Halaman

Minggu, 26 Februari 2012

Found You !! ~ Chapter 2


Post lagi nih , semoga gak salah cast kyk di Alam Lain ~~ hehehe .. Capcus deh !! ^^

Yuukkk...

Tok..Tok..Tok..
Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar Yunho. tapi Yunho masih tetap tertidur pulas. “Yun, sudah bangun belum?? Kau harus menjemput Jiyeol pagi ini”, teriak Ibu Yunho. ‘aish, kenapa harus menjemputnya??’ batin Yunho. “Yunhooo”, teriak Ibu Yunho lagi dan itu membuat Yunho menyerah. “iya Ibu, aku bangun”, balas Yunho.

Akhirnya Yunho pergi dengan sangat terpaksa menjemput Jiyeol, tapi ada perasaan aneh menghampirinya. “aish, apa-apaan ini?? Kau tahu Yun, Dia sangat membencimu!!”, bicaranya pada diri sendiri. “ah, lebih baik aku mendengarkan lagu saja”, lanjutnya.

Sementara Jiyeol masih berusaha membujuk Ibunya untuk tidak menyuruh Yunho kerumahnya. “ayolah Bu, aku bisa pergi ke kampus sendiri tanpa harus diantar Yunho”, ucap Jiyeol diberi penekanan pada kata Yunho. “sudah, sebentar lagi Yunho sampai, jadi kau cepat bersiap!!”, perintah Ibu Jiyeol. “aaaaaaaa”, teriak Jiyeol frustasi.



Setelah Yunho sampai, mereka langsung berpamitan pada Ibu Jiyeol dan langsung melesat pergi ke kampus. Di perjalanan, mereka diam seribu bahasa. Sampai pada akhirnya Jiyeol membuka mulutnya.

“turunkan aku di halte kampus saja!!”, ucap Jiyeol ketus. “kenapa?”, Tanya Yunho heran. “tidak usah Tanya kenapa, yang pasti aku tidak suka di antar olehmu”, jelas Jiyeol. “baik”, sahut Yunho tidak kalah ketus.

Yunho menurunkan Jiyeol di halte yang tidak jauh dari kampus mereka, bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Yunho pun langsung melesat pergi ke kampus meninggalkan Jiyeol yang berjalan kaki.

*****

#kampus#

Ternyata teman-teman Yunho sudah berada di kampus. Seperti biasa, kegiatan mereka sebelum masuk kelas adalah bermain basket, itu tidak boleh terlewatkan. Yunho duduk di tepi lapangan. Disamping Jaejoong.

“tumben kau sudah datang?? Jelek pula. Kau kenapa sobat??”, tanya Jaejoong menepuk-nepuk punggung Yunho. “tidak apa-apa”, jawab Yunho singkat tak bersemangat. “Yun, tangkap!!”, teriak Changmin dari jauh.
Dengan cekatan dan tepat, Yunho akhirnya bisa menangkap bola Changmin. “kau pintar!!”, ledek Changmin. “anak itu!!”, geram Yunho lalu berlari ke arah Changmin seakan menantang Changmin main basket.

Sedangkan bagaimana nasib Jiyeol??
Ternyata dia baik-baik saja, Dia sudah sampai di depan gerbang kampus bersama dengan temannya Lee Bbunee. Teman satu kelas sekaligus sahabatnya. Kebetulan tadi Jiyeol bertemu dengan Bbunee di halte.

“tumben kau tidak diantar..”, Bbunee heran karena biasanya Jiyeol selalu diantar oleh ayahnya. “eehhh?? Hmm.. memang tidak boleh kalau aku naik bus..”, jawab Jiyeol sedikit gugup. Jiyeol tidak mau sahabatnya tahu kalau tadi Yunho yang mengantarnya. Bbunee hanya mengangguk. Mereka masuk ke dalam kelas karena mata kuliah pertama akan dimulai.

