”, tanya Changmin dengan mata yang berbinar-binar dan senyum yang merekah keluar dari bibir tipisnya. Di dalam bayangannya, banyak ayam bakar yang berterbangan di atas kepalanya.

            Jaejoong yang mendengar pertanyaan Changmin, menatap Changmin sinis. “kau bertanya apa yang harus disiapkan?”, tanya Jaejoong dengan sedikit senyum yang dipaksakan. Changmin mengangguk senang, dalam hatinya berkata ‘pasti Jaejoong hyung menyuruhku untuk menyiapkan pesta tahun baru. Aah senangnya’.