~ 5
“ada yang bisa aku bantu ahjumma?”, Jiyeol menawarkan jasanya pada ahjumma di dapur yang sedang sibuk memasak.
“Ya Tuhan, kau mengagetkanku Jiyeol”, ucap ahjumma lalu membelai rambut panjang Jiyeol. “sejak kapan kau ada disini?”
“baru saja hehe.. hmm ternyata masakan ahjumma dan ibuku sama yaa”, puji Jiyeol mencoba menggantikan ahjumma mengupas wortel.
“benarkah?”, Jiyeol hanya mengangguk sambil tersenyum. “kau bisa saja. Oh iya, Hara belum bangun?”
“belum ahjumma, mungkin dia masih lelah”, jawab Jiyeol masih fokus dengan sayurannya.
“bukankah hari ini mau pergi ke rumah temanmu? Mau pergi jam berapa?”
“hmm.. jam berapa ya? Mungkin terserah Yunho saja, karena kan dia yang tahu alamat nya ahjumma”
“memangnya mau ke daerah mana? Lebih baik pagi hari saja perginya jadi sampai sana tidak terlalu siang kan?”, ahjumma memberi usul. Jiyeol hanya mengangguk.
@DREAM@
“kau ada di rumah hyung?”, tanya Yunho dengan orang yang diteleponnya. Dia sudah terlihat rapi hari ini.
“aku sedang diluar rumah sekarang, mungkin nanti sore aku sampai di rumah. Ada apa?”, tanya Jinwoon. Ternyata Yunho sedang menelpon saudaranya itu.
“ada yang ingin bertemu denganmu. Baiklah kalau begitu”, Yunho menutup sambungan teleponnya lalu duduk di sofa ruang keluarga.
Ruang khusus untuk menonton tv itu berada tidak jauh dari dapur dan juga ruang makan. Yunho melihat Jiyeol dan eommanya keluar bersama-sama dari dapur. ‘Jiyeol ikut memasak dengan eomma? Dan juga menyiapkan makanan diatas meja?’ tanya Yunho dalam hati. Melihat itu, Yunho tersenyum sendiri.
“kau kenapa senyum-senyum seperti itu Yun?”, tanya eomma Yunho. “tidak ada eomma”
“kau menelpon Jinwoon ya? Bukankan kau mau mengantar Jiyeol dan Hara?”, tanya eomma Yunho lagi.
“Jinwoon??”, Jiyeol sontak meneriakan nama itu. “kenapa Jiyeol-aa? Apa kau kenal dia?”, eomma Yunho kaget mendengar itu. Bahkan Yunho juga ikut bangun dari sofa yang Ia duduki, berharap Jiyeol ingat sesuatu.
Ternyata Yunho salah.. “a..aniyo ahjumma”, Jiyeol tersenyum paksa lalu pergi ke kamar untuk membangunkan Hara. ‘wae Jiyeol-aa? Apa kau hanya mengingat Jinwoon Hyung saja?’ lirih Yunho.
@DREAM@
“Jinwoon”, ucap Jiyeol pelan ketika menutup pintu kamar tempat dimana Ia dan Hara tidur. Jiyeol menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
“aigo, keponakanku yang tampan datang. Kenapa tidak memberitahuku dulu?”, eomma Yunho memeluk Jinwoon yang ternyata adalah keponakannya.
Jiyeol yang berada di samping eomma Yunho, terperangah kaget. “jadi, Jinwoon oppa adalah saudara Yunho?? aigo”, Jiyeol merasakan tubuhnya melayang-layang di udara.
“hmm.. apa sudah ada wanita selain Hara yang datang kemari ahjumma?”, tanya Jinwoon hati-hati.
“tenang ahjumma, sebentar lagi aku akan memperkenalkannya pada seorang yeoja”, Jinwoon menyeringai. “jinjja?” Jinwoon terus tersenyum penuh arti.
“Ya Tuhan. Apa yang barusan saja aku-”
“eonni, ada apa?”, Hara terbangun dari tidurnya, heran mellihat eonninya histeris entah apa yang terjadi padanya. Nafas Jiyeol terengah-engah, entah apa yang baru saja Ia pikirkan. Dia masih tidak mengerti kenapa ada eomma Yunho dan juga seorang laki-laki yang disebut dengan Jinwoon.
“eonni, wae?”, Hara melihat eonninya seperti ketakutan. “Oh, kau sudah bangun?”, tanya Jiyeol yang sadar akan Hara disebelahnya.
“kau kenapa?”, tanya Hara lagi tapi Jiyeol hanya menggeleng dan tersenyum. “ayo cepat kau mandi, aku akan membereskan barang bawaan kita. Yunho sudah siap untuk mengantar kita ke tempat 7Un9”, Jiyeol meninggalkan Hara yang masih bingung.
