Halaman

Sabtu, 10 Maret 2012

Found You !! ~ Chapter 3


Part 3~

“Yun”, merasa namanya dipanggil, Yunho menoleh ke arah sumber suara dan ternyata wanita yang tidak ingin ditemuinya lah yang memanggilnya. Yunho berhenti walau sebenarnya tidak ingin berhenti.

“ada apa?”, tanyannya santai. Gayanya yang sangat keren, membuat wanita dihadapannya ini terdiam sebentar. “ekhm.. senang bertemu denganmu lagi”, ucapnya lalu tersenyum.

            Yunho membalas senyuman Hara, wanita yang bersama Yoochun tadi. “sudah lama kita tidak bertemu”, ucap Yunho mencairkan suasana. Ia berjalan pelan diikuti Hara yang berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Yunho.

“iya, aku kira kau sudah lupa denganku”, Hara masih menatap wajah Yunho. “mana mungkin aku lupa”, jawab Yunho sambil tersenyum.

“benar juga hehe. hmm.. oh iya kau kenal dengan Jiyeol??”, tanya Hara hati-hati. “iya, kenapa?”, Yunho balik bertanya dengan gaya bicaranya yang khas.




“kau kenal dia dimana?? Apa kau tahu kalau Jiyeol itu kekasih Yoochun??”, Hara terus-terusan bertanya tentang Jiyeol. ‘aish, kenapa harus mengatakan hal itu lagi??’ pikir Yunho.

“tidak”, jawab Yunho singkat. Hara merasa kalau Yunho itu cemburu dengan Yoochun. “hmm..”, Hara berdehem pelan.

            Yunho terus berjalan tanpa memperdulikan Hara yang masih berada disampingnya. Yunho masih sibuk memikirkan Jiyeol dan Yoochun. Banyak yang dipertanyakan, darimana Jiyeol mengenal Yoochun? kapan mereka berkenalan? dan apakah Jiyeol tahu hubungan Yoochun dan Hara dulu? ‘Jiyeol, kau benar-benar membuatku gila!!!’

*****

            Di tempat lain, Jiyeol merasa hari ini dia beruntung walaupun sempat kesal karena pergi dengan Yunho. tapi pada akhirnya dia bertemu dengan kekasihnya, Yoochun. Jiyeol dan Yoochun berjalan-jalan di Mall itu, Jiyeol merasa senang dengan kehadiran Yoochun saat ini. ya hitung-hitung untuk menghilangkan kekesalannya pada Yunho.

“oh iya, sedang apa kau dengan pria tadi??”, tanya Yoochun berpura-pura kesal.

“eehh.. hmm.. itu..”, tiba-tiba saja rasa kesal Jiyeol kembali datang. “kenapa??”, desak Yoochun agar Jiyeol bicara.

“tapi kau jangan marah dulu Chun, sebenarnya aku dijodohkan dengan Yunho. tapi aku tidak menerimanya, Ibu yang mendesakku terus”, cerita Jiyeol.

“dijodohkan?? Memang kau tidak bilang jika kau sudah punya aku??”, tanya Yoochun lagi membuat Jiyeol semakin merasa bersalah.

“aku sudah bilang, tapi Ibu tidak pernah menganggap serius. Ibu bilang, jika laki-laki itu mencintaimu, dia akan datang menemui Ibu dan Ayah”, Jiyeol mengingat lagi kata-kata Ibunya beberapa bulan yang lalu.

“begitu??”, tanya Yoochun enteng. “hmm.. ya sudah jalani saja perjodohan kalian itu”, ucap Yoochun memelas.

“Chun, aku tidak menerimanya.. sungguh!!”, Jiyeol menggenggam tangan Yoochun berusaha meyakinkan laki-laki di depannya.

“aku percaya padamu”, Yoochun mengusap-usap kepala Jiyeol sayang.

            Jiyeol merasa lega menceritakan semuanya pada Yoochun, Jiyeol tahu Yoochun tidak akan marah jika dia tahu kejadiannya akan seperti ini. mereka melanjutkan makannya.

*****

“apa?? Yoochun kekasih Jiyeol??”, tanya mereka bertiga serempak. Yunho hanya menganggukkan kepalanya, Ia sudah tau pasti reaksi ketiga temannya ini.

“lalu Jiyeol tahu kalau-” “dia tidak tahu, dan jangan sampai kalian memberitahunya”, potong Yunho. “kenapa??”, Changmin bingung. “turuti saja kata-kataku”, ucap Yunho lalu berbaring di tempat tidurnya.

            Sekarang mereka sedang ada di kamar Yunho. tadi Yunho menelfon mereka untuk datang. Sepertinya masalah ini sangat besar dan harus dibicarakan. Seketika suasana hening, mereka tidak bicara sama sekali, sibuk dengan pikirannya masing-masing.