Ketika Jiyeol dan Bbunee sudah masuk ke dalam kelas, lalu masuklah Yunho dan kawan-kawannya. “aish!!”, umpat Jiyeol pelan tapi masih dapat di dengar oleh Maya yang duduk di sebelahnya. “kenapa Jiyeol??”, tanya Maya heran. “eh tidak kok”, jawab Jiyeol cepat.

*****

Seperti biasa ketika pulang kuliah, Yunho dan yang lainnya selalu mampir ke kantin kampus untuk makan atau sekedar duduk-duduk saja sambil bercanda-canda. Mereka sudah bersahabat sejak kecil dan satu sama lain sudah menganggap sebagai saudaranya sendiri. Sejak kecil sampai sekarang mereka tidak pernah terpisahkan, hingga masuk ke kampus ternama ini mereka juga bersama-sama. Belajar dengan giat agar dapat satu kampus lagi. Dan Changmin lah yang memberikan semangat untuk belajar giat.

“bagaimana jika sekarang saja mengerjakan tugasnya??”, tanya Changmin semangat sambil melahap roti di tangannya.

“memang kemarin kalian tidak jadi mengerjakan??”, Yunho balik bertanya. “tidak, anggota tidak lengkap jadi tidak mengerjakan”, jawab Junsu santai.

“aish, tapi kan bisa mengerjakan tanpa aku, nanti beritahu aku saja apa yang harus aku kerjakan..”, ucap Yunho pada Junsu yang malah fokus pada layar handphonenya.

“aku sudah bilang begitu tapi Junsu tidak mau mengerti”, sahut Changmin.
“ya sudah kalau begitu sekarang saja. Ayo!!”, ajak Jaejoong yang sudah bersiap meninggalkan kantin kampus diikuti Yunho.

Tapi tiba-tiba saja, handphone Yunho berdering ada panggilan masuk. “hmm..siapa ini??”, Yunho mengangkat telefonnya, “ha -”. “cepatjemputakudihalteJiyeol”, potong seseorang dari seberang tanpa titik koma. “aish”, umpat Yunho.

“siapa Yun??”, tanya Jaejoong penasaran karena mimik wajah Yunho yang terlihat kesal. “hmm..maaf, aku menyusul saja bagaimana??”, tanya Yunho memelas.

“memang kau mau kemana??”, Junsu balik bertanya dan masih fokus pada handphonenya.

“hmm.. ah sudahlah nanti akan ku ceritakan. Begini saja, kalian mengerjakan di rumah Changmin saja, dan nanti aku akan menyusul ke rumah Changmin”, jelas Yunho. “aku duluan”, lanjutnya lalu pergi meninggalkan Jaejoong, Changmin dan Junsu.

“kenapa dia?? Aneh!!”, ucap Jaejoong. “ya sudah kalau begitu ayo ke rumahku”, sahut Changmin tak memperdulikan pertanyaan Jaejoong yang dia sendiri pun tak mengerti.

*****

            Jiyeol sedang menunggu Yunho di halte dengan sangat terpaksa. Takut-takut teman-temannya melihat, Ia berpura-pura menyibukkan diri dengan membuka-buka buku yang dipegangnya. “kalau tidak karena ibu, aku tidak akan menunggunya”, kesal Jiyeol.

#flashback#

“halo, Jiyeol.. kau pulang dengan Yunho kan??”, tanya Ibu Jiyeol di telefon. “apa?? Ekhmm..aku pulang dengan teman-teman Bu, tidak usah dengannya”, jawab Jiyeol santai.

“pulang dengannya saja, Ibu mau kau pulang bersama dengan Yunho, TITIK”, ucap Ibu Jiyeol tegas lalu mematikan sambungan telefonnya. ‘aahh..apa-apaan ini?? kenapa ibu jadi seperti itu sih??’ pikir Jiyeol.

“ada apa??”, tanya Yulim sahabat Jiyeol. “aaahh sepertinya aku tidak bisa pulang dengan kalian, ada urusan lain. Tidak apa-apa kan??”, tanya Jiyeol ragu-ragu.

