Post lagi nih , semoga gak salah cast kyk di Alam Lain ~~ hehehe .. Capcus deh !! ^^
Yuukkk...
Tok..Tok..Tok..
Terdengar suara ketukan
pintu dari luar kamar Yunho. tapi Yunho masih tetap tertidur pulas. “Yun, sudah
bangun belum?? Kau harus menjemput Jiyeol pagi ini”, teriak Ibu Yunho. ‘aish, kenapa harus menjemputnya??’ batin
Yunho. “Yunhooo”, teriak Ibu Yunho lagi dan itu membuat Yunho menyerah. “iya
Ibu, aku bangun”, balas Yunho.
Akhirnya Yunho pergi
dengan sangat terpaksa menjemput Jiyeol, tapi ada perasaan aneh menghampirinya.
“aish, apa-apaan ini?? Kau tahu Yun, Dia sangat membencimu!!”, bicaranya pada
diri sendiri. “ah, lebih baik aku mendengarkan lagu saja”, lanjutnya.
Sementara Jiyeol masih
berusaha membujuk Ibunya untuk tidak menyuruh Yunho kerumahnya. “ayolah Bu, aku
bisa pergi ke kampus sendiri tanpa harus diantar Yunho”, ucap Jiyeol diberi
penekanan pada kata Yunho. “sudah, sebentar lagi Yunho sampai, jadi kau cepat
bersiap!!”, perintah Ibu Jiyeol. “aaaaaaaa”, teriak Jiyeol frustasi.
Setelah Yunho sampai,
mereka langsung berpamitan pada Ibu Jiyeol dan langsung melesat pergi ke
kampus. Di perjalanan, mereka diam seribu bahasa. Sampai pada akhirnya Jiyeol
membuka mulutnya.
“turunkan aku di halte
kampus saja!!”, ucap Jiyeol ketus. “kenapa?”, Tanya Yunho heran. “tidak usah
Tanya kenapa, yang pasti aku tidak suka di antar olehmu”, jelas Jiyeol. “baik”,
sahut Yunho tidak kalah ketus.
Yunho menurunkan Jiyeol
di halte yang tidak jauh dari kampus mereka, bisa ditempuh dengan berjalan
kaki. Yunho pun langsung melesat pergi ke kampus meninggalkan Jiyeol yang
berjalan kaki.
*****
#kampus#
Ternyata teman-teman
Yunho sudah berada di kampus. Seperti biasa, kegiatan mereka sebelum masuk
kelas adalah bermain basket, itu tidak boleh terlewatkan. Yunho duduk di tepi
lapangan. Disamping Jaejoong.
“tumben kau sudah
datang?? Jelek pula. Kau kenapa sobat??”, tanya Jaejoong menepuk-nepuk punggung
Yunho. “tidak apa-apa”, jawab Yunho singkat tak bersemangat. “Yun, tangkap!!”,
teriak Changmin dari jauh.
Dengan cekatan dan
tepat, Yunho akhirnya bisa menangkap bola Changmin. “kau pintar!!”, ledek
Changmin. “anak itu!!”, geram Yunho lalu berlari ke arah Changmin seakan
menantang Changmin main basket.
Sedangkan bagaimana
nasib Jiyeol??
Ternyata dia baik-baik
saja, Dia sudah sampai di depan gerbang kampus bersama dengan temannya Lee Bbunee.
Teman satu kelas sekaligus sahabatnya. Kebetulan tadi Jiyeol bertemu dengan
Bbunee di halte.
“tumben kau tidak
diantar..”, Bbunee heran karena biasanya Jiyeol selalu diantar oleh ayahnya.
“eehhh?? Hmm.. memang tidak boleh kalau aku naik bus..”, jawab Jiyeol sedikit
gugup. Jiyeol tidak mau sahabatnya tahu kalau tadi Yunho yang mengantarnya.
Bbunee hanya mengangguk. Mereka masuk ke dalam kelas karena mata kuliah pertama
akan dimulai.
Ketika Jiyeol dan
Bbunee sudah masuk ke dalam kelas, lalu masuklah Yunho dan kawan-kawannya.