20 menit kemudian, Jiyeol dan Hara sudah keluar dari kamar dengan membawa 2 tas yang cukup besar berisikan pakaian. Hara masih mengamati wajah eonninya yang kelihatan murung. ‘ada apa dengannya? Kenapa wajahnya seperti itu?’ batin Hara.
“biar aku masukkan tas kalian ke dalam mobil”, Yunho mengambil tas yang dipegang Hara dan Jiyeol. Hara tersenyum pada Yunho tapi Jiyeol hanya menatapnya dengan tatapan kosong.
“kapan-kapan kalian main lagi kesini yaa..”, Ahjumma membelai rambut Hara lembut. “pasti ahjumma”, Hara sangat senang sekali, dia merasa seperti sudah dekat dengan eomma Yunho.
“ahjumma”, panggil Jiyeol. “apa aku boleh bertanya satu hal?”, tanya Jiyeol berharap. Ahjumma hanya mengangguk. “apa kita pernah bertemu sebelumnya?”, tanya Jiyeol lagi.
“kenapa kau bertanya seperti itu Jiyeol-aa? Aku rasa kita baru pertama kali ini bertemu. Kenapa?”, jawab eomma Yunho dengan tersenyum, sebenarnya dia juga bingung kenapa Jiyeol bertanya seperti itu.
“hmm..begitu ya?”, Jiyeol tersenyum paksa. “tidak apa-apa ahjumma, hanya saja sepertinya kita sudah dekat. Antara ahjumma dengan keponakannya”, jelas Jiyeol lagi mencoba bersikap seperti biasa.
“haha..aku juga merasakan hal seperti itu eonni”, Hara menepuk pundak eonninya. ‘fiuh, aku kira dia akan mengatakan hal yang aneh-aneh’, batin Hara lega.
Setelah berbincang-bincang dengan eomma Yunho, Jiyeol dan Hara menyusul Yunho yang sudah ada di luar rumah, memanaskan mobil kesayangannya.
“ya sudah, kalian hati-hati yaa”, ahjumma memeluk mereka bergantian.
“ayo masuk ke dalam mobil. Eomma, aku mengantar mereka dulu ya”, pamit Yunho. “hati-hati”, eomma memperingatkan. “oke”, Yunho tersenyum.
‘kenapa dia tidak masuk mobil?’, Yunho melihat Jiyeol melamun sambil memegang pintu mobil tapi belum berniat membukanya. “Jiyeol-a, ada apa?”, tanya Yunho hati-hati.
“aah.. aniyo. Aku akan masuk”, Jiyeol menjawab lalu dengan cepat masuk ke dalam mobil, tepat disamping Yunho Ia duduk.
@DREAM@
Di dalam mobil…
“bagaimana kalau kita berkeliling Seoul dulu?”, tanya Yunho semangat. “ide bagus oppa”, Hara menanggapinya dengan cepat, sedangkan Jiyeol hanya memandang keluar jendela.
“aaahh..sepertinya kita langsung ke rumah teman eonni saja”, Hara meralat ucapannya barusan.
“ayolah, hanya sebentar saja. Lagipula alamat rumah ini jaraknya masih jauh. Tidak ada salahnya kan kita pergi sebentar?”, YUnho berusaha membujuk.
“sekarang aku mau pulang, jika kau masih ingin berputar-putar, pergilah dengan taksi. Ajak supir taksi itu berkeliling Seoul”, Yunho bersikap tegas pada gadis itu. lalu Ia menghentikkan mobilnya di pinggir jalan.
“kenapa berhenti?”, tanya gadis itu polos. “turunlah! Cari orang yang ingin kau temui sana”, Yunho menyuruh gadis itu turun dari mobilnya.
“Omo!”, tiba-tiba Jiyeol kaget dan nafasnya terengah-engah, kembali seperti apa yang Ia rasakan tadi di kamar.
“eonni, waeyo?”, Hara panik. “Jiyeol-a, kau kenapa?”, tanya Yunho juga ikut panik.
Jiyeol menatap Yunho dan Hara secara bergantian, melihat wajah panik mereka. “gwenchana, ayo kita pergi berkeliling dulu”, hanya itulah yang keluar dari mulut Jiyeol.
Akhirnya, sampailah mereka di sebuah taman. Banyak pohon-pohon yang membuat tempat itu kelihatan sangat sejuk. Jiyeol dan Hara keluar dari mobil terlebih dahulu, sedangkan Yunho memarkirkan mobilnya dibawah pohon agar tidak terkena sinar matahari.
“waaahh.. udaranya segar sekali eonni”, Hara menutup matanya, merasakan angin semilir menerpa wajah manisnya.