“ya tidak apa-apa, ya sudah hati-hati ya”, ucap Yulim sambil melambaikan tangannya, begitu juga dengan sahabat Jiyeol yang lain.

#endflashback#

“hey!!”, suara seseorang mengagetkan Jiyeol dan membangunkan Jiyeol dari lamunanya. “aish”, umpat Jiyeol yang sudah berpuluh-puluh kali mungkin. Jiyeol menghampiri mobil yang sudah terparkir di depan halte. Dengan terburu-buru Dia langsung masuk.

“huh, aku seperti supir yang bisa seenaknya saja kau suruh-suruh”, ucap Yunho sinis. “lagipula kenapa kau mau saja menuruti kata-kataku??”, Jiyeol tidak kalah sinis.

Yunho terdiam sejenak, ‘aish, benar. Kenapa aku malah menjemputnya??’ Yunho mengumpat dalam hati. “tidak bisa jawab kan??huh”, Jiyeol melihat sekilas Yunho yang sedang sibuk menyetir.

“yaaahh, kau pasti disuruh ibumu kan untuk menelfonku?? Maka dari itu aku mau menjemputmu”, jawab Yunho enteng. Sepertinya alasannya bagus. “tidak mungkin kan, seorang Kim Jiyeol mau menelfonku apalagi sampai meminta aku untuk menjemputnya”, jelas Yunho lagi membuat Jiyeol mendengus kesal.

            30 menit perjalanan dari kampus untuk sampai ke rumah Jiyeol dengan mobil Yunho. “sudah turun sana”, perintah Yunho. “kau-- Eh maksudku, kau juga harus turun karena Ibuku menyuruhmu datang ke rumah”, jelas Jiyeol lalu membuka pintu mobil dengan kasar. “huh!! Menyebalkan!!”, Yunho terpaksa turun dari mobil.

            Di depan rumah, Yunho sudah disambut oleh Ibu Jiyeol yang tersenyum senang. “Bibi”, ucap Yunho ramah. Sedang Jiyeol menatap sinis pada Yunho. “terima kasih ya sudah mengantar Jiyeol”, Ibu Jiyeol senyum-senyum.

“sama sama bibi, hmm kalau begitu aku langsung pulang saja”, Yunho berpamitan. “kenapa tidak masuk dulu??”, sepertinya Ibu Jiyeol masih ingin berbincang dengan Yunho.

“lain kali saja bi, teman-temanku sudah menunggu”, jawab Yunho lalu berpamitan.

“lihat, dia rela mengantarmu padahal dia sudah ada janji dengan teman-temannya”, Ibu Jiyeol memuji Yunho ketika Yunho sudah masuk ke dalam mobilnya. “huft”, Jiyeol kesal lalu masuk ke dalam rumahnya.

“hey, tidak sopan sekali langsung masuk begitu saja..”, omel Ibu jiyeol. “habis ibu terlalu memuji-muji dia”, ucap Jiyeol kesal membuang tasnya ke atas sofa.

“terlalu memuji?? Memang dia laki-laki yang baik Jiyeol, ibu tidak salah kan mengenalkanmu padanya..”, ucap Ibu Jiyeol bangga. ‘salah besar!!’ batin Jiyeol.
“sudah ah, aku mau ke kamar saja”, Jiyeol naik ke atas dengan langkah gontai. ‘ibu tidak tahu saja bagaimana dia di kampus. Sangat sangat menyebalkan!!’ omel Jiyeol dalam hati.

*****

#rumah Changmin#

            Jaejoong, Changmin dan Junsu sudah sampai. Sambil menunggu kedatangan Yunho, mereka asyik mengobrol dan menyantap makanan yang sudah disediakan oleh adik Changmin tadi.

“hmm..kalian melihat tidak sih ada yang aneh pada Yunho??”, tanya Jaejoong pada Changmin dan Junsu. Tapi tidak ada satupun yang menjawab.

            Changmin sibuk dengan makanannya, sedangkan Junsu sibuk dengan makanan dan mainan di handphonenya. Jaejoong yang merasa tidak ada jawaban dari teman-temannya itu melihat ke arah mereka.