“aish!!”, umpat Jiyeol pelan tapi masih dapat di dengar oleh Maya yang duduk di
sebelahnya. “kenapa Jiyeol??”, tanya Maya heran. “eh tidak kok”, jawab Jiyeol
cepat.
*****
Seperti biasa ketika
pulang kuliah, Yunho dan yang lainnya selalu mampir ke kantin kampus untuk
makan atau sekedar duduk-duduk saja sambil bercanda-canda. Mereka sudah
bersahabat sejak kecil dan satu sama lain sudah menganggap sebagai saudaranya
sendiri. Sejak kecil sampai sekarang mereka tidak pernah terpisahkan, hingga
masuk ke kampus ternama ini mereka juga bersama-sama. Belajar dengan giat agar
dapat satu kampus lagi. Dan Changmin lah yang memberikan semangat untuk belajar
giat.
“bagaimana jika
sekarang saja mengerjakan tugasnya??”, tanya Changmin semangat sambil melahap
roti di tangannya.
“memang kemarin kalian
tidak jadi mengerjakan??”, Yunho balik bertanya. “tidak, anggota tidak lengkap
jadi tidak mengerjakan”, jawab Junsu santai.
“aish, tapi kan bisa
mengerjakan tanpa aku, nanti beritahu aku saja apa yang harus aku kerjakan..”,
ucap Yunho pada Junsu yang malah fokus pada layar handphonenya.
“aku sudah bilang
begitu tapi Junsu tidak mau mengerti”, sahut Changmin.
“ya sudah kalau begitu sekarang saja. Ayo!!”, ajak Jaejoong yang sudah bersiap meninggalkan kantin kampus diikuti Yunho.
“ya sudah kalau begitu sekarang saja. Ayo!!”, ajak Jaejoong yang sudah bersiap meninggalkan kantin kampus diikuti Yunho.
Tapi tiba-tiba saja,
handphone Yunho berdering ada panggilan masuk. “hmm..siapa ini??”, Yunho
mengangkat telefonnya, “ha -”. “cepatjemputakudihalteJiyeol”, potong seseorang
dari seberang tanpa titik koma. “aish”, umpat Yunho.
“siapa Yun??”, tanya
Jaejoong penasaran karena mimik wajah Yunho yang terlihat kesal. “hmm..maaf,
aku menyusul saja bagaimana??”, tanya Yunho memelas.
“memang kau mau
kemana??”, Junsu balik bertanya dan masih fokus pada handphonenya.
“hmm.. ah sudahlah
nanti akan ku ceritakan. Begini saja, kalian mengerjakan di rumah Changmin
saja, dan nanti aku akan menyusul ke rumah Changmin”, jelas Yunho. “aku
duluan”, lanjutnya lalu pergi meninggalkan Jaejoong, Changmin dan Junsu.
“kenapa dia?? Aneh!!”,
ucap Jaejoong. “ya sudah kalau begitu ayo ke rumahku”, sahut Changmin tak
memperdulikan pertanyaan Jaejoong yang dia sendiri pun tak mengerti.
*****
Jiyeol sedang menunggu Yunho di halte dengan sangat
terpaksa. Takut-takut teman-temannya melihat, Ia berpura-pura menyibukkan diri
dengan membuka-buka buku yang dipegangnya. “kalau tidak karena ibu, aku tidak
akan menunggunya”, kesal Jiyeol.
#flashback#
“halo, Jiyeol.. kau
pulang dengan Yunho kan??”, tanya Ibu Jiyeol di telefon. “apa?? Ekhmm..aku
pulang dengan teman-teman Bu, tidak usah dengannya”, jawab Jiyeol santai.
“pulang dengannya saja,
Ibu mau kau pulang bersama dengan Yunho, TITIK”, ucap Ibu Jiyeol tegas lalu
mematikan sambungan telefonnya. ‘aahh..apa-apaan
ini?? kenapa ibu jadi seperti itu sih??’ pikir Jiyeol.
“ada apa??”, tanya Yulim
sahabat Jiyeol. “aaahh sepertinya aku tidak bisa pulang dengan kalian, ada
urusan lain. Tidak apa-apa kan??”, tanya Jiyeol ragu-ragu.
