Part
3~
“Yun”, merasa namanya
dipanggil, Yunho menoleh ke arah sumber suara dan ternyata wanita yang tidak
ingin ditemuinya lah yang memanggilnya. Yunho berhenti walau sebenarnya tidak
ingin berhenti.
“ada apa?”, tanyannya
santai. Gayanya yang sangat keren, membuat wanita dihadapannya ini terdiam
sebentar. “ekhm.. senang bertemu denganmu lagi”, ucapnya lalu tersenyum.
Yunho membalas senyuman Hara, wanita yang bersama Yoochun
tadi. “sudah lama kita tidak bertemu”, ucap Yunho mencairkan suasana. Ia
berjalan pelan diikuti Hara yang berusaha menyamakan langkah kakinya dengan
Yunho.
“iya, aku kira kau
sudah lupa denganku”, Hara masih menatap wajah Yunho. “mana mungkin aku lupa”,
jawab Yunho sambil tersenyum.
“benar juga hehe. hmm..
oh iya kau kenal dengan Jiyeol??”, tanya Hara hati-hati. “iya, kenapa?”, Yunho
balik bertanya dengan gaya bicaranya yang khas.
“kau kenal dia dimana??
Apa kau tahu kalau Jiyeol itu kekasih Yoochun??”, Hara terus-terusan bertanya
tentang Jiyeol. ‘aish, kenapa harus
mengatakan hal itu lagi??’ pikir
Yunho.
“tidak”, jawab Yunho
singkat. Hara merasa kalau Yunho itu cemburu dengan Yoochun. “hmm..”, Hara
berdehem pelan.
Yunho terus berjalan tanpa memperdulikan Hara yang masih
berada disampingnya. Yunho masih sibuk memikirkan Jiyeol dan Yoochun. Banyak
yang dipertanyakan, darimana Jiyeol mengenal Yoochun? kapan mereka berkenalan?
dan apakah Jiyeol tahu hubungan Yoochun dan Hara dulu? ‘Jiyeol, kau benar-benar membuatku gila!!!’
*****
Di tempat lain, Jiyeol merasa hari ini dia beruntung
walaupun sempat kesal karena pergi dengan Yunho. tapi pada akhirnya dia bertemu
dengan kekasihnya, Yoochun. Jiyeol dan Yoochun berjalan-jalan di Mall itu,
Jiyeol merasa senang dengan kehadiran Yoochun saat ini. ya hitung-hitung untuk
menghilangkan kekesalannya pada Yunho.
“oh iya, sedang apa kau
dengan pria tadi??”, tanya Yoochun berpura-pura kesal.
“eehh.. hmm.. itu..”,
tiba-tiba saja rasa kesal Jiyeol kembali datang. “kenapa??”, desak Yoochun agar
Jiyeol bicara.
“tapi kau jangan marah
dulu Chun, sebenarnya aku dijodohkan dengan Yunho. tapi aku tidak menerimanya,
Ibu yang mendesakku terus”, cerita Jiyeol.
“dijodohkan?? Memang
kau tidak bilang jika kau sudah punya aku??”, tanya Yoochun lagi membuat Jiyeol
semakin merasa bersalah.
“aku sudah bilang, tapi
Ibu tidak pernah menganggap serius. Ibu bilang, jika laki-laki itu mencintaimu,
dia akan datang menemui Ibu dan Ayah”, Jiyeol mengingat lagi kata-kata Ibunya
beberapa bulan yang lalu.
“begitu??”, tanya
Yoochun enteng. “hmm.. ya sudah jalani saja perjodohan kalian itu”, ucap
Yoochun memelas.
“Chun, aku tidak
menerimanya.. sungguh!!”, Jiyeol menggenggam tangan Yoochun berusaha meyakinkan
laki-laki di depannya.
“aku percaya padamu”,
Yoochun mengusap-usap kepala Jiyeol sayang.
Jiyeol merasa lega menceritakan semuanya pada Yoochun,
Jiyeol tahu Yoochun tidak akan marah jika dia tahu kejadiannya akan seperti
ini. mereka melanjutkan makannya.
*****
“apa?? Yoochun kekasih
Jiyeol??”, tanya mereka bertiga serempak. Yunho hanya menganggukkan kepalanya,
Ia sudah tau pasti reaksi ketiga temannya ini.
“lalu Jiyeol tahu
kalau-” “dia tidak tahu, dan jangan sampai kalian memberitahunya”, potong
Yunho. “kenapa??”, Changmin bingung. “turuti saja kata-kataku”, ucap Yunho lalu
berbaring di tempat tidurnya.
