Halaman

Minggu, 09 November 2014

Shim Changmin Mencontek ~~~

FF yang gaje bgt....

“hoamhh.. pagi yang cerah”, ucap si namja cantik nan tampan ini.

“wew”, terkejut Jae ketika dia melihat Changmin seperti seonggok batu besar yang tak berdaya.

Dengan wajah Changmin yang kusam, kusut, dan pensil yang mendarat di antara bibirnya yang tipis dan hidungnya yang lumayan besar, didepannya terdapat buku pelajaran matematika dengan hitungan yang amat-amat sulit –bagi Jae-.

“Changmin-aa, sedang apa kau??”, Jae dengan perasaan takut, mencolek pundak Changmin daaann….

“aaaaaaaaaa”, teriak Changmin sekencang-kencangnya, sekeras-kerasnya membuat Jae lari terbirit-birit. Sepertinya kata-kata Jae tadi harus dicabut dan diganti menjadi Pagi yang Kelam.


***


“Ya! Wae?? Menganggu saja”, Junsu terusik ketenangannya dengan teriakan Changmin. Seperti biasa sebelum pergi berlatih, Junsu menyempatkan diri untuk bermain playstation.

“ada apa Jae?”, keluar Yunho dari kamar pribadinya bersiap untuk mandi.

“gawat”, Jae memasang wajah menyeramkan.
“aigo, kau terlalu berlebihan hyung”, ucap Yoochun. Yunho hanya menggelengkan kepalanya.
“ada yang aneh dengan Changmin”, tambah Jae dengan wajah yang menyeramkan, ah tidak lebih tepatnya menjijikkan.

“Changmin kan memang selalu bertingkah aneh. Dia selalu mencari muka didepan kalian”, kesal Junsu tapi tetap tidak lepas dari playstationnya.

“aaahh sudahlah, mungkin dia sedang ada masalah sedikit, tidak usah terlalu dilebih-lebihkan. Aku mandi dulu ne”.

“hyuuuungg jangan lama-lama mandinyaaaa”, teriak Junsu dan Yoochun berbarengan.
“aish, kenapa semua hobi sekali berteriak? Seperti di hutan saja”, cibir Jae.

***

“Ya! Changmin-aa, kita focus latihan sebentar ne”, ucap sang leader. Bukan mendapatkan jawaban ‘ya’, sang leader malah mendapatkan tatapan yang lebih menyeramkan dari Jae tadi.

“wae?”, Yunho memberanikan diri bertanya pada maknaenya itu.
TIba-tiba saja, wajah Changmin seketika berubah, sebelumnya seram sekarang menjadi wajah yang memelas.

“aku istirahat sebentar hyung”, ucapnya dengan lemas dan langkah gontai meninggalkan Yunho yang merasa aneh dengan tingkah Changmin akhir-akhir ini.

“ada apa dengannya?”, Tanya Yunho pada dirinya sendiri.

***

“Changmin-aa”, panggil Jaejoong dengan nada suara manja. Tidak ada jawaban.
“Changmin-aa, aku sudah memasak makanan kesukaanmu”, tetap hening.

“kenapa dengan anak ini?”, batin Jaejoong.
“kalau kau tetap diam, aku akan memberikan makanan itu pada Junsu dan Yoochun”, kesal Jaejoong lalu berniat meninggalkan Changmin.

“hyuungg”, panggil Changmin dengan nada suara sama seperti ketika dia berbicara dengan Yunho tadi di temapt latihan. Jae terdiam.

“sisakan makanan itu sedikit untukku”, ucapnya dengan wajah 2 kali lipat memelas.
Jae hanya bisa mengangguk lalu menutup pintu kamarnya lagi.

***
Keesokkan harinya..
“hey bocah!”, panggil Junsu pada Changmin yang sekarang sedang melamun disampingnya.

“kau kenapa? Sepertinya sedang tidak enak badan. Apa kau sakit?”, Junsu mencoba memperhatikan Changmin. Changmin hanya menggeleng tanpa melihat Junsu.

“ya sudah kalau begitu, bagaimana kalau kita bermain playstation saja, otte?”. Changmin diam.
“hmm.. jika kau menang, kau boleh minta apapun dariku, makanan? Aku akan belikannya untukmu”, tantang Junsu.
Changmin menoleh kea rah Junsu dengan tatapan 3 kali lipat memelas.

“aku sedang tidak ingin bermain hyung”, ucap Changmin lalu pergi ke kamarnya.
“aigo, kenapa dengannya? Haha.. bilang saja kalau dia takut aku kalahkan”, sombong Junsu.