“ya tidak apa-apa, ya
sudah hati-hati ya”, ucap Yulim sambil melambaikan tangannya, begitu juga
dengan sahabat Jiyeol yang lain.
#endflashback#
“hey!!”, suara
seseorang mengagetkan Jiyeol dan membangunkan Jiyeol dari lamunanya. “aish”,
umpat Jiyeol yang sudah berpuluh-puluh kali mungkin. Jiyeol menghampiri mobil
yang sudah terparkir di depan halte. Dengan terburu-buru Dia langsung masuk.
“huh, aku seperti supir
yang bisa seenaknya saja kau suruh-suruh”, ucap Yunho sinis. “lagipula kenapa
kau mau saja menuruti kata-kataku??”, Jiyeol tidak kalah sinis.
Yunho terdiam sejenak, ‘aish, benar. Kenapa aku malah
menjemputnya??’ Yunho mengumpat dalam hati. “tidak bisa jawab kan??huh”, Jiyeol
melihat sekilas Yunho yang sedang sibuk menyetir.
“yaaahh, kau pasti
disuruh ibumu kan untuk menelfonku?? Maka dari itu aku mau menjemputmu”, jawab
Yunho enteng. Sepertinya alasannya bagus. “tidak mungkin kan, seorang Kim
Jiyeol mau menelfonku apalagi sampai meminta aku untuk menjemputnya”, jelas
Yunho lagi membuat Jiyeol mendengus kesal.
30 menit perjalanan dari kampus untuk sampai ke rumah
Jiyeol dengan mobil Yunho. “sudah turun sana”, perintah Yunho. “kau-- Eh
maksudku, kau juga harus turun karena Ibuku menyuruhmu datang ke rumah”, jelas
Jiyeol lalu membuka pintu mobil dengan kasar. “huh!! Menyebalkan!!”, Yunho
terpaksa turun dari mobil.
Di depan rumah, Yunho sudah disambut oleh Ibu Jiyeol yang
tersenyum senang. “Bibi”, ucap Yunho ramah. Sedang Jiyeol menatap sinis pada
Yunho. “terima kasih ya sudah mengantar Jiyeol”, Ibu Jiyeol senyum-senyum.
“sama sama bibi, hmm
kalau begitu aku langsung pulang saja”, Yunho berpamitan. “kenapa tidak masuk
dulu??”, sepertinya Ibu Jiyeol masih ingin berbincang dengan Yunho.
“lain kali saja bi,
teman-temanku sudah menunggu”, jawab Yunho lalu berpamitan.
“lihat, dia rela
mengantarmu padahal dia sudah ada janji dengan teman-temannya”, Ibu Jiyeol
memuji Yunho ketika Yunho sudah masuk ke dalam mobilnya. “huft”, Jiyeol kesal
lalu masuk ke dalam rumahnya.
“hey, tidak sopan
sekali langsung masuk begitu saja..”, omel Ibu jiyeol. “habis ibu terlalu
memuji-muji dia”, ucap Jiyeol kesal membuang tasnya ke atas sofa.
“terlalu memuji??
Memang dia laki-laki yang baik Jiyeol, ibu tidak salah kan mengenalkanmu
padanya..”, ucap Ibu Jiyeol bangga. ‘salah
besar!!’ batin Jiyeol.
“sudah ah, aku mau ke
kamar saja”, Jiyeol naik ke atas dengan langkah gontai. ‘ibu tidak tahu saja bagaimana dia di kampus. Sangat sangat
menyebalkan!!’ omel Jiyeol dalam hati.
*****
#rumah Changmin#
Jaejoong, Changmin dan Junsu sudah sampai. Sambil
menunggu kedatangan Yunho, mereka asyik mengobrol dan menyantap makanan yang
sudah disediakan oleh adik Changmin tadi.
“hmm..kalian melihat
tidak sih ada yang aneh pada Yunho??”, tanya Jaejoong pada Changmin dan Junsu.
Tapi tidak ada satupun yang menjawab.