“lalu bagaimana jika Jiyeol tahu kalau-” “aku bilang jangan sampai dia tahu. Belum saatnya Jiyeol tahu akan hal ini. aku ingin dia tahu dengan sendirinya”, jelas Yunho.

“hmm.. baiklah”, Changmin menuruti kata-kata Yunho. Sebenarnya masih banyak hal lain yang mereka ingin tanyakan pada Yunho tapi sepertinya tidak akan mendapatkan jawaban yang pasti karena Yunho tetap bersikeras untuk tidak memberitahukan hal ini pada Jiyeol, ini rahasia diantara mereka saja.

#rumah Jiyeol#

            Pukul 7 malam, Jiyeol pulang ke rumah. Seperti biasa Ibu Jiyeol sudah menunggu mereka di teras. Tapi reaksi Ibu Jiyeol berubah ketika melihat Jiyeol bukan dengan Yunho melainkan laki-laki lain.

“mana Yunho??”, tanya Ibu Jiyeol dengan nada suara dingin. Jiyeol menatap Yoochun. “siapa dia??”, lanjut Ibu Jiyeol.

“ini Yoochun kekasihku Bu”, jelas Jiyeol dengan suara pelan. “apa?? Kekasihmu?? Apa kau tidak memandang keluarga Jung dan juga orangtuamu??”, bentak Ibu Jiyeol padahal mereka masih di teras.

“bu, tidak usah berteriak seperti itu”, Jiyeol sedikit membentak Ibunya. “kau berani membentakku hanya karena laki-laki yang tidak tahu asal usulnya?? Suruh dia pulang!!”, perintah Ibu Jiyeol lalu Ia masuk ke dalam rumah.

“Bu-” “sudahlah chagi, mungkin kedatanganku sekarang tidak tepat. Kau jangan marah pada Ibumu ya”, ucap Yoochun sambil mengelus puncak kepala Jiyeol.

“maaf”, hanya kata itu yang keluar dari mulut Jiyeol. “tidak apa-apa, kalau begitu aku pulang ya. Kau masuklah”, Yoochun tersenyum menenangkan Jiyeol. Jiyeol mengangguk lalu masuk ke dalam rumah.

            Di dalam rumah Ibu Jiyeol memasang wajah tidak senang, Ayah Jiyeol juga ternyata ada di dalam. Tapi berbeda dengan Ibu Jiyeol, ayah Jiyeol lebih tenang. Jiyeol sedikit tenang melihat wajah Ayahnya itu. Jiyeol lalu masuk ke dalam kamarnya.

“kenapa Ibu jadi terus membela Yunho sih?? Iiihhh”, Jiyeol kesal, Ia membanting tasnya ke kasur. “memangnya dia itu lebih baik apa dari Yoochun?? Yunho itu hanya laki-laki yang sok jual mahal dan sok tampan. Iiissshhh…”, lanjut Jiyeol memaki-maki Yunho.

“siapa yang menelfon lagi??’, tanyanya kesal ketika mendengar suara handphonenya bordering. Dan ternyata Yunho yang menelfonnya.

“ada-” “apa yang kau lakukan sampai-sampai orangtuamu menceramahiku??”, tanya Yunho langsung pada tujuan.

“apa kau ini?? tidak sopan!!!”, bentak Jiyeol. “kau sendiri juga pernah kan seperti ini?? asal kau tahu ya, aku sudah muak dengan semua ini!!! jadi terserah apa yang ingin kau lakukan asal jangan menyeretku ke dalam masalahmu!!!”, ~klik~

“langsung dimatikan?? Apa maksudnya?? Dasar menyebalkaaaaaannn!!!”, teriak Jiyeol frustasi. “awas kau Jung Yunho!!!!”.

            Saking lelahnya, Jiyeol tertidur dengan kekesalan yang masih dipendamnya pada Yunho. begitu juga dengan Yunho yang masih kesal dengan kelakuan Jiyeol dan masalah yang baru saja datang menghampirinya. Yunho berniat untuk tidak terlalu memikirkan hal itu.

*****

            Sudah pukul 10 pagi, seharusnya mereka sudah pulang tapi sepertinya mereka masih betah untuk tetap tinggal di kampus, lebih tepatnya lapangan basket. Changmin dan Junsu masih bermain basket, “siapa yang memasukkan bola paling banyak, dia harus mentraktir makan”, begitu kata Changmin pada Junsu sebelum mereka bermain.

            Sedangkan Yunho dan Jaejoong duduk di tepi lapangan, sesekali Yunho memainkan bola basket yang ada ditangannya. Jaejoong hanya melihatnya, ‘Yunho terlihat tidak bersemangat’.

“kau menyukai Jiyeol??”, tanya Jaejoong tanpa menatap Yunho yang kaget setengah mati.

“a..apa yang kau bicarakan??”, Yunho terlihat gugup. “aku tahu, sudah ceritakan saja”, ucap Jaejoong enteng.

“tidak!!”, Yunho beranjak dari tempat duduknya. “jika kau pergi, berarti kau benar menyukainya”, ancam Jaejoong dan membuat Yunho kikuk.

            Yunho kembali duduk di tempat duduknya tanpa memandang Jaejoong yang sekarang sedang tersenyum menang. ‘ternyata kau benar menyukainya’.

“kenapa tidak jadi pergi??”, tanya Jaejoong polos. “kau bilang, kalau aku pergi berarti aku menyukainya”, jawab Yunho bingung. Jaejoong mengangguk-angguk.

“sebenarnya apa sih maksudmu??”, Yunho kesal dengan perlakuan Jaejoong. “tidak ada maksud apa-apa”, jawab Jaejoong. “hmm.. tapi jika kau memang menyukainya tak apa Yun”, ucap Jaejoong tersenyum.

“YA!! aku tidak menyukai wanita yang suka marah-marah tak jelas lalu dengan seenaknya menjambak rambutku dan juga wanita yang sok galak seperti KIM JIYEOL!!!”, Yunho berdiri dan membela dirinya sendiri.

“ada apa?”, Changmin dan Junsu sontak kaget melihat Yunho berteriak dan menyebut nama Jiyeol dengan sangat lengkap.

“waaahhh..kau hafal sekali dengan kelakuan Jiyeol.. hmm..”, Jaejoong bergaya ala dektektif yang sedang berusaha memecahkan masalah.

“i..itu”, Yunho benar-benar dibuat mati kutu oleh Jaejoong. Yunho tahu, Jaejoong pasti akan mengetahuinya cepat atau lambat.

            Ya, Yunho memang menyukai Jiyeol. Dan menurutnya itu hanya ketidaksengajaan. Awalnya Yunho hanya bermain-main saja dengan Jiyeol, berusaha membuat Jiyeol marah dengan ledekkan-ledekkannya. Tapi semakin lama, perasaan suka itu masuk begitu saja menggantikan wanita lain yang selama ini ada di hati Yunho.

            Yunho tahu Jiyeol pasti sangat membencinya. Setiap mereka bertemu selalu saja bertengkar. Entah yang memulai siapa. Dan ketika Yunho tahu bahwa orangtuanya dan orangtua Jiyeol dekat satu sama lain, perasaannya bercampur, antara senang dan juga kesal. Senang karena ternyata orangtua mereka dekat, tandanya mereka akan saling dekat pula. Dan kesal karena mereka pasti akan selalu bersama. entahlah Yunho tak mengerti apa yang dirasakannya.

            Dan benar saja, selama mereka bersama, itu membuat Yunho benar-benar gila. Apalagi semenjak dia tahu kalau Jiyeol kekasih Yoochun. Yunho tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, banyak sekali masalah yang terus bermunculan.

“kenapa diam??”, Jaejoong menepuk pundak Yunho. Yunho sadar dari lamunannya. Yunho tak menjawab lalu pergi meninggalkan Jaejoong yang masih senyum-senyum sendiri. “kau pasti akan jujur padaku Yun”, ucap Jaejoong.

*****

“aish, kenapa Jaejoong selalu tahu apa yang ku rahasiakan?? Iiiissshhh”, gerutu Yunho pada dirinya sendiri. sekarang Ia sudah ada di mobilnya, Ia sengaja menghindar dari Jaejoong. Yunho mengirimkan pesan singkat pada Jaejoong, ‘aku pulang duluan’ begitulah kira-kira isinya.

“aarrgghh, harus ke rumah Jiyeol pula. Moodku semakin buruk”, umpat Yunho lalu melajukan mobilnya keluar dari parkiran kampusnya.

            Hari ini, Yunho tidak pulang bersama dengan Jiyeol karena Jiyeol tidak ada jam kuliah yang sama dengan Yunho. dan sekarang mungkin Jiyeol sudah menunggu kedatangan Yunho. kemarin Yunho ditelfon Ibu Jiyeol agar siang ini Dia datang ke rumah.

            Sementara di rumah Jiyeol sudah lengkap dengan orangtua Jiyeol dan orangtua Yunho. Entah akan ada acara apa disana, JIyeol yang tuan rumahnya saja tidak mengerti. Mereka sudah berkumpul di ruang tengah sekarang dan tengah menunggu Yunho yang hampir sampai. Jiyeol sangat gelisah, “sebenarnya ada apa sih??”, tanyanya dalam hati.

“kau ini kenapa Jiyeol??”, tanya Ibu Jiyeol heran. “tidak, aku hanya bingung saja sebenarnya ada apa”, ucap Jiyeol pada akhirnya. “hmm.. nanti kau juga tahu. Tapi kita tunggu Yunho dulu ya.”

            Yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang, Yunho memarkirkan mobilnya di depan pagar rumah Jiyeol. “tunggu, ini kan mobil Ayah”, gumam Yunho heran. Ternyata Yunho tidak tahu kalau orangtuanya juga akan datang. ‘firasatku tidak enak’ Yunho menggeleng-gelengkan kepalanya. Dengan perasaan yang tidak menentu, Yunho masuk ke dalam rumah Jiyeol. “aish”, umpat Yunho.

“maaf aku telat. Hmm tapi kenapa ayah dan ibu kemari juga?? Jihye??”, Yunho bertanya pada orangtuanya dan Jihye adiknya.

“kejutan”, ucap Ibu Yunho tersenyum, diikuti ayah Yunho dan Jihye. Yunho mengeryitkan dahinya tanda tak mengerti.

“maaf aku tidak bilang padamu kalau aku juga mengundang keluargamu Yun”, jelas Ibu Jiyeol.

“lalu ada masalah apa??”, Yunho menatap orangtuanya dan orangtua Jiyeol bergantian. Tatapannya berhenti pada Jiyeol yang menunduk.

“biar aku yang menjelaskan Ny. Jung”, ucap Ibu Jiyeol lembut. “begini Yunho, Jiyeol, kalian tahu kan kalau kami sebenarnya menjodohkan kalian berdua?? Ekhmm.. dan sekarang kami ingin kalian bertunangan ya sekedar bertukar cincin saja”, jelas Ibu Jiyeol yang membuat Yunho dan Jiyeol terperangah kaget.

“bertunangan???”, tanya mereka bersamaan. Ibu Jiyeol tersenyum begitu pula yang lain, mereka juga tersenyum menandakan itu benar adanya.

“aku-” “kami harap kalian bisa menerimanya”, ayah Jiyeol memotong kata-kata yang ingin dilontarkan Jiyeol . “bagaimana??”, tanya ayah Jiyeol.

‘apa-apaan ini?? bertunangan dengan wanita yang sudah mempunyai kekasih?? Tidak bisa tapiii’ batin Yunho ikut bingung. Yunho melirik ke arah Jiyeol yang sudah pasrah dengan semua keadaan ini.

“tapi aku dan Jiyeol masih kuliah, dan tidak mungkin jika-” “ini hanya bertukar cincin Yun, menikah nanti saja setelah kalian lulus kuliah”, kali ini kata-kata Yunho yang dipotong oleh ibunya sendiri.

“aku mengerti tapi apa harus secepat ini?? lagipula Jiyeol sudah mempunyai ke-” “kami ingin sekarang, karena kami tahu kalian sudah sangat mengenal satu sama lain. Lagipula kalian juga satu kampus pasti sudah kenal sebelumnya bukan?? Dengan adanya pertukaran cincin ini, kalian akan saling terikat”, lagi-lagi kata-kata Yunho dipotong oleh Ibu Jiyeol.

‘sepertinya aku tidak dibolehkan bicara.. iiissshh’ batin Yunho kesal. Yunho melirik Jiyeol lagi yang sekarang seperti menahan tangisnya. ‘aku tahu kau tidak mau menerima hal ini Jiyeol’.

“baiklah aku akan menyetujui pertunangan ini”, ucap Yunho mantap. Jiyeol sontak menatap Yunho, dengan tatapannya yang lemah lalu Ia kembali menundukkan wajahnya lagi.

“baik kalau begitu kau Jiyeol??”, tanya Ibu Jiyeol. Tidak ada jawaban langusng dari Jiyeol melainkan hanya anggukan lemah.

“ya sudah kalau begitu, Yunho masukkan cincin ini di jari manis Jiyeol”, Ibu Jiyeol memberikan cincin yang Ia beli bersama dengan Ibu Yunho.

Yunho menghadapkan badannya ke arah Jiyeol yang duduk di sampingnya sekarang, Ibu Jiyeol meminta Jiyeol mengadahkan telapak tangannya ke arah Yunho. Ketika itu juga Yunho memasukkan cincin ke jari manis Jiyeol. Sebaliknya Jiyeol juga memasukkan cincin ke jari Yunho.

Dan pada hari itu Yunho dan Jiyeol resmi bertunangan. Entah apa yang membuat Yunho menerima pertunangan itu padahal jelas-jelas Jiyeol menolaknya. Apakah Yunho benar menyukai Jiyeol?? Atau ada alasan lain Yunho menerima itu?? Lalu bagaimana hubungan Jiyeol dengan Yoochun??


~TBC~

0 komentar:

Posting Komentar