***

“Chun hyuungg”, panggil Changmin dengan wajah sedikit, sedikit memelas.
“nde”, jawab Yoochun masih focus dengan handphonenya.
“aku-”

“Min min, lihat lihat, menurutmu dia cantik tidak? Yang pernah bermain film denganku itu, yang menjadi istriku”, Tanya Yoochun sambil senyum-senyum tak jelas.
Changmin hanya mengangguk. Senyum Yoochun semakin melebar.

“Hyung, aku-”

“kalau yang ini min, ini yeoja yang menjadi lawan mainmu di film kita yang tahun lalu?”, Yoochun bertanya lagi entah sengaja atau tidak.

“ndeee”, Changmin menjawab iya tapi dengan wajah yang 4 kali lipat lebih memelas. Changmin langsung pergi menjauh dari Yoochun.

“aish, dasar namja aneh”, cela Yoochun lalu kembali tersenyum ketika melihat wajah Song Hye Gyo di handphonenya.

***

Sudah beberapa hari ini, Changmin tidak pernah keluar dari kamarnya. Tidak bermain playstation lagi, ada makanan seenak apapun, dia tidak pernah bernafsu untuk menghabiskannya, makan pun hanya sedikit. Ada apa gerangan pada diri Changmin?

“sepertinya benar-benar ada yang aneh dari Changmin”, ucap Yoochun.
“benarkan aku bilang”, Jaejoong membenarkan.

“iya tapi biasa saja tidak usah seperti ibu-ibu yang sedang bergosip wajahmu itu Jae”, sela Yunho.
“aish”

“tapi kalau menurutku dia hanya ingin mendapatkan perhatian dari kalian saja”, Junsu memojok-mojokkan Changmin.

“tapi menurut pemikiranku, ada sesuatu yang terjadi padanya”, Yoochun seraya berpikir.
“apa?”, Tanya Yunho berharap Yoochun benar-benar tahu.
“itu hanya pemikiranku saja hyung”, jawab Yoochun.
“sudah kuduga pasti kau akan menjawab seperti itu”, cibir Yunho.

***

SRET
Sebuah kertas putih beramplop mendarat di atas meja makan. YunJaeYooSu melirik satu sama lain.

“ige mwoya?”, Tanya Yunho sembari mengambil kertas itu dari atas meja. Changmin tak menjawab, wajahnya berubah menjadi tegang, horror, seakan-akan dia akan menerima hukuman mati saat itu juga.

“hyung”,
Yunho menautkan alis nya, dahinya berkerut, lalu menatap Changmin tajam.

“hyuuuungggg, mianhe mianhe.. miaaaann”, Changmin memohon minta ampun pada Yunho seakan dia lah yang akan menghukum mati Changmin.

“huft”, Yunho hanya menghela nafas panjang. “jadi selama beberapa minggu ini kau berbuat kesalahan?”, Tanya Yunho membuat yang lain semakin tidak mengerti kecuali Changmin yang sekarang sudah mengangguk cepat dengan tampang memelas.

“ne hyung. Mianhe”
“lalu aku harus menemui dosenmu dan menggantikan orangtua mu?”, Tanya Yunho lagi dan dijawab dengan anggukan oleh Changmin.

“tunggu, maksudmu apa Yun? Aku tidak mengerti”, Jaejoong mengerutkan dahinya.
Yunho memberikan kertas putih tadi pada Jaejoong dan benar saja, Jaejoong langsung menatap tajam Changmin.

“Ya! kau itu jenius, kenapa harus mencontek?”, marah Jaejoong seperti dialah ibu Changmin.
“mianhe hyuuuungg.. saat itu aku benar-benar lelah dan aku tidak belajar sama sekali dan pada akhirnya aku .. “, Changmin menghela nafas. “mencontek”.

“mencontek??”, Yoochun dan Junsu mengerjapkan matanya tidak percaya.

“ya sudahlah hyung, mungkin saat itu Changmin benar-benar lelah. Untuk sekali ini saja kan Min?”, bela Yoochun. Changmin mengangguk sambil tersenyum kecil.
“Oke. Tapi jika nanti kau melakukan hal ini lagi, aku akan benar-benar memberitahu pada orangtuamu”, ancam Jaejoong.

“andwe hyung. Aku berjanji aku tidak akan mencontek lagi”, janji Changmin.
“baiklah”, ucap Yunho dan Jaejoong berbarengan.
           
Akhirnya kegalauan Changmin akhir-akhir ini terpecahkan juga, hanya gara-gara Ia mencontek dan pada akhirnya YunJae harus menghadap sang dosen karena kelakuan Changmin si namja jenius mencontek.

The End~~

0 komentar:

Posting Komentar