Changmin sibuk dengan makanannya, sedangkan Junsu sibuk
dengan makanan dan mainan di handphonenya. Jaejoong yang merasa tidak ada
jawaban dari teman-temannya itu melihat ke arah mereka.
“hey!! Tidak dengar apa
pertanyaanku??”, teriak Jaejoong mengagetkan Changmin dan Junsu. mereka
akhirnya menghentikan kegiatannya masing-masing.
“eh maaf Jae, aku tadi
sedang mengunyah makanan”, bela Changmin. “iya maaf”, lanjut Junsu dengan
tampang memelas.
“aish”, umpat Jaejoong.
“kira-kira kemana ya Yunho?? tidak biasa-biasanya mendadak seperti itu.
“hmm..aku juga heran dengannya, apa mungkin dia sudah punya kekasih??”, tanya
Changmin membuat Jaejoong dan Junsu berpikir.
“mungkin juga
sepertinya”, ucap Junsu kemudian. “tapi tidak mungkin jika Yunho tidak
memberitahu kita”, Jaejoong menimpali. “hmm…”, mereka bertiga sibuk berpikir
dan melupakan sejenak makanannya.
Tidak lama kemudian, Yunho datang dengan tergesa-gesa
lalu duduk di sofa empuk milik keluarga Shim. “hah..lelah sekali”, ucapnya.
“huwaaa”, serentak JaeSuMin berteriak. ‘hey, apa-apaan kalian ini? membuatku
kaget!!”, Yunho ternyata juga kaget mendengar mereka berteriak.
“aish, kami yang
kaget!! Kau darimana?? Kenapa lama sekali??”, tanya Jaejoong langsung.
“hmm…ada urusan
penting. Bagaimana sudah diselesaikan tugasnya??”, Yunho mengalihkan
pembicaraan. Tapi dibalas dengan tatapan horror dari JaeSuMin.
“aish, kenapa
kalian??”, Yunho terlihat gugup. “ceritakan pada kami!!”, perintah Jaejoong.
Dan akhirnya Yunho pun cerita pada sahabat-sahabatnya itu.
*****
Di tempat lain, seorang
laki-laki berbicara di telefon dengan seseorang di seberang. “okey, besok kau
harus menjemputku di bandara ya..”, ucap seorang laki-laki di telefon. “aish,
tidak ada kata tidak”, lanjutnya sedikit memaksa. “nah seperti itu kan bagus”,
laki-laki itu tersenyum. “baiklah sampai besok ya..”, ~klik~ laki-laki itu
mematikan telefonnya.
*****
Seperti biasa Yunho menjemput Jiyeol untuk pergi ke
kampus. Dan mungkin ini adalah pekerjaan barunya.
“sedang apa kau??”,
tanya Yunho lagi sambil melirik-lirik ke arah layar handphone. “mau tahu saja”,
jawab Jiyeol ketus. ‘sudah ku bilang
jangan bertanya’ batin Yunho. Jiyeol sedang asyik bersms ria dengan Yoochun
kekasihnya.
“terima kasih”, Jiyeol
turun dari mobil Yunho ketika sudah sampai di depan halte. “kenapa dia sangat
menyebalkan?”, gerutu Yunho kesal.
Yunho melajukan mobilnya kencang dan sampailah dia di
tempat parkir mobil kampusnya. Disana sudah ada Jaejoong yang menunggunya.
Yunho keluar dari mobilnya.
“hey!! Kau kenapa?”,
tanya Yunho pada Jaejoong yang terlihat mencari sesuatu.
“mana Jiyeol??”,
Jaejoong balik bertanya. “untuk apa mencarinya?? Tidak penting!!”, sewot Yunho
lalu berlalu meninggalkan Jaejoong yang masih celingak-celinguk mencari Jiyeol.
“ada apa sih?? Bukankah
kau dan dia -”
“tidak usah
membicarakannya!!”, potong Yunho membuat Jaejoong mengangguk mengerti.
“baiklah”, lanjut Jaejoong.
Yunho memang sudah membicarakannya pada Jaejoong, Junsu
dan Changmin 2 hari yang lalu, dan mereka baru bertemu di kampus hari ini
karena kemarin tidak ada kelas. Mungkin semua akan berbeda. “duughh!!”, bunyi
benturan yang sangat keras terjadi di depan ruang kelas Yunho. dan ternyata 2
orang yang bermusuhan bertemu ..