Sekarang mereka sedang ada di kamar Yunho. tadi Yunho
menelfon mereka untuk datang. Sepertinya masalah ini sangat besar dan harus
dibicarakan. Seketika suasana hening, mereka tidak bicara sama sekali, sibuk
dengan pikirannya masing-masing.
“lalu bagaimana jika
Jiyeol tahu kalau-” “aku bilang jangan sampai dia tahu. Belum saatnya Jiyeol tahu
akan hal ini. aku ingin dia tahu dengan sendirinya”, jelas Yunho.
“hmm.. baiklah”,
Changmin menuruti kata-kata Yunho. Sebenarnya masih banyak hal lain yang mereka
ingin tanyakan pada Yunho tapi sepertinya tidak akan mendapatkan jawaban yang
pasti karena Yunho tetap bersikeras untuk tidak memberitahukan hal ini pada
Jiyeol, ini rahasia diantara mereka saja.
#rumah Jiyeol#
Pukul 7 malam, Jiyeol pulang ke rumah. Seperti biasa Ibu
Jiyeol sudah menunggu mereka di teras. Tapi reaksi Ibu Jiyeol berubah ketika
melihat Jiyeol bukan dengan Yunho melainkan laki-laki lain.
“mana Yunho??”, tanya
Ibu Jiyeol dengan nada suara dingin. Jiyeol menatap Yoochun. “siapa dia??”,
lanjut Ibu Jiyeol.
“ini Yoochun kekasihku
Bu”, jelas Jiyeol dengan suara pelan. “apa?? Kekasihmu?? Apa kau tidak memandang
keluarga Jung dan juga orangtuamu??”, bentak Ibu Jiyeol padahal mereka masih di
teras.
“bu, tidak usah
berteriak seperti itu”, Jiyeol sedikit membentak Ibunya. “kau berani
membentakku hanya karena laki-laki yang tidak tahu asal usulnya?? Suruh dia
pulang!!”, perintah Ibu Jiyeol lalu Ia masuk ke dalam rumah.
“Bu-” “sudahlah chagi,
mungkin kedatanganku sekarang tidak tepat. Kau jangan marah pada Ibumu ya”,
ucap Yoochun sambil mengelus puncak kepala Jiyeol.
“maaf”, hanya kata itu
yang keluar dari mulut Jiyeol. “tidak apa-apa, kalau begitu aku pulang ya. Kau
masuklah”, Yoochun tersenyum menenangkan Jiyeol. Jiyeol mengangguk lalu masuk
ke dalam rumah.
Di dalam rumah Ibu Jiyeol memasang wajah tidak senang,
Ayah Jiyeol juga ternyata ada di dalam. Tapi berbeda dengan Ibu Jiyeol, ayah
Jiyeol lebih tenang. Jiyeol sedikit tenang melihat wajah Ayahnya itu. Jiyeol
lalu masuk ke dalam kamarnya.
“kenapa Ibu jadi terus
membela Yunho sih?? Iiihhh”, Jiyeol kesal, Ia membanting tasnya ke kasur.
“memangnya dia itu lebih baik apa dari Yoochun?? Yunho itu hanya laki-laki yang
sok jual mahal dan sok tampan. Iiissshhh…”, lanjut Jiyeol memaki-maki Yunho.
“siapa yang menelfon
lagi??’, tanyanya kesal ketika mendengar suara handphonenya bordering. Dan
ternyata Yunho yang menelfonnya.
“ada-” “apa yang kau
lakukan sampai-sampai orangtuamu menceramahiku??”, tanya Yunho langsung pada
tujuan.
“apa kau ini?? tidak
sopan!!!”, bentak Jiyeol. “kau sendiri juga pernah kan seperti ini?? asal kau
tahu ya, aku sudah muak dengan semua ini!!! jadi terserah apa yang ingin kau
lakukan asal jangan menyeretku ke dalam masalahmu!!!”, ~klik~
“langsung dimatikan??
Apa maksudnya?? Dasar menyebalkaaaaaannn!!!”, teriak Jiyeol frustasi. “awas kau
Jung Yunho!!!!”.
Saking lelahnya, Jiyeol tertidur dengan kekesalan yang
masih dipendamnya pada Yunho. begitu juga dengan Yunho yang masih kesal dengan
kelakuan Jiyeol dan masalah yang baru saja datang menghampirinya. Yunho berniat
untuk tidak terlalu memikirkan hal itu.
*****
Sudah pukul 10 pagi, seharusnya mereka sudah pulang tapi
sepertinya mereka masih betah untuk tetap tinggal di kampus, lebih tepatnya
lapangan basket. Changmin dan Junsu masih bermain basket, “siapa yang
memasukkan bola paling banyak, dia harus mentraktir makan”, begitu kata
Changmin pada Junsu sebelum mereka bermain.