“hey!! Tidak dengar apa pertanyaanku??”, teriak Jaejoong mengagetkan Changmin dan Junsu. mereka akhirnya menghentikan kegiatannya masing-masing.

“eh maaf Jae, aku tadi sedang mengunyah makanan”, bela Changmin. “iya maaf”, lanjut Junsu dengan tampang memelas.

“aish”, umpat Jaejoong. “kira-kira kemana ya Yunho?? tidak biasa-biasanya mendadak seperti itu. “hmm..aku juga heran dengannya, apa mungkin dia sudah punya kekasih??”, tanya Changmin membuat Jaejoong dan Junsu berpikir.

“mungkin juga sepertinya”, ucap Junsu kemudian. “tapi tidak mungkin jika Yunho tidak memberitahu kita”, Jaejoong menimpali. “hmm…”, mereka bertiga sibuk berpikir dan melupakan sejenak makanannya.

            Tidak lama kemudian, Yunho datang dengan tergesa-gesa lalu duduk di sofa empuk milik keluarga Shim. “hah..lelah sekali”, ucapnya. “huwaaa”, serentak JaeSuMin berteriak. ‘hey, apa-apaan kalian ini? membuatku kaget!!”, Yunho ternyata juga kaget mendengar mereka berteriak.

“aish, kami yang kaget!! Kau darimana?? Kenapa lama sekali??”, tanya Jaejoong langsung.

“hmm…ada urusan penting. Bagaimana sudah diselesaikan tugasnya??”, Yunho mengalihkan pembicaraan. Tapi dibalas dengan tatapan horror dari JaeSuMin.
“aish, kenapa kalian??”, Yunho terlihat gugup. “ceritakan pada kami!!”, perintah Jaejoong. Dan akhirnya Yunho pun cerita pada sahabat-sahabatnya itu.

*****

Di tempat lain, seorang laki-laki berbicara di telefon dengan seseorang di seberang. “okey, besok kau harus menjemputku di bandara ya..”, ucap seorang laki-laki di telefon. “aish, tidak ada kata tidak”, lanjutnya sedikit memaksa. “nah seperti itu kan bagus”, laki-laki itu tersenyum. “baiklah sampai besok ya..”, ~klik~ laki-laki itu mematikan telefonnya.

*****

            Seperti biasa Yunho menjemput Jiyeol untuk pergi ke kampus. Dan mungkin ini adalah pekerjaan barunya.

“sedang apa kau??”, tanya Yunho lagi sambil melirik-lirik ke arah layar handphone. “mau tahu saja”, jawab Jiyeol ketus. ‘sudah ku bilang jangan bertanya’ batin Yunho. Jiyeol sedang asyik bersms ria dengan Yoochun kekasihnya.

“terima kasih”, Jiyeol turun dari mobil Yunho ketika sudah sampai di depan halte. “kenapa dia sangat menyebalkan?”, gerutu Yunho kesal.

            Yunho melajukan mobilnya kencang dan sampailah dia di tempat parkir mobil kampusnya. Disana sudah ada Jaejoong yang menunggunya. Yunho keluar dari mobilnya.

“hey!! Kau kenapa?”, tanya Yunho pada Jaejoong yang terlihat mencari sesuatu.

“mana Jiyeol??”, Jaejoong balik bertanya. “untuk apa mencarinya?? Tidak penting!!”, sewot Yunho lalu berlalu meninggalkan Jaejoong yang masih celingak-celinguk mencari Jiyeol.

“ada apa sih?? Bukankah kau dan dia -”

“tidak usah membicarakannya!!”, potong Yunho membuat Jaejoong mengangguk mengerti. “baiklah”, lanjut Jaejoong.

            Yunho memang sudah membicarakannya pada Jaejoong, Junsu dan Changmin 2 hari yang lalu, dan mereka baru bertemu di kampus hari ini karena kemarin tidak ada kelas. Mungkin semua akan berbeda. “duughh!!”, bunyi benturan yang sangat keras terjadi di depan ruang kelas Yunho. dan ternyata 2 orang yang bermusuhan bertemu ..