“aish, kau itu tidak
lihat ya aku akan masuk??”, tanya Jiyeol dipenuhi amarah karena semua buku-buku
yang Ia pegang terjatuh.
“kau yang tidak
lihat!!”, balas Yunho keras. Mood Yunho hari ini sedang tidak bagus dan jangan
coba-coba membuatnya semakin kesal.
“apa kau bilang?? Hey,
kau memang selalu saja begitu!! Kau yang salah tapi kau selalu melimpahkan
kesalahan itu pada orang lain!!”, bentak Jiyeol. “kau jangan terlalu sok
YUNHO”, tambah Jiyeol dan itu membuat Yunho semakin kesal.
“kau tidak bisa diam ya???!!!”, bentak Yunho hampir saja memukul
Jiyeol. “apa?? ingin memukulku?? Pukul!!”, tantang Jiyeol. “Ibuku benar-benar
salah menilaimu!!”, lanjutnya.
Teman-teman yang lain hanya bisa melihat 2 orang yang
memang sudah terkenal sebagai musuh di kampusnya. Dan mereka semua kaget
mendengar Jiyeol berkata seperti. Saling berbisik kenapa Jiyeol sampai-sampai
membawa nama Ibunya.
Jiyeol masuk ke dalam kelas dengan perasaan kesal dan
marah. Sedangkan Yunho hanya terdiam di depan kelas setelah mendengar Jiyeol
berbicara seperti tadi.
“Yun??”, Jaejoong
menepuk pundak Yunho. “ekhm.. ayo masuk!!”, Yunho tersadar dari lamunannya lalu
masuk ke dalam kelas.
*****
“kau tadi bicara apa
sih Jiyeol pada Yunho??”, tanya Yulim disela-sela makannya. “bicara apa??”,
Jiyeol balik bertanya. “memang kau tadi tidak sadar bicara apa??”, kali ini
Juli yang bertanya karena dia sangat penasaran.
“apa sih?? Aku tidak
mengerti..”, Jiyeol menghentikan makannya. “kau bilang tadi pada Yunho ‘Ibuku
benar-benar salah menilaimu’ ??”, Maya meniru perkataan Jiyeol tadi.
“apa?? Aku..aku tidak
bicara seperti itu..”, terlihat Jiyeol sangat gugup, sepertinya Ia tidak sadar
jika sudah bicara seperti tadi.
“aku tidak salah
dengar”, sahut Maya diikuti anggukan dari yang lainnya.
“kalian salah deng -”.
“tidak!!”, jawab mereka serempak.
“aish”, umpat Jiyeol
pelan. “ceritakan pada kami!!”, ucap Yulim penuh penekanan. Dan pada akhirnya,
Jiyeol menceritakan pada teman-temannya. Sesuatu yang disembunyikan pasti akan
ketawan juga nantinya.
#pukul 2 siang#
Yunho dengan setia menunggu Jiyeol di depan halte, entah
apa yang membuatnya malah menunggu Jiyeol, wanita yang sering sekali bertengkar
dengannya. Padahal Jiyeol tidak mengirimi pesan singkat untuknya, apalagi
menelfonnya.
“kenapa aku seperti
ini?? aish!!”, Yunho mengacak-acak rambutnya frustasi. “apa aku pergi saja??
Dan tidak usah menunggunya??”, tanyanya pada diri sendiri.
Ketika Yunho hampir
saja melajukan mobilnya, pintu mobil Yunho terbuka dan masuklah Jiyeol. Duduk
tenang, menatap kearah depan dan hanya berkata, “maaf telat”. ‘Yun, kau harus bersabar menghadapi wanita
ini!!’ ucapnya dalam hati.
“apa maksudmu bicara seperti
tadi?? kau tidak tahu, itu mengundang pertanyaan dari teman-teman yang lain??”,
tanya Yunho seramah mungkin.
“bicara apa?? Tentang
ibuku menilaimu??”, tanya Jiyeol enteng. “iya”, Yunho menoleh sekilas pada
Jiyeol.
