Halaman

Minggu, 04 November 2012

Found You!! ~ Chapter 6


Part 6~

‘Aku harus mencari tahu tentang semua ini? kenapa mereka berpura-pura tidak kenal? Dan kenapa secara tiba-tiba dia memutuskan pertunangan ini? apa Yunho dan Hara sudah benar-benar menjadi kekasih?Aish…ini membuatku bingung!!’ batin Jiyeol.
                                                                                                                                    
            Jiyeol menatap ke arah Yunho yang sedang berbicara dengan teman-temannya. Ia teringat kata-kata Ibunya semalam. Ketika ibunya berkata bahwa Yunho sudah memutuskan pertunangan mereka.

#flashback#

“ibu ingin bicara padamu. Duduklah!”, Ibu Jiyeol bicara dengan nada serius terhadap anak gadisnya itu. “bicara apa ibu? Aku baru saja pulang”, jawab Jiyeol langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur.

“Yunho membatalkan pertunangan kalian”, ucap Ibu jiyeol langsung pada inti pembicaraan. Lalu Ia menyerahkan cincin pada Jiyeol. Jiyeol kaget dengan ucapan ibunya. Dia hanya menatap cincin yang sudah ada di genggamannya.

“ada masalah apa sebenarnya? Kenapa kalian seperti ini Jiyeol? Ibu sudah mengatakan padamu kan kalau kau jangan lagi berhubungan dengan laki-laki yang bersamamu waktu itu dan kau harus lebih dekat lagi dengan Yunho. tapi kenapa sekarang seperti ini??”, Ibu Jiyeol menangis pelan, menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

“ibu..”, Jiyeol hanya bisa merangkul ibunya. Ia sangat tahu sekali bahwa Ibunya sudah sangat suka sekali dengan Yunho dan ingin sekali anak gadisnya bersama dengan Yunho.

#endflashback#


 

“Yun, dari tadi Jiyeol menatap terus tanpa berkedip. Ada apa?”, tanya Jaejoong yang sesekali melihat ke arah Jiyeol. “hah? Melihatku bagaimana?”, Yunho bertanya balik. “itu liat saja Jiyeol”, jawab Jaejoong.

            Dan ketika Yunho melihat ke arah Jiyeol, Jiyeol langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain dan menggaruk kepala belakangnya. Yunho tersenyum geli. “dasar gadis galak!”, umpatnya.

“aish..bodoh bodoh! Kenapa bisa ketahuan jika aku sedang melihatnya. Aish..!!”, Jiyeol mengutuk dirinya sendiri. “tapi aku harus benar-benar bicara dengannya dan juga pada Jae, Changmin dan juga Junsu”, katanya lagi.

#kantin#

“oiya, kemarin kau jadi mengatakannya pada Hara tentang perasaanmu Yun?”, tanya Changmin  semangat.

“hmm..tidak Min”, jawab Yunho singkat. “kenapa Yun? Bukankah itu waktu yang pas untukmu mengatakannya?”, Junsu terlihat kecewa dengan sikap Yunho.

“perasaanku sudah berubah padanya, aku hanya menganggap dia sebagai teman sekarang”, jelas Yunho. “atau karena kau takut pada Yoochun makanya kau ti-”, pembicaraan Changmin dipotong oleh Yunho. “aku tidak takut pada siapapun termasuk Yoochun, lagipula kan Yoochun sekarang sudah bersama dengan Jiyeol, jadi kau tidak boleh menyalahkannya lagi Min”.

“oke, jika kau sudah melupakan perasaanmu dengan Hara berarti sekarang ada wanita yang menggantikannya kan? Siapa itu?”, pertanyaan Junsu benar-benar tepat sasaran.

“bukan berarti aku punya penggantinya Su”, jawab Yunho cepat. “kalau kau gugup berarti benar ada wanita lain, siapa itu? beritahu aku!”, Junsu tetap memaksa.

“aish apa sih kau ini!!”, Yunho menyeruput minumannya. “baik jika tidak mau memberitahu kami, aku akan cari tahu”, ucap Changmin diikuti dengan anggukan Junsu. sedangan Jaejoong hanya bisa tersenyum.

            Tiba-tiba, Jiyeol datang menghampiri Yunho. “aku ingin bicara denganmu!”, suara JIyeol mengagetkan 4 laki-laki itu. tanpa aba-aba Jiyeol menarik tangan Yunho dan membawanya ke tempat yang agak sepi.

“aish..kenapa menarikku?”, tanya Yunho ketika Jiyeol melepaskan tangannya. “aku ingin bicara denganmu! Tidak dengar tadi aku berkata apa?”, Jiyeol kesal dengan sikap Yunho. “bicara apa?”, tanya Yunho ketus. Jiyeol melirik tangan kiri Yunho, ‘benar, cincin mu sudah tidak ada dan sekarang ada di tanganku!’ pikir Jiyeol.

“aku tidak punya banyak waktu!”, Yunho berbalik berniat meninggalkan Jiyeol yang berdiri mematung. Tapi Jiyeol cepat-cepat berbicara.

“kenapa kau membatalkan pertunangan kita?”, tanya Jiyeol. YUnho berbalik lagi menghadap Jiyeol. “kau mempertanyakan hal itu? kau pasti tahu jawabannya Jiyeol. Itu kan yang kau mau, membatalkan pertunangan kita lalu kau bisa melanjutkan hubungan mu dengan Yoochun? Karena itu lah aku melakukan ini, membatalkan pertunangan ini karena tidak mau kau tersiksa!”, jelas Yunho panjang lebar.