“aish, kau itu tidak lihat ya aku akan masuk??”, tanya Jiyeol dipenuhi amarah karena semua buku-buku yang Ia pegang terjatuh.

“kau yang tidak lihat!!”, balas Yunho keras. Mood Yunho hari ini sedang tidak bagus dan jangan coba-coba membuatnya semakin kesal.

“apa kau bilang?? Hey, kau memang selalu saja begitu!! Kau yang salah tapi kau selalu melimpahkan kesalahan itu pada orang lain!!”, bentak Jiyeol. “kau jangan terlalu sok YUNHO”, tambah Jiyeol dan itu membuat Yunho semakin kesal.

“kau tidak bisa  diam ya???!!!”, bentak Yunho hampir saja memukul Jiyeol. “apa?? ingin memukulku?? Pukul!!”, tantang Jiyeol. “Ibuku benar-benar salah menilaimu!!”, lanjutnya.

            Teman-teman yang lain hanya bisa melihat 2 orang yang memang sudah terkenal sebagai musuh di kampusnya. Dan mereka semua kaget mendengar Jiyeol berkata seperti. Saling berbisik kenapa Jiyeol sampai-sampai membawa nama Ibunya.
           
            Jiyeol masuk ke dalam kelas dengan perasaan kesal dan marah. Sedangkan Yunho hanya terdiam di depan kelas setelah mendengar Jiyeol berbicara seperti tadi.

“Yun??”, Jaejoong menepuk pundak Yunho. “ekhm.. ayo masuk!!”, Yunho tersadar dari lamunannya lalu masuk ke dalam kelas.

*****

“kau tadi bicara apa sih Jiyeol pada Yunho??”, tanya Yulim disela-sela makannya. “bicara apa??”, Jiyeol balik bertanya. “memang kau tadi tidak sadar bicara apa??”, kali ini Juli yang bertanya karena dia sangat penasaran.

“apa sih?? Aku tidak mengerti..”, Jiyeol menghentikan makannya. “kau bilang tadi pada Yunho ‘Ibuku benar-benar salah menilaimu’ ??”, Maya meniru perkataan Jiyeol tadi.

“apa?? Aku..aku tidak bicara seperti itu..”, terlihat Jiyeol sangat gugup, sepertinya Ia tidak sadar jika sudah bicara seperti tadi.

“aku tidak salah dengar”, sahut Maya diikuti anggukan dari yang lainnya.

“kalian salah deng -”. “tidak!!”, jawab mereka serempak.

“aish”, umpat Jiyeol pelan. “ceritakan pada kami!!”, ucap Yulim penuh penekanan. Dan pada akhirnya, Jiyeol menceritakan pada teman-temannya. Sesuatu yang disembunyikan pasti akan ketawan juga nantinya.

#pukul 2 siang#

            Yunho dengan setia menunggu Jiyeol di depan halte, entah apa yang membuatnya malah menunggu Jiyeol, wanita yang sering sekali bertengkar dengannya. Padahal Jiyeol tidak mengirimi pesan singkat untuknya, apalagi menelfonnya.

“kenapa aku seperti ini?? aish!!”, Yunho mengacak-acak rambutnya frustasi. “apa aku pergi saja?? Dan tidak usah menunggunya??”, tanyanya pada diri sendiri.

Ketika Yunho hampir saja melajukan mobilnya, pintu mobil Yunho terbuka dan masuklah Jiyeol. Duduk tenang, menatap kearah depan dan hanya berkata, “maaf telat”. ‘Yun, kau harus bersabar menghadapi wanita ini!!’ ucapnya dalam hati.

“apa maksudmu bicara seperti tadi?? kau tidak tahu, itu mengundang pertanyaan dari teman-teman yang lain??”, tanya Yunho seramah mungkin.

“bicara apa?? Tentang ibuku menilaimu??”, tanya Jiyeol enteng. “iya”, Yunho menoleh sekilas pada Jiyeol.