“tidak ada maksud
apa-apa”, kembali dengan entengnya Jiyeol menjawab. Yunho diam tanpa membalas
perkataan Jiyeol. ‘baik jika memang maumu
seperti itu Jiyeol’ batin Yunho.
Sampailah di rumah Jiyeol, seperti biasa Ibu Jiyeol sudah
menunggu kepulangan anak dan calon menantunya itu di depan pintu rumahnya.
Jiyeol dan Yunho masuk ke pekarangan rumah Jiyeol, sikap mereka berdua seperti
bermusuhan. Ya kenyataannya memang benar seperti itu.
“aish, kalian ini kan
akan bertunangan. Kenapa seperti bermusuhan??”, ledek Ibu Jiyeol dan sontak
membuat Yunho dan Jiyeol kaget mendengar mereka akan bertunangan.
“bertunangan??”, tanya
Jiyeol memastikan semoga itu hanya kesalahan pendengarannya saja.
“iya”, Jiyeol seketika
lemas mendengar sesuatu yang tidak Ia inginkan. “dan besok kalian harus pergi
berdua ke pusat perbelanjaan untuk membeli cincin pertunangan”, perintah Ibu
Jiyeol.
“Bibi bercanda kan??
Tidak mungkin kami akan bertunangan”, Yunho berusaha mencairkan suasana yang
menegangkan ini.
“memang terlihat
bercanda ya?? Haha.. memang bercanda sih”, Ibu Jiyeol tertawa melihat Yunho dan
Jiyeol. Jiyeol menghembuskan nafasnya yang terasa berat.
“tapi untuk besok, bibi
tidak bercanda Yun. Pergilah bersama Jiyeol.. sekedar untuk jalan-jalan saja”,
ucap Ibu Jiyeol tersenyum.
‘aish,
hidupku dipenuhi dengan Jiyeol’ “hmm..aku
mau mau saja tapi tidak tahu dengan Jiyeol.. mungkin dia ada urusan lain”,
jawab Yunho santai.
“be-” “dia pasti mau..
ya kan Jiyeol”, Ibu Jiyeol membelai rambut anak kesayangannya itu. Jiyeol hanya
memanyunkan bibirnya.
Dan pada akhirnya pada perdebatan kali ini, Ibu Jiyeol
menang. Yunho mendengus kesal setelah masuk ke dalam mobilnya. ‘setiap hari bersama dengannya membuatku
gila!!’ batin Yunho.
*****
Besoknya, dengan sangat terpaksa Jiyeol menunggu
kedatangan Yunho di rumahnya. Jiyeol sangat tidak bersemangat hari ini. yang
biasanya dia berdandan rapi, hari ini dia hanya memakai kaos yang dibalut jaket
coklat dan celana panjang levis. 30 menit Jiyeol menunggu, akhirnya Yunho
datang dengan tampang lusuh tapi tetap saja terlihat tampan.
Yunho berpamitan kepada Ibu Jiyeol lalu mereka berangkat
ke pusat perbelanjaan yang sudah terkenal di Seoul. Diperjalanan, mereka diam,
sibuk dengan pikirannya masing-masing. Entah apa yang mereka pikirkan. Yunho
sibuk menyetir mobil sedangkan Jiyeol sibuk dengan handphone yang Ia pegang.
Sesekali tertawa dan itu pun karena sms lucu dari Maya yang baru saja
dibacanya.
Akhirnya sampai juga mereka disana, Yunho mengerutkan
keningnya. ‘untuk apa aku kemari??’ batinnya.
“ayo masuk saja!!”, ucap Jiyeol lalu mendahului Yunho.
“mau kemana??”, tanya
Yunho dibelakang Jiyeol. “entahlah, jalan saja”, jawab Jiyeol singkat.
“sudah pasti jawabannya
seperti itu”, bisik Yunho pada dirinya sendiri. “kau sudah makan?”, tanya Yunho
pelan. “sudah”. “hmm..”, Yunho malas bertanya lagi.
