FF yang gaje bgt....
“hoamhh..
pagi yang cerah”, ucap si namja cantik nan tampan ini.
“wew”,
terkejut Jae ketika dia melihat Changmin seperti seonggok batu besar yang tak
berdaya.
Dengan
wajah Changmin yang kusam, kusut, dan pensil yang mendarat di antara bibirnya
yang tipis dan hidungnya yang lumayan besar, didepannya terdapat buku pelajaran
matematika dengan hitungan yang amat-amat sulit –bagi Jae-.
“Changmin-aa,
sedang apa kau??”, Jae dengan perasaan takut, mencolek pundak Changmin daaann….
“aaaaaaaaaa”,
teriak Changmin sekencang-kencangnya, sekeras-kerasnya membuat Jae lari
terbirit-birit. Sepertinya kata-kata Jae tadi harus dicabut dan diganti menjadi
Pagi yang Kelam.
***
“Ya!
Wae?? Menganggu saja”, Junsu terusik ketenangannya dengan teriakan Changmin.
Seperti biasa sebelum pergi berlatih, Junsu menyempatkan diri untuk bermain
playstation.
“ada
apa Jae?”, keluar Yunho dari kamar pribadinya bersiap untuk mandi.
“gawat”,
Jae memasang wajah menyeramkan.
“aigo,
kau terlalu berlebihan hyung”, ucap Yoochun. Yunho hanya menggelengkan
kepalanya.
“ada
yang aneh dengan Changmin”, tambah Jae dengan wajah yang menyeramkan, ah tidak
lebih tepatnya menjijikkan.
“Changmin
kan memang selalu bertingkah aneh. Dia selalu mencari muka didepan kalian”,
kesal Junsu tapi tetap tidak lepas dari playstationnya.
“aaahh
sudahlah, mungkin dia sedang ada masalah sedikit, tidak usah terlalu
dilebih-lebihkan. Aku mandi dulu ne”.
“hyuuuungg
jangan lama-lama mandinyaaaa”, teriak Junsu dan Yoochun berbarengan.
“aish,
kenapa semua hobi sekali berteriak? Seperti di hutan saja”, cibir Jae.
***
“Ya!
Changmin-aa, kita focus latihan sebentar ne”, ucap sang leader. Bukan
mendapatkan jawaban ‘ya’, sang leader malah mendapatkan tatapan yang lebih
menyeramkan dari Jae tadi.
“wae?”,
Yunho memberanikan diri bertanya pada maknaenya itu.
TIba-tiba
saja, wajah Changmin seketika berubah, sebelumnya seram sekarang menjadi wajah
yang memelas.
“aku
istirahat sebentar hyung”, ucapnya dengan lemas dan langkah gontai meninggalkan
Yunho yang merasa aneh dengan tingkah Changmin akhir-akhir ini.
“ada
apa dengannya?”, Tanya Yunho pada dirinya sendiri.
***
“Changmin-aa”,
panggil Jaejoong dengan nada suara manja. Tidak ada jawaban.
“Changmin-aa,
aku sudah memasak makanan kesukaanmu”, tetap hening.
“kenapa
dengan anak ini?”, batin Jaejoong.
“kalau
kau tetap diam, aku akan memberikan makanan itu pada Junsu dan Yoochun”, kesal
Jaejoong lalu berniat meninggalkan Changmin.
“hyuungg”,
panggil Changmin dengan nada suara sama seperti ketika dia berbicara dengan
Yunho tadi di temapt latihan. Jae terdiam.
“sisakan
makanan itu sedikit untukku”, ucapnya dengan wajah 2 kali lipat memelas.
Jae
hanya bisa mengangguk lalu menutup pintu kamarnya lagi.
***
Keesokkan
harinya..
“hey
bocah!”, panggil Junsu pada Changmin yang sekarang sedang melamun disampingnya.
“kau
kenapa? Sepertinya sedang tidak enak badan. Apa kau sakit?”, Junsu mencoba
memperhatikan Changmin. Changmin hanya menggeleng tanpa melihat Junsu.
“ya
sudah kalau begitu, bagaimana kalau kita bermain playstation saja, otte?”.
Changmin diam.
“hmm..
jika kau menang, kau boleh minta apapun dariku, makanan? Aku akan belikannya
untukmu”, tantang Junsu.
Changmin
menoleh kea rah Junsu dengan tatapan 3 kali lipat memelas.
“aku
sedang tidak ingin bermain hyung”, ucap Changmin lalu pergi ke kamarnya.
“aigo,
kenapa dengannya? Haha.. bilang saja kalau dia takut aku kalahkan”, sombong
Junsu.
***
“Chun
hyuungg”, panggil Changmin dengan wajah sedikit, sedikit memelas.