“apa hanya karena itu? atau kau sebenarnya sudah menjadi kekasih Hara? Kau melupakan janjimu pergi bersama denganku dan nyatanya kau malah pergi dengan Hara. Itu termasuk alasanmu kan membatalkan pertunangan ini?”, tanpa disadari airmata Jiyeol mengalir sedikit demi sedikit.

“Jiyeol”, Yunho tidak bisa melihat wanita menangis di depannya, dan ini terasa aneh karena yang menangis sekarang adalah musuh besarnya.

“aku terima ini semua!”, Jiyeol menyeka airmatanya lalu berlari menjauh dari Yunho. “kenapa dia? Aku sudah melakukan apa yang ia minta tapi kenapa jadi seperti ini?”, Yunho frustasi mengacak-acak rambutnya.

*****
#keesokkan harinya#

“hari ini Jiyeol tidak masuk kuliah? Hmm.. tumben sekali”, ucap Junsu. “oiya, apa yang kemarin ia bicarakan padamu?”, tanya Changmin mulai penasaran.

“hah? Tidak ada”, jawab Yunho singkat. “ada yang kau sembunyikan dari kami?”, Changmin mendekati Yunho, mengamati wajah Yunho yang sekarang sedang gugup.

“apa sih kau ini? tidak sopan”, Yunho mendorong kepala Changmin kasar. “aish..”, Changmin mendengus. “atau jangan-jangan karena pembicaraanmu kemarin padanya Yun, makanya sekarang dia tidak masuk”, tebak Junsu.

“tidak usah sok tahu, lagipula tidak ada yang kubicarakan padanya. Masalahku dengannya sudah selesai dan kalian tidak usah menebak-nebak apa yang terjadi”, ucap Yunho tegas.

“YA! kalian sudah tidak bertunangan lagi?”, tanya Jaejoong dan sedikit syok melihat jari tangan Yunho yang sudah tidak dihiasi sebuah cincin manis. “owh.. iya, aku sudah membatalkan pertunangan ini”, jawab Yunho. Yunho memang belum menceritakan masalah ini pada teman-temannya.

“kenapa Yun?”, tanya Changmin dan Junsu bersamaan. “ya karena ku pikir Jiyeol tidak akan bahagia jika bersamaku. Lagipula sudah ada Yoochun kan?”, jelas Yunho tersenyum. “sudahlah tidak usah membahas ini”, lanjutnya.

“kau bodoh sekali! Kau mau seseorang yang kau cintai diambil begitu saja oleh Yoochun untuk yang kedua kalinya?”, marah Jaejoong. Jaejoong tidak menyangka dengan apa yang dilakukan Yunho saat ini.

“Jae”, Yunho menatap mata Jaejoong yang sekarang diliputi kemarahan. “kau sungguh bodoh Yun, seharusnya kau tidak melakukan hal ini”, ucap Jaejoong lagi. “jadi Yunho menyukai Jiyeol?”, tanya Junsu polos.

“apa aku salah melakukannya? Jiyeol hanya menyukai Yoochun dan aku hanya ingin dia hidup bahagia bersama dengan Yoochun. Aku tidak ingin menjadi penganggu diantara mereka berdua. Ini yang Jiyeol inginkan. Aku harus melakukannya agar Jiyeol senang Jae. Jadi kau tidak usah melarang apa yang harus aku lakukan”, jelas Yunho lalu pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya itu.

“dia sudah benar-benar tidak waras!!”, umpat Jaejoong. “kau tahu semuanya?”, tanya Junsu dan Changmin berkacak pinggang. Jaejoong hanya tersenyum paksa.

*****

            Seharian ini Jiyeol mengurung diri di kamar, tidak keluar kamar sama sekali. Hanya menangis saja yang Ia lakukan. Entah apa yang Ia tangisi. Menangis karena perjodohannya dengan Yunho batal? Atau karena hal lain?

“Jiyeol..apa kau ada di dalam? Ini kami sahabatmu”, ucap Maya dari luar kamar Jiyeol. Mereka sudah ada di rumah Jiyeol untuk melihat keadaan temannya itu. “bukakan pintunya yaa cantik”, lanjut Bbunee.

Tiba-tiba pintu kamar Jiyeol terbuka. Yang lain pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, mungkin saja Jiyeol memang membutuhkan teman untuk berbagi cerita. Jiyeol masih mendekap bantal yang digunakan untuk meredam tangisannya agar tidak terdengar.

“kau kenapa Jiyeol? Kenapa menangis?”, tanya Yulim khawatir. Jiyeol menggeleng. “Jiyeol, ceritakan saja pada kami yaa”, Maya mengelus rambut hitam Jiyeol. “aku .. tidak tahu kenapa menangis Mayaa”, ucap Jiyeol lirih. Yang lain memandang satu sama lain.

“apa ada masalah dengan Yunho?”, tanya Juli tapi ia malah mendapatkan tatapan horror dari 3 temannya yang lain. “eh maksudku Yoochun?”, Juli langsung meralat perkataannya. Jiyeol tetap menggeleng.

“lalu kenapa? Kami jadi tidak mengerti”, ucap Yulim. “entahlah”, jawab Jiyeol singkat lalu terisak lagi. Teman-temannya hanya bisa memeluk Jiyeol agar Jiyeol bisa lebih tenang.

            Sebenarnya apa yang membuat Jiyeol menangis? Apa yang akan dilakukan teman-temannya agar Jiyeol tidak menangis lagi? Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?

0 komentar:

Posting Komentar