Ketika mereka akan naik ke lantai 2, terlihat 2 orang
sedang berada di toko kue. Sepertinya Jiyeol kenal. Jiyeol mengucek-ucek
matanya, memperhatikan sosok orang itu dengan seksama. “Yoochun??”, tanya
Jiyeol. “apa??”, Yunho mengikuti arah pandangan Jiyeol. Seketika itu juga
wajahnya berubah, sudah kesal mungkin ditambah kesal lagi dengan kehadiran 2
orang itu. baru saja Yunho akan naik, Jiyeol sudah jalan menghampiri 2 orang
yang Ia kenal. “aish, ada urusan apa sih dia??”, gerutu Yunho sambil berjalan
menyusul Jiyeol.
#toko kue#
“haha..ini juga
sepertinya enak”, ucap laki-laki berkulit putih itu. “aish, semua saja kau
bilang enak”, gerutu wanita yang ada disebelahnya.
“tapi kue buatanmu
lebih enak”, ledek laki-laki itu. “aish apa-apaan kau ini!!”, yang dipuji pun
tersipu malu.
Ketika mereka sedang asyik bercanda sambil memilih kue,
wanita yang ternyata Jiyeol itu menghampiri mereka.
“Yoochun???”, panggil
Jiyeol. Laki-laki itu menoleh merasa ada yang memanggil namanya. Yoochun kaget
melihat kekasihnya memergokinya dengan wanita lain.
“Ji..Jiyeol??”, Yoochun
memeluk Jiyeol agar tidak terlihat gugup mungkin. Jiyeol balas memeluk Yoochun
tapi langsung dilepasnya.
“kau kenapa?? Aish
kenapa kau tidak memberitahuku jika akan kemari, aku kan bisa menjemputmu
Chun!!”, Jiyeol memukul lengan Yoochun manja.
“haha..maaf, aku pikir
kau sibuk jadi aku tidak memberitahumu. Tadinya aku ingin memberikan kejutan
untukmu tapi kau sudah melihatku”, jelas Yoochun memegang tangan Jiyeol.
Yunho yang berada tak jauh di belakang Jiyeol
bertanya-tanya dalam hati tapi tetap menghampiri Jiyeol. ‘Yoochun?? Hara?? Mereka berdua?? Tapi kenapa Yoochun memeluk
Jiyeol??’.
“ekhm..”, Yoochun,
Jiyeol dan Hara wanita yang bersama Yoochun tadi menengok ke arah Yunho. Yoochun
dan Hara saling menatap bingung.
“owh, ini Yunho”,
Jiyeol mengenalkan Yunho pada Yoochun. “Yun, ini Yoochun KEKASIHKU”, lanjut
Jiyeol. “dan ini Hara, sahabat Yoochun”, ucapnya lagi tanpa memandang Yunho
yang kaget mendengar kata-kata Jiyeol barusan.
‘kekasih
Jiyeol??’ kata-kata itu terus
terdengar di telinganya. “owh, aku Yunho”, ucapnya santai.
“ekhm..baiklah kalau
begitu aku dan Jiyeol pergi berdua ya. Hara, kau bisa pulang sendiri kan??”,
tanyanya pada Hara yang masih menatap Yunho.
“owh iya aku bisa
pulang sendiri”, ucapnya cepat. “hati-hati ya Hara”, Jiyeol tersenyum pada Hara
dan dibalas senyum oleh Hara. “kau pulang saja!!”, perintah Jiyeol pada Yunho.
“ya”, Yunho benar-benar
dibuat kesal oleh Jiyeol hari ini. Ia langsung membalikkan badannya beranjak
pergi meninggalkan orang-orang yang menyebalkan baginya.
“tidak sopan!!!”,
teriak Jiyeol. “aish, sudah.. ayo!! Hara aku duluan ya”, ucap Yoochun pada Hara
yang sedang melamun lalu menggandeng Jiyeol pergi.
‘Dia
terlihat lebih tampan, dan keren’ pikir
Hara.
Sebenarnya siapa Hara dan kenapa Yunho tidak suka jika
Jiyeol memang benar kekasih Yoochun. Apa hubungan Yunho dengan Yoochun dan juga
Hara???
0 komentar:
Posting Komentar