“nde”,
jawab Yoochun masih focus dengan handphonenya.
“aku-”
“Min
min, lihat lihat, menurutmu dia cantik tidak? Yang pernah bermain film denganku
itu, yang menjadi istriku”, Tanya Yoochun sambil senyum-senyum tak jelas.
Changmin
hanya mengangguk. Senyum Yoochun semakin melebar.
“Hyung,
aku-”
“kalau
yang ini min, ini yeoja yang menjadi lawan mainmu di film kita yang tahun
lalu?”, Yoochun bertanya lagi entah sengaja atau tidak.
“ndeee”,
Changmin menjawab iya tapi dengan wajah yang 4 kali lipat lebih memelas.
Changmin langsung pergi menjauh dari Yoochun.
“aish,
dasar namja aneh”, cela Yoochun lalu kembali tersenyum ketika melihat wajah
Song Hye Gyo di handphonenya.
***
Sudah
beberapa hari ini, Changmin tidak pernah keluar dari kamarnya. Tidak bermain
playstation lagi, ada makanan seenak apapun, dia tidak pernah bernafsu untuk
menghabiskannya, makan pun hanya sedikit. Ada apa gerangan pada diri Changmin?
“sepertinya
benar-benar ada yang aneh dari Changmin”, ucap Yoochun.
“benarkan
aku bilang”, Jaejoong membenarkan.
“iya
tapi biasa saja tidak usah seperti ibu-ibu yang sedang bergosip wajahmu itu
Jae”, sela Yunho.
“aish”
“tapi
kalau menurutku dia hanya ingin mendapatkan perhatian dari kalian saja”, Junsu
memojok-mojokkan Changmin.
“tapi
menurut pemikiranku, ada sesuatu yang terjadi padanya”, Yoochun seraya
berpikir.
“apa?”,
Tanya Yunho berharap Yoochun benar-benar tahu.
“itu
hanya pemikiranku saja hyung”, jawab Yoochun.
“sudah
kuduga pasti kau akan menjawab seperti itu”, cibir Yunho.
***
SRET
Sebuah
kertas putih beramplop mendarat di atas meja makan. YunJaeYooSu melirik satu
sama lain.
“ige
mwoya?”, Tanya Yunho sembari mengambil kertas itu dari atas meja. Changmin tak
menjawab, wajahnya berubah menjadi tegang, horror, seakan-akan dia akan
menerima hukuman mati saat itu juga.
“hyung”,
Yunho
menautkan alis nya, dahinya berkerut, lalu menatap Changmin tajam.
“hyuuuungggg,
mianhe mianhe.. miaaaann”, Changmin memohon minta ampun pada Yunho seakan dia
lah yang akan menghukum mati Changmin.
“huft”,
Yunho hanya menghela nafas panjang. “jadi selama beberapa minggu ini kau
berbuat kesalahan?”, Tanya Yunho membuat yang lain semakin tidak mengerti
kecuali Changmin yang sekarang sudah mengangguk cepat dengan tampang memelas.
“ne
hyung. Mianhe”
“lalu
aku harus menemui dosenmu dan menggantikan orangtua mu?”, Tanya Yunho lagi dan
dijawab dengan anggukan oleh Changmin.
“tunggu,
maksudmu apa Yun? Aku tidak mengerti”, Jaejoong mengerutkan dahinya.
Yunho
memberikan kertas putih tadi pada Jaejoong dan benar saja, Jaejoong langsung
menatap tajam Changmin.
“Ya!
kau itu jenius, kenapa harus mencontek?”, marah Jaejoong seperti dialah ibu Changmin.
“mianhe
hyuuuungg.. saat itu aku benar-benar lelah dan aku tidak belajar sama sekali
dan pada akhirnya aku .. “, Changmin menghela nafas. “mencontek”.
“mencontek??”,
Yoochun dan Junsu mengerjapkan matanya tidak percaya.
“ya
sudahlah hyung, mungkin saat itu Changmin benar-benar lelah. Untuk sekali ini
saja kan Min?”, bela Yoochun. Changmin mengangguk sambil tersenyum kecil.
“Oke.
Tapi jika nanti kau melakukan hal ini lagi, aku akan benar-benar memberitahu
pada orangtuamu”, ancam Jaejoong.
“andwe
hyung. Aku berjanji aku tidak akan mencontek lagi”, janji Changmin.
“baiklah”,
ucap Yunho dan Jaejoong berbarengan.
Akhirnya
kegalauan Changmin akhir-akhir ini terpecahkan juga, hanya gara-gara Ia
mencontek dan pada akhirnya YunJae harus menghadap sang dosen karena kelakuan
Changmin si namja jenius mencontek.
The End~~
0 komentar:
Posting Komentar