Author : IkaY
Title : ~Minnie~
Cast : Dong Bang Shin Ki
Lenght : One Shoot
Hari ini keluarga Dong Bang makan
enak, ada kimbap, bulgogi, sup tahu dan segala macam masakkan Korea tersedia di
meja makan. Pasalnya, hari ini mereka mendapatkan uang yang tak di duga-duga
terkecuali Changmin yang sejak tadi pagi sudah berangkat untuk bekerja. Yunho
yang pada saat itu sedang membersihkan ruangan, menemukan sebuah kaleng bekas
eh maksudnya kaleng yang berisikan uang di bawah meja dekat kamar Changmin.
Jaejoong yang sedang memasak langsung menghampiri Yunho ketika tahu Yunho
menemukan uang. ‘kita beruntung hari
ini!’ teriak YunJae bangga. Sedangkan Yoochun dan Junsu menemukan beberapa
lembar uang kertas di depan pintu dorm mereka. ‘kita juga beruntung!’ teriak YooSu berbarengan.
“hmm~ andaikan
saja kita selalu makan enak seperti ini. mungkin badanku akan tumbuh besar
seperti Jaejoong hyung”, ucap Junsu disela-sela makannya.
“jika begini
terus, aku yang bangkrut. Oiy, jangan lupa sisakan untuk Changmin”, Jaejoong
memperingatkan. Semua mengangguk.
***
1 jam setelah YunJaeYooSu selesai
makan, datanglah Changmin dengan wajah kusut sambil memegang perutnya.
“kenapa kau?”,
tanya Jaejoong prihatin. “pegopta, aku lapar!”, jawab Changmin dengan wajah
yang memelas. “aaaa..kebetulan sekali, di meja makan ada makanan. Sudah kami
sisakan untukmu”, jelas Yoochun tidak tega melihat Changmin kelaparan.
“aaaahhh..shinca?
kalian memang hyung yang baik”, seketika wajah Changmin berubah sumringah. Dia
langsung melesat ke arah dapur. Dan ketika dia melihat makanan di meja makan,
“YAA!! Aku cabut perkataanku tadi (read : memang
hyung yang baik)”, teriak Changmin dari arah dapur.
è
“kenapa dia?”,
tanya Yunho heran. “kalian menyisakan makanannya kan?”, Jaejoong ikut bertanya.
“iya aku menyisakannya hyung”, jawab Yoochun ngeri.
“hehehe..tadi
karena masih lapar, aku makan sepotong daging tapi ketika aku melihatnya lagi
hehe ternyata itu adalah yang terakhir. Mianhe hyung..”, jelas Junsu memasang
wajah tanpa dosa. Yang lain menelan ludah, “Glek!”
***
Pukul
8 malam, keluarga Dong Bang sedang bersantai ria. Ada yang menonton tv, bermain
games battle, dan ada juga yang mendengarkan lagu. Biasanya ada yang sibuk
makan tapi kali ini sepertinya orang yang hobi makan itu sedang kebingungan.
Membokar laci meja, melihat ke kolong meja, ke belakang tv. Sebenarnya apa yang
dicari Changmin si hobi makan??
“kau mencari apa Min?”, tanya Yunho memberanikan diri, takut jika Changmin masih marah karena masalah tadi siang.
“kau mencari apa Min?”, tanya Yunho memberanikan diri, takut jika Changmin masih marah karena masalah tadi siang.
“aku mencari kaleng hyung”, jawab
Changmin masih sibuk membongkar lemari baju, lemari es. “kaleng apa? Hmm~
kaleng susu? Kaleng kerupuk? Kalenggg…”, Yunho tampak berpikir.
“kaleng uangku, karena tadi
terburu-buru, aku hanya melemparnya ke dalam kamar. tapi aku cari di kamar
tidak ada. Apa kau melihatnya?”, tanya Changmin tanpa menoleh ke arah Yunho.
Yunho diam tak tahu
harus menjawab apa, Dia melirik Jaejoong seakan berkata, ‘matilah kita’. Sedangkan YooSu berharap-harap cemas.
“mungkin kau lupa menaruhnya Min”, ucap
Jaejoong takut.
“mungkin saja, maka dari itu aku
mencarinya. Dan 1 lagi, uangku tadi pagi juga jatuh dari kantong. Aku kira
sudah kumasukkan dalam saku ternyata malah jatuh”, cerita Changmin panjang
lebar.
“hahaha…kau sih ceroboh”, Junsu
keceplosan. Yoochun yang tahu hal itu, pura-pura tidak mendengar, volume mp3 Ia
naikkan.
“sepertinya ada yang aneh pada kalian”,
ucap Changmin menyelidik.
Semua
diam, tidak mampu menatap Changmin. Yunho yang sedari tadi berada di samping
Changmin berusaha untuk membuka pembicaraan.
“Minnie~ mianhe”, ucap Yunho.
“jadi..jadi kalian yang mengambil
uangku??”, tanya Changmin dengan nada suara tinggi yang terkenal khas itu.
“bukan mengambil, tapi menemukan”, ralat
Jaejoong.
“SAMA SAJA”, potong Changmin dengan
tegas dan jelas. Ia langsung masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu kamar
rapat-rapat.
“aigo, otte??”, Junsu ketakutan. “aku
kira itu adalah hadiah tapi malah menjadi petaka”, ucap Junsu.
“kita harus minta maaf padanya”, tegas
Yunho sebagai seorang Leader.
“dia pasti tidak mau mendengarkan”,
Jaejoong mondar mondir. “YA! Yoochun”, panggil Jaejoong pada orang yang asyik
bernyanyi O-Jung.Ban.Hap.
“hey!!!”, Junsu mendorong tubuh Yoochun ke depan. Alhasil Yoochun
menengok ke arah belakang yang Dia pikir Changmin. “aaaahhh mianhe Changmin~ah,
aku tidak tahu kalau itu uangmu”, Yoochun menutup mata sambil meminta maaf.
“minta maafnya nanti saja di depan
Changmin”. Yoochun langsung membuka mata ketika dia tahu itu adalah suara
Junsu. “aish, aku kira Changmin”, sesal Yoochun.
***
2
jam kemudian, angka sudah menunjukkan pukul 10 malam. Tapi Junsu, Jaejoong,
Yoochun dan Yunho masih membuka matanya lebar-lebar. Tidak ada yang mengantuk
sedikit pun, padahal esok harinya banyak pekerjaan yang menunggu mereka. Mereka
masih memikirkan cara bagaimana agar Changmin tidak marah lagi.
“begini saja, kita masuk ke dalam kamar
Changmin”, usul Yunho. serentak yang lain menggeleng. “waeyo?”, Yunho frustasi.
“jika kita masuk ke dalam, bisa-bisa dia
melempar semua barang”, ucap Junsu.
“kau terlalu berlebihan”, bentak
Jaejoong.
Akhirnya
karena bujukkan Jaejoong, Junsu dan Yoochun ikut masuk juga ke dalam kamar
Changmin. Pelan-pelan Yunho membuka pintu kamar Changmin yang tidak kunci.
Kebetulan kunci pintu kamar Changmin sedang rusak, jadi dengan mudah mereka
dapat masuk ke dalam. Ketika mereka masuk, ruangan itu gelap tanpa ada cahaya
sedikitpun. Mereka semua tegang, takut jika Changmin tiba-tiba melempar barang
yang ada di dekatnya. Tapi tiba-tiba..
“YA!!”, teriak Changmin membuat
hyung-hyungnya melonjak kaget dari tempat mereka berdiri.
“Changmin, mianhe. Kita semua minta maaf
padamu. Kami janji tidak akan melakukan hal seperti itu lagi padamu”, Yoochun
berbicara dengan nada suara bergetar.
“hyuuungg, kenapa kalian begitu tega
padaku! Hanya kuah sup yang kalian sisakan padaku. Itu tidak cukup bagiku.
Kalian tahu?! aku lapar”, ucap Changmin.
“ne, mianhe. Nanti akan ku buatkan lagi
masakkan yang lebih enak”, bujuk Jaejoong.
“yak hyung, aku juga mau”, sambung
Yoochun. “aish!! Anak ini. ‘pletak’ ”,
jitakan ringan mendarat di kepala Yoochun. Yoochun hanya bisa mengusap-usap
kepalanya sakit. Junsu menahan tawa bersama dengan Yunho.
“hmm~ baiklah, kalau begitu ---”,
kata-kata Changmin terputus. Yang lain masih tetap mendengarkan pembicaraan
Changmin yang terputus.
Tapi
ketika lampu dinyalakan, yang terjadi adalah…..
“YA! dia tertidur”,
omel Yunho ketika tahu bahwa Changmin hanya mengigau.
“aish, kalau begitu
untuk apa kita mengendap-endap seperti maling?”, Yoochun kesal.
“sudah ku duga pasti
kejadiannya akan seperti ini”, Junsu geleng-geleng kepala.
“ya sudah, lebih baik
biarkan saja Changmin tidur, pasti dia sangat lelah”, Jaejoong menggiring
member-membernya keluar dari kamar Changmin.
***
Keesokkan harinya, ketika Changmin bangun dari tidur. Dia
dikejutkan dengan berbagai macam makanan di meja kamarnya. Dan disana juga
tertulis di sebuah kertas,
‘ini makanan yang sudah kami janjikan semalam.
Masakkan Jaejoong hyung sendiri. habiskanlah makanan ini. Setelah itu
bersiap-siaplah untuk berangkat ke tempat syuting untuk menyelesaikan MV baru
kita. Mianhe Changmin~ah’ – Yunho
“whoa… makanan sebanyak
ini hanya untukku. Senangnya~~”, senyum Changmin tidak pernah luntur. Dia
sangat bersemangat sekali untuk menghabiskan makanan yang dibuatkan Jaejoong.
Di tempat syuting…
“Yak! Hyuuungg… kau
tega tidak memberikan makanan itu padaku. Aku sangat menginginkannyaaaa”,
rengek Yoochun pada Jaejoong. Jaejoong menutup kuping berpura-pura tidak
dengar.
“Yaaahhh… Chunnie
Chunnie”.
The
End
0 komentar:
Posting Komentar