“tidak ada maksud apa-apa”, kembali dengan entengnya Jiyeol menjawab. Yunho diam tanpa membalas perkataan Jiyeol. ‘baik jika memang maumu seperti itu Jiyeol’ batin Yunho.

            Sampailah di rumah Jiyeol, seperti biasa Ibu Jiyeol sudah menunggu kepulangan anak dan calon menantunya itu di depan pintu rumahnya. Jiyeol dan Yunho masuk ke pekarangan rumah Jiyeol, sikap mereka berdua seperti bermusuhan. Ya kenyataannya memang benar seperti itu.

“aish, kalian ini kan akan bertunangan. Kenapa seperti bermusuhan??”, ledek Ibu Jiyeol dan sontak membuat Yunho dan Jiyeol kaget mendengar mereka akan bertunangan.

“bertunangan??”, tanya Jiyeol memastikan semoga itu hanya kesalahan pendengarannya saja.

“iya”, Jiyeol seketika lemas mendengar sesuatu yang tidak Ia inginkan. “dan besok kalian harus pergi berdua ke pusat perbelanjaan untuk membeli cincin pertunangan”, perintah Ibu Jiyeol.

“Bibi bercanda kan?? Tidak mungkin kami akan bertunangan”, Yunho berusaha mencairkan suasana yang menegangkan ini.

“memang terlihat bercanda ya?? Haha.. memang bercanda sih”, Ibu Jiyeol tertawa melihat Yunho dan Jiyeol. Jiyeol menghembuskan nafasnya yang terasa berat.

“tapi untuk besok, bibi tidak bercanda Yun. Pergilah bersama Jiyeol.. sekedar untuk jalan-jalan saja”, ucap Ibu Jiyeol tersenyum.

‘aish, hidupku dipenuhi dengan Jiyeol’ “hmm..aku mau mau saja tapi tidak tahu dengan Jiyeol.. mungkin dia ada urusan lain”, jawab Yunho santai.

“be-” “dia pasti mau.. ya kan Jiyeol”, Ibu Jiyeol membelai rambut anak kesayangannya itu. Jiyeol hanya memanyunkan bibirnya.

            Dan pada akhirnya pada perdebatan kali ini, Ibu Jiyeol menang. Yunho mendengus kesal setelah masuk ke dalam mobilnya. ‘setiap hari bersama dengannya membuatku gila!!’ batin Yunho.

*****

            Besoknya, dengan sangat terpaksa Jiyeol menunggu kedatangan Yunho di rumahnya. Jiyeol sangat tidak bersemangat hari ini. yang biasanya dia berdandan rapi, hari ini dia hanya memakai kaos yang dibalut jaket coklat dan celana panjang levis. 30 menit Jiyeol menunggu, akhirnya Yunho datang dengan tampang lusuh tapi tetap saja terlihat tampan.

            Yunho berpamitan kepada Ibu Jiyeol lalu mereka berangkat ke pusat perbelanjaan yang sudah terkenal di Seoul. Diperjalanan, mereka diam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Entah apa yang mereka pikirkan. Yunho sibuk menyetir mobil sedangkan Jiyeol sibuk dengan handphone yang Ia pegang. Sesekali tertawa dan itu pun karena sms lucu dari Maya yang baru saja dibacanya.

            Akhirnya sampai juga mereka disana, Yunho mengerutkan keningnya. ‘untuk apa aku kemari??’ batinnya. “ayo masuk saja!!”, ucap Jiyeol lalu mendahului Yunho.

“mau kemana??”, tanya Yunho dibelakang Jiyeol. “entahlah, jalan saja”, jawab Jiyeol singkat.

“sudah pasti jawabannya seperti itu”, bisik Yunho pada dirinya sendiri. “kau sudah makan?”, tanya Yunho pelan. “sudah”. “hmm..”, Yunho malas bertanya lagi.