Sedangkan Yunho dan Jaejoong duduk di tepi lapangan,
sesekali Yunho memainkan bola basket yang ada ditangannya. Jaejoong hanya
melihatnya, ‘Yunho terlihat tidak
bersemangat’.
“kau menyukai
Jiyeol??”, tanya Jaejoong tanpa menatap Yunho yang kaget setengah mati.
“a..apa yang kau
bicarakan??”, Yunho terlihat gugup. “aku tahu, sudah ceritakan saja”, ucap
Jaejoong enteng.
“tidak!!”, Yunho
beranjak dari tempat duduknya. “jika kau pergi, berarti kau benar menyukainya”,
ancam Jaejoong dan membuat Yunho kikuk.
Yunho kembali duduk di tempat duduknya tanpa memandang
Jaejoong yang sekarang sedang tersenyum menang. ‘ternyata kau benar menyukainya’.
“kenapa tidak jadi
pergi??”, tanya Jaejoong polos. “kau bilang, kalau aku pergi berarti aku
menyukainya”, jawab Yunho bingung. Jaejoong mengangguk-angguk.
“sebenarnya apa sih
maksudmu??”, Yunho kesal dengan perlakuan Jaejoong. “tidak ada maksud apa-apa”,
jawab Jaejoong. “hmm.. tapi jika kau memang menyukainya tak apa Yun”, ucap
Jaejoong tersenyum.
“YA!! aku tidak
menyukai wanita yang suka marah-marah tak jelas lalu dengan seenaknya menjambak
rambutku dan juga wanita yang sok galak seperti KIM JIYEOL!!!”, Yunho berdiri
dan membela dirinya sendiri.
“ada apa?”, Changmin
dan Junsu sontak kaget melihat Yunho berteriak dan menyebut nama Jiyeol dengan
sangat lengkap.
“waaahhh..kau hafal
sekali dengan kelakuan Jiyeol.. hmm..”, Jaejoong bergaya ala dektektif yang
sedang berusaha memecahkan masalah.
“i..itu”, Yunho
benar-benar dibuat mati kutu oleh Jaejoong. Yunho tahu, Jaejoong pasti akan
mengetahuinya cepat atau lambat.
Ya, Yunho memang menyukai Jiyeol. Dan menurutnya itu
hanya ketidaksengajaan. Awalnya Yunho hanya bermain-main saja dengan Jiyeol,
berusaha membuat Jiyeol marah dengan ledekkan-ledekkannya. Tapi semakin lama,
perasaan suka itu masuk begitu saja menggantikan wanita lain yang selama ini
ada di hati Yunho.
Yunho tahu Jiyeol pasti sangat membencinya. Setiap mereka
bertemu selalu saja bertengkar. Entah yang memulai siapa. Dan ketika Yunho tahu
bahwa orangtuanya dan orangtua Jiyeol dekat satu sama lain, perasaannya
bercampur, antara senang dan juga kesal. Senang karena ternyata orangtua mereka
dekat, tandanya mereka akan saling dekat pula. Dan kesal karena mereka pasti
akan selalu bersama. entahlah Yunho tak mengerti apa yang dirasakannya.
Dan benar saja, selama mereka bersama, itu membuat Yunho
benar-benar gila. Apalagi semenjak dia tahu kalau Jiyeol kekasih Yoochun. Yunho
tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, banyak sekali masalah yang terus
bermunculan.
“kenapa diam??”,
Jaejoong menepuk pundak Yunho. Yunho sadar dari lamunannya. Yunho tak menjawab
lalu pergi meninggalkan Jaejoong yang masih senyum-senyum sendiri. “kau pasti akan
jujur padaku Yun”, ucap Jaejoong.
*****
“aish, kenapa Jaejoong
selalu tahu apa yang ku rahasiakan?? Iiiissshhh”, gerutu Yunho pada dirinya
sendiri. sekarang Ia sudah ada di mobilnya, Ia sengaja menghindar dari
Jaejoong. Yunho mengirimkan pesan singkat pada Jaejoong, ‘aku pulang duluan’ begitulah kira-kira isinya.
“aarrgghh, harus ke
rumah Jiyeol pula. Moodku semakin buruk”, umpat Yunho lalu melajukan mobilnya
keluar dari parkiran kampusnya.
Hari ini, Yunho tidak pulang bersama dengan Jiyeol karena
Jiyeol tidak ada jam kuliah yang sama dengan Yunho. dan sekarang mungkin Jiyeol
sudah menunggu kedatangan Yunho. kemarin Yunho ditelfon Ibu Jiyeol agar siang
ini Dia datang ke rumah.
Sementara di rumah Jiyeol sudah lengkap dengan
orangtua Jiyeol dan orangtua Yunho. Entah akan ada acara apa disana, JIyeol
yang tuan rumahnya saja tidak mengerti. Mereka sudah berkumpul di ruang tengah sekarang
dan tengah menunggu Yunho yang hampir sampai. Jiyeol sangat gelisah,
“sebenarnya ada apa sih??”, tanyanya dalam hati.
“kau ini kenapa
Jiyeol??”, tanya Ibu Jiyeol heran. “tidak, aku hanya bingung saja sebenarnya
ada apa”, ucap Jiyeol pada akhirnya. “hmm.. nanti kau juga tahu. Tapi kita
tunggu Yunho dulu ya.”
Yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang, Yunho
memarkirkan mobilnya di depan pagar rumah Jiyeol. “tunggu, ini kan mobil Ayah”,
gumam Yunho heran. Ternyata Yunho tidak tahu kalau orangtuanya juga akan
datang. ‘firasatku tidak enak’ Yunho
menggeleng-gelengkan kepalanya. Dengan perasaan yang tidak menentu, Yunho masuk
ke dalam rumah Jiyeol. “aish”, umpat Yunho.
“maaf aku telat. Hmm
tapi kenapa ayah dan ibu kemari juga?? Jihye??”, Yunho bertanya pada
orangtuanya dan Jihye adiknya.
“kejutan”, ucap Ibu
Yunho tersenyum, diikuti ayah Yunho dan Jihye. Yunho mengeryitkan dahinya tanda
tak mengerti.
“maaf aku tidak bilang
padamu kalau aku juga mengundang keluargamu Yun”, jelas Ibu Jiyeol.
“lalu ada masalah
apa??”, Yunho menatap orangtuanya dan orangtua Jiyeol bergantian. Tatapannya
berhenti pada Jiyeol yang menunduk.
“biar aku yang
menjelaskan Ny. Jung”, ucap Ibu Jiyeol lembut. “begini Yunho, Jiyeol, kalian
tahu kan kalau kami sebenarnya menjodohkan kalian berdua?? Ekhmm.. dan sekarang
kami ingin kalian bertunangan ya sekedar bertukar cincin saja”, jelas Ibu Jiyeol
yang membuat Yunho dan Jiyeol terperangah kaget.
“bertunangan???”, tanya
mereka bersamaan. Ibu Jiyeol tersenyum begitu pula yang lain, mereka juga
tersenyum menandakan itu benar adanya.
“aku-” “kami harap
kalian bisa menerimanya”, ayah Jiyeol memotong kata-kata yang ingin dilontarkan
Jiyeol . “bagaimana??”, tanya ayah Jiyeol.
‘apa-apaan
ini?? bertunangan dengan wanita yang sudah mempunyai kekasih?? Tidak bisa
tapiii’ batin Yunho ikut
bingung. Yunho melirik ke arah Jiyeol yang sudah pasrah dengan semua keadaan
ini.
“tapi aku dan Jiyeol
masih kuliah, dan tidak mungkin jika-” “ini hanya bertukar cincin Yun, menikah
nanti saja setelah kalian lulus kuliah”, kali ini kata-kata Yunho yang dipotong
oleh ibunya sendiri.
“aku mengerti tapi apa
harus secepat ini?? lagipula Jiyeol sudah mempunyai ke-” “kami ingin sekarang,
karena kami tahu kalian sudah sangat mengenal satu sama lain. Lagipula kalian
juga satu kampus pasti sudah kenal sebelumnya bukan?? Dengan adanya pertukaran
cincin ini, kalian akan saling terikat”, lagi-lagi kata-kata Yunho dipotong
oleh Ibu Jiyeol.
‘sepertinya
aku tidak dibolehkan bicara.. iiissshh’ batin
Yunho kesal. Yunho melirik Jiyeol lagi yang sekarang seperti menahan tangisnya.
‘aku tahu kau tidak mau menerima hal ini
Jiyeol’.
“baiklah aku akan
menyetujui pertunangan ini”, ucap Yunho mantap. Jiyeol sontak menatap Yunho,
dengan tatapannya yang lemah lalu Ia kembali menundukkan wajahnya lagi.
“baik kalau begitu kau
Jiyeol??”, tanya Ibu Jiyeol. Tidak ada jawaban langusng dari Jiyeol melainkan
hanya anggukan lemah.
“ya sudah kalau begitu,
Yunho masukkan cincin ini di jari manis Jiyeol”, Ibu Jiyeol memberikan cincin
yang Ia beli bersama dengan Ibu Yunho.
Yunho menghadapkan
badannya ke arah Jiyeol yang duduk di sