Halaman

Minggu, 04 November 2012

Found You!! ~ Chapter 7



PART 7~

‘Apa yang aku lakukan ini salah? Kenapa Jaejoong marah seperti itu? lalu kenapa Jiyeol kemarin menangis? Itu kan yang ia inginkan? Bersama lagi degan Yoochun tanpa ada aku si pengganggu. Berarti apa yang aku lakukan ini benar’ batin Yunho.

“tapi aku masih tidak mengerti kenapa Jiyeol menangis? Apa Jiyeol menyukaiku? Aish.. tidak, tidak mungkin!!”, Yunho memukul kepalanya sendiri. “tapi, jika benar Jiyeol menyukaiku bagaimana?”, Yunho berpikir sebentar. “YA! Jung Yunho! sepertinya kau harus membersihkan otakmu!”, Yunho lalu pergi ke kamar mandi.

*****

“jadi benar Yunho menyukai Jiyeol? jadi itu alasan Yunho tidak kembali pada Hara?”, tanya Changmin histeris. “iya karena itu Min”, jawab Jaejoong.

“lalu kenapa Yunho membatalkan perjodohannya dengan Jiyeol?”, tanya Junsu. “ya seperti yang Yunho katakan tadi, Jiyeol hanya menyukai Yoochun dan Yunho tidak ingin menghancurkan hubungan mereka, makanya Yunho memutuskan perjodohan ini”, jelas Jaejoong.



“tapi kenapa kemarin Yoochun pergi dengan Hara untuk makan malam?”, tanya Changmin lagi. “dan menurutku, jika Jiyeol memang kekasih Yoochun, kenapa Jiyeol jarang sekali pergi berdua dengan Yoochun? Yang kita tahu kan, Yoochun hanya sebentar di Korea”, Junsu mengira-ngira.

“benar juga yaaa”, ucap Jaejoong dan Changmin serempak. “atau jangan-jangan Yoochun masih menyukai Hara?”, tebak Changmin. “tapi kenapa Yoochun memacari Jiyeol?”, Junsu menimpali.

“itu yang sekarang menjadi pertanyaan.. hmm~”, Jaejoong berpikir. “atau Yoochun hanya ingin mempermainkan Jiyeol?”, tanya Jaejoong. “kalau itu memang benar, ini tidak bisa dibiarkan lagi Jae. Yoochun sudah kelewatan”, ucap Changmin geram.

“tunggu Min, ini kan baru tebakan Jaejoong saja. Semoga saja ini tidak benar”, ucap Junsu membuat Changmin tenang.

*****
#di Kamar Jiyeol#

“aku tidak tahu kenapa menangis, tapi aku merasa sakit hati ketika aku tahu bahwa Yunho memutuskan pertunangan ini. dia mengembalikkan cincin pertunangan kami pada Ibuku”, Jiyeol mulai bercerita. “kenapa kau sakit hati? Bukankah itu yang kau inginkan Jiyeol?”, tanya Maya hati-hati.

“ya memang”, Jiyeol mengangguk lemah. “seharusnya aku memang senang, tapi entah kenapa ini menyakitkan untukku”, lanjut Jiyeol menatap teman-temannya yang keheranan dengan sikapnya itu.

“atau mungkin kau ja- , ah tidak-tidak nanti aku salah bicara lagi”, Juli menyudahi bicaranya yang belum selesai.

“maksudmu aku jatuh cinta padanya?”, tanya Jiyeol pada Juli. “eehh.. mu.. mungkin sa.. ja kan?? Hehe”, Juli tertawa paksa. “iya mungkin saja”, Jiyeol tertawa miris.

“kau jatuh cinta pada YUNHO ??”, teman-temannya serempak bertanya. Memastikan apa yang dikatakan Jiyeol benar adanya. Hanya Juli saja yang bersikap biasa.

“entahlah, tapi kurasa begitu. Selama ini aku lebih banyak bersama dengan Yunho. Entah itu bertengkar ataupun dipaksa untuk bersama. sedangkan dengan Yoochun, hanya dengan telefon atau sms saja. Selama Yoochun disini, aku jarang sekali pergi dengannya. Terakhir aku pergi dengannya itu karena YUnho tidak bisa mengantarku, lalu Yoochun marah padaku dan meninggalkan aku sendirian di Mall. Berbeda dengan Yunho, walaupun kita sering bertengkar, dia tidak pernah meninggalkanku kecuali aku yang memintanya untuk pulang”, jelas Jiyeol diakhiri dengan tawa. “apa itu tandanya aku menyukainya?”, tanyanya.

            Teman-teman Jiyeol menelan ludah, menatap tak percaya pada Jiyeol yang sekarang tersenyum setelah membicarakan Yunho. Mereka terbawa dalam pikirannya masing-masing. “kenapa diam??”, tanya Jiyeol membangunkan lamunan teman-temannya.

*****

“apa yang ingin dibicarakan Jiyeol ya??”, tanya Jaejoong pada dirinya sendiri. tadi siang, Jiyeol menelfon Jaejoong untuk bertemu di sebuah rumah makan dekat kampus. Jiyeol juga menyuruh Changmin dan Junsu datang tapi sampai sekarang SuMin belum datang juga. “aish, kemana sih mereka? Sudah lewat dari pukul 7 kan?”, Jaejoong gelisah.

            10 menit kemudian Junsu dan Changmin datang dengan tergesa-gesa. “huh huh huh huh.. mah haf kah mih telat”, ucap Junsu dengan nafas yang tersengal-sengal. “sudah duduklah, lagipula Jiyeol belum juga datang”, ucap Jae enteng. “hah? Dia belum datang, aaahh kalau begitu tadi kita tidak usah lari-larian”, kesal Changmin.

“maaf aku telat”, tiba-tiba Jiyeol sudah ada disamping Changmin. “YA! kau membuatku kaget”, ucap Changmin kekagetan(?). “maaf min”, Jiyeol langsung duduk di sebelah Jaejoong, begitu juga dengan Junsu dan Changmin yang duduk berdekatan.

“ada apa ingin bertemu dengan kami?”, tanya Jaejoong langsung ke pada intinya. “hmm.. tapi kalian harus jawab jujur dan tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Oke?”, Jiyeol membuat perjanjian. JaeSuMin mengangguk.

“aku ingin tahu semua yang berhubungan dengan Yunho, mulai dari persahabatan kalian dengan Yoochun, hubungan Yunho dengan Hara dan lain-lainnya yang menyangkut Yunho. jelaskan padaku semuanya!”, ucap Jiyeol. Sedangkan JaeSuMin hanya diam tanpa kata menatap aneh Jiyeol.

“hey! Kenapa malah menatapku seperti itu?? cepat!”, Jiyeol setengah berteriak dan itu berhasil membuat JaeSuMin sadar.

“tapi kenapa kau ingin tahu?”, tanya Jaejoong. “aku ingin tahu saja, memangnya tidak boleh? Lagipula ini ada hubungannya denganku!”, jawab Jiyeol tegas.

“hubungan apa? Kenapa tidak tanya langsung saja pada Yunho?”, tambah Junsu. “kau bodoh ya? jelas dia tidak akan menjawab pertanyaanku.. aish. Sudah cepat jelaskan!”, Jiyeol tidak sabaran.

“dulu ketika kita SMA, Yunho menyukai Hara. Ia sangat dekat dengan Hara, menurutku Hara juga senang bisa dekat dengan Yunho, laki-laki paling keren di sekolah. kita semua tahu bahwa Yunho menyukai Hara lebih dulu, tapi entah kenapa Yoochun juga mendekati Hara. Aku selalu menyuruh Yunho untuk menyatakan cintanya duluan pada Hara tapi Yunho tidak mau, dia ingin mengatakannya ketika hari kelulusan”, jelas Changmin.

“Tapi semua itu terlambat, Yoochun sudah mengatakannya duluan pada Hara. Dari situlah, kami kesal pada Yoochun tapi tidak dengan Yunho. Yunho sangat senang jika Hara sudah mendapatkan cintanya. Yunho bilang, ‘Yoochun baik dan setia, mungkin sebelum aku, dia sudah mencintai Hara lebih dulu. Lagipula Hara juga mencintainya, Ia selalu menceritakan Yoochun di depanku’. Begitulah katanya”, Jaejoong menimpali.

“apa saat ini Yunho masih menyukainya?”, tanya Jiyeol pelan. Jae, Junsu dan Changmin saling berpandangan. “lebih baik kau bertanya langsung saja pada Yunho. kami tidak tahu”, jawab Junsu. Jiyeol diam dan menunduk. ‘aku harap tidak Yun’ batin Jiyeol.

*****

“Kakak”, teriakan Jihye membangunkan sang beruang yang sedang tidur dengan lelap. “Kakak cepat banguuunn!!! Antarkan aku”, pintanya masih sedikit berteriak.

‘Cklek’ “tidak usah berteriaaakk!! Aku tidak tuli”, marah Yunho pada adiknya. “hehe..maaf kak, habis kau kan biasanya susah sekali dibangunkan”, Jihye memelas. “memang mau kemana?”, tanya Yunho pelan. “ke toko buku. Kakak bisa kan mengantarku?”, Jihye menatap kakaknya yang sedang tidak bersemangat itu.

“hmm.. aku mandi dulu”, jawab Yunho lalu kembali menutup pintu kamarnya. “kenapa dengannya? aneh~”, heran Jihye.

#Toko Buku#

Sampailah mereka di toko buku yang sering Jihye datangi. Yunho berjalan dengan santai di belakang Jihye mengamati keadaan sekitar Mall.

“kak, aku kesana dulu yaa”, ucap Jihye menunjuk rak buku yang bertuliskan novel remaja. Yunho hanya mengangguk lalu melangkah ke arah buku-buku komputer. “aish, kenapa hari ini moodku tidak bagus ya??”, ucap Yunho mengacak-acak rambutnya sendiri.

Ketika Yunho sedang asyik melihat ke arah luar toko buku yang hanya dibatasi dengan kaca, tiba-tiba Dia kaget dan dengan cekatan menutupi wajah tampannya sambil sesekali mengintip.

“kenapa harus ada dia disini?”, tanya Yunho kepada dirinya sendiri. “kau kenapa kak?”. “YA! aish!”, Yunho kaget melihat adiknya sudah ada di belakangnya. “itu tadi Jiyeol onnie kan?”, tanyanya lagi sambil melihat ke arah Jiyeol dan teman-temannya.

“ekhm.. sudah dapat buku yang kau cari?”, tanya Yunho mengalihkan pembicaraan. “sudah, ayo cepat kita susul onnie”, Jihye menarik tangan Yunho lalu membayar bukunya dan keluar dari toko buku. Sedangkan Yunho hanya diam, pasrah ditarik oleh adiknya.

*****

Di tempat lain..
“ekhm.. Jiyeol, bukan maksudku untuk membuatmu tambah sedih tapi -”, pembicaraan Bbunee dipotong oleh Juli.

“kau terlalu bertele-tele, lihat itu Yoochun kan?”, tunjuk Juli ke arah orang yang sedang duduk berdua di restoran Paris. “mwo??”, sontak itu membuat Jiyeol kaget dan rasanya ingin menangis saat itu juga. Orang yang dia sudah pilih ternyata melakukan suatu hal yang menyakitkan.

“aku akan pergi kesana”, ucap Juli lantang. “untuk apa?”, tanya Jiyeol menahan tangis. Tapi Juli tidak menjawab, dia hanya mnegeluarkan handphone dari tasnya lalu mendial nomor Jiyeol. “angkatlah, dan dengarkan apa yang mereka katakan!”, perintah Juli lalu masuk ke restoran itu.

“terkadang dia sangat tegas dan dewasa”, Yulim terkesima. “tapi bagaimana jika nanti Yoochun atau Hara mengenal Juli?”, tanya Maya panik. “tidak akan”, ucap Yulim pasti.

Di dalam restoran, Juli duduk di dekat Yoochun. Yang kebetulan tempat duduk di restoran itu sangat dekat satu sama lain. Juli menaruh handphonenya di atas meja lalu berpura-pura memilih-milih makanan.

Jiyeol dan yang lainnya fokus melihat Juli, Yoochun dan Hara secara bergantian sambil mendengarkan suara dari handphone. ‘semoga ini dapat menjadi petunjukku’ batin Jiyeol. Suasana hening selama beberapa menit, tidak ada yang bicara satupun. ‘kenapa mereka tidak berbicara sih!! Aku bosan disini!!’ gerutu Juli dalam hati.

“Hara”, ternyata Tuhan mendengar jeritan hati Juli. Selang kemudian Yoochun bersuara memnaggil nama Hara sambil memegang tangan Hara. Dan itu membuat Juli kaget.

“Chun, tolong jangan seperti ini. aku mohon!”, Juli melihat Hara yang tertunduk berusaha melepaskan genggaman tangan Yoochun.

“Hara, kumohon! Aku mencintaimu”, ucap Yoochun disambut gebrakan meja dari arah tempat duduk Juli. Seketika itu juga Yoochun dan Hara menoleh ke arah Juli. “aaahh, maaf”, ucapnya dengan senyum paksa.

Tidak lama kemudian, Jiyeol datang menghampiri Yoochun dan Hara. Juli yang melihat kejadian itu gugup tidak tahu harus melakukan apa, begitu juga dengan temannya yang lain.

“jadi seperti ini kah kau? Kau hanya melampiaskannya padaku karena tidak mendapatkan Hara? Aku menyesal telah mempertahankanmu!!!”, Jiyeol berteriak pada saat itu juga. Semua orang yang ada di restoran itu melihat ke arah mereka.

“Jiyeol”, Yoochun panik bukan main. Dia melepaskan genggaman tangannya. “kenapa dilepas? Kau mencintainya kan? Sakiti aku saja!! Aku sudah muak dengan semua ini!!”, Jiyeol terduduk di lantai, menangis sejadi-jadinya. Yang lain berusaha membujuknya untuk berdiri tapi Jiyeol tetap menangis dan tetap diam.

“Jiyeol, bukan maksudku seperti ini. akuuu-”, Yoochun membela diri tapi belum sempat Ia meneruskan kata-katanya, tiba-tiba saja Yunho datang dan meraih tangan Jiyeol lalu melingkarkannya di pundak Yunho.

“untuk apa kau sentuh dia??”, geram Yoochun mendorong Yunho tapi karena Yunho kuat, dia bisa menahan dorongan Yoochun yang sangat keras. Baru saja Yunho ingin menjawab, Juli sudah menjawab duluan dengan nada kesal. “kau tidak usah ikut campur!!! Aku sudah duga, kau bukan laki-laki yang baik! Ayo”, Juli membantu Yunho membawa Jiyeol yang masih menangis.

“aku benar-benar tidak mengerrti jalan pikiran mu”, Hara pergi menyusul Jiyeol dan yang lainnya. Ia tampak bersalah dengan keadaan seperti ini. semuanya semakin rumit.

            Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Ara akan marah pada Hara atau malah sebaliknya? Dan apa Jiyeol akan mengatakan yang sebenarnya pada Yunho? lalu bagaimana dengan Yoochun?

0 komentar:

Posting Komentar