            Ketika mereka akan naik ke lantai 2, terlihat 2 orang sedang berada di toko kue. Sepertinya Jiyeol kenal. Jiyeol mengucek-ucek matanya, memperhatikan sosok orang itu dengan seksama. “Yoochun??”, tanya Jiyeol. “apa??”, Yunho mengikuti arah pandangan Jiyeol. Seketika itu juga wajahnya berubah, sudah kesal mungkin ditambah kesal lagi dengan kehadiran 2 orang itu. baru saja Yunho akan naik, Jiyeol sudah jalan menghampiri 2 orang yang Ia kenal. “aish, ada urusan apa sih dia??”, gerutu Yunho sambil berjalan menyusul Jiyeol.

#toko kue#

“haha..ini juga sepertinya enak”, ucap laki-laki berkulit putih itu. “aish, semua saja kau bilang enak”, gerutu wanita yang ada disebelahnya.

“tapi kue buatanmu lebih enak”, ledek laki-laki itu. “aish apa-apaan kau ini!!”, yang dipuji pun tersipu malu.

            Ketika mereka sedang asyik bercanda sambil memilih kue, wanita yang ternyata Jiyeol itu menghampiri mereka.

“Yoochun???”, panggil Jiyeol. Laki-laki itu menoleh merasa ada yang memanggil namanya. Yoochun kaget melihat kekasihnya memergokinya dengan wanita lain.

“Ji..Jiyeol??”, Yoochun memeluk Jiyeol agar tidak terlihat gugup mungkin. Jiyeol balas memeluk Yoochun tapi langsung dilepasnya.

“kau kenapa?? Aish kenapa kau tidak memberitahuku jika akan kemari, aku kan bisa menjemputmu Chun!!”, Jiyeol memukul lengan Yoochun manja.

“haha..maaf, aku pikir kau sibuk jadi aku tidak memberitahumu. Tadinya aku ingin memberikan kejutan untukmu tapi kau sudah melihatku”, jelas Yoochun memegang tangan Jiyeol.

            Yunho yang berada tak jauh di belakang Jiyeol bertanya-tanya dalam hati tapi tetap menghampiri Jiyeol. ‘Yoochun?? Hara?? Mereka berdua?? Tapi kenapa Yoochun memeluk Jiyeol??’.

“ekhm..”, Yoochun, Jiyeol dan Hara wanita yang bersama Yoochun tadi menengok ke arah Yunho. Yoochun dan Hara saling menatap bingung.

“owh, ini Yunho”, Jiyeol mengenalkan Yunho pada Yoochun. “Yun, ini Yoochun KEKASIHKU”, lanjut Jiyeol. “dan ini Hara, sahabat Yoochun”, ucapnya lagi tanpa memandang Yunho yang kaget mendengar kata-kata Jiyeol barusan.

‘kekasih Jiyeol??’ kata-kata itu terus terdengar di telinganya. “owh, aku Yunho”, ucapnya santai.

“ekhm..baiklah kalau begitu aku dan Jiyeol pergi berdua ya. Hara, kau bisa pulang sendiri kan??”, tanyanya pada Hara yang masih menatap Yunho.

“owh iya aku bisa pulang sendiri”, ucapnya cepat. “hati-hati ya Hara”, Jiyeol tersenyum pada Hara dan dibalas senyum oleh Hara. “kau pulang saja!!”, perintah Jiyeol pada Yunho.

“ya”, Yunho benar-benar dibuat kesal oleh Jiyeol hari ini. Ia langsung membalikkan badannya beranjak pergi meninggalkan orang-orang yang menyebalkan baginya.

“tidak sopan!!!”, teriak Jiyeol. “aish, sudah.. ayo!! Hara aku duluan ya”, ucap Yoochun pada Hara yang sedang melamun lalu menggandeng Jiyeol pergi.

‘Dia terlihat lebih tampan, dan keren’ pikir Hara.

            Sebenarnya siapa Hara dan kenapa Yunho tidak suka jika Jiyeol memang benar kekasih Yoochun. Apa hubungan Yunho dengan Yoochun dan juga Hara???

0 komentar:

Posting Komentar