“hm..udaranya segar”, ucap Jiyeol. “memang di tempat tinggalmu udaranya kotor?”, tanya Yunho asal.
“ne, udara disini memang segar. Maka dari itu, aku ingin sekali ke Seoul”, ucap Jiyeol tersenyum. Tersenyum melihat adiknya dan juga tersenyum karena Ia sudah merasakannya lebih dulu.
“Ya! Junsu!”
“suara siapa itu eonni? Kau dengar?”, Hara mendengar ada suara namja berteriak memanggil sebuah nama.
“itu teman-temanku”, jawab Yunho yang ternyata sudah ada dibelakang mereka. “chingudeul?”, Hara bertanya lagi. Yunho mengajak mereka bertemu dengan teman-temannya.
Disana, Hara melihat ada 4 orang namja. Dua orang namja sedang bermain jungkat-jungkit, dan dua orang namja lagi sedang duduk di ayunan sambil bernyanyi-nyanyi.
“waaaahhh.. apakah aku boleh ikut bermain?”, tanya Hara tiba-tiba membuat namja-namja yang ada disana terperangah kaget. “kalian kenapa?”, tanya Hara heran melihat namjadeul yang sekaget itu.
Sementara Hara sedang memperhatikan keempat namja itu dengan aneh dan seksama, Jiyeol merasakan ada yang aneh dari dirinya. Sekelebat ingatan terlintas dalam pikiran Jiyeol.
“oke, dia ingin berkenalan dengan kalian. Lihat, ini Jae”, tunjuk Yunho ke arah Jaejoong yang berada disamping Yoochun. “ini Yoochun, Junsu dan juga Changmin”, jelas Yunho pada Jiyeol yang duduk di tengah-tengah mereka.
“aaahh.. jadi ini namanya Changmin?”, tanya Jiyeol menunjuk wajah Changmin. “iya, tampan kan?”, tanya Yunho pada Jiyeol. Yang lain hanya mendengarkan perkataan Yunho sambil sesekali melirik satu sama lain.
“dan ini Yoochun?”, tanya Jiyeol melihat wajah Yoochun dengan teliti. “wae?”, tanya Yunho ketus karena jarak wajah Jiyeol dan Yoochun hampir dekat. Sedangkan Yoochun hanya melihat Yunho dengan dahi yang mengkerut.
“dia tampan. Sepertinya cocok dengan adikku”, ucap Jiyeol mengingat adiknya, Hara.
Jiyeol merasakan bahwa Ia pernah bertemu dengan keempat namja ini. ‘apakah aku benar-benar bertemu dengan mereka?’ pikir Jiyeol. Tak terasa airmata membasahi pipinya.
“Jiyeol-aa”, panggil Yunho yang menyadari Jiyeol menangis. “waeyo?”. ‘apa kau mengingatnya?’, tanya Yunho dalam hati.
“aku tidak apa-apa”, jawab Jiyeol sambil menyeka airmatanya lalu tersenyum dan berjalan ke arah Yoochun dan yang lainnya yang masih terperangah melihat kedatangan Jiyeol.
“annyeong. Naneun Jiyeol imnida. Mannaseo bangapseumnida”, Jiyeol membungkuk, memberi hormat kepada semua orang disana. Mereka pun membalasnya.
Setelah berbincang-bincang sebentar, akhirnya Hara memutuskan untuk bermain ayunan dengan eonninya. Maklum sudah lama Ia tidak bermain, pekerjaannya hanya belajar dan belajar. Sedangkan para namja sedang berkumpul memperhatikan Jiyeol yang tampak senang mendorong adiknya itu di ayunan.
“ternyata dia benar-benar cantik Yun”, ucap Jaejoong masih memandangi Jiyeol dari kejauhan.
“Hara juga sangat cantik”, ucap Yoochun yang akhirnya mendapat tatapan tajam dari ketiga temannya itu.
“dan dia sangat cocok denganmu Yun”, hibur Junsu pada Yunho. “mungkin tidak lagi Su, aku sudah ikhlas menerima ini semua. Menerima jika memang dia tidak mengingatku”, Yunho tersenyum paksa.
“aku rasa dia mengingatnya”, timpal Jaejoong. Yakin dengan apa yang dia rasakan saat ini. ”tidak usah menghiburku”, Yunho menepuk pundak Jae seraya berdiri menghampiri kedua yeoja yang sedang asyik bermain.
Yunho merasa sudah waktunya untuk melanjutkan perjalanannya lagi mengantar Jiyeol menemui Jinwoon hyung. Akhirnya mereka berpamitan, walaupun Hara sedikit kesal karena waktu bermainnya diganggu.
0 komentar:
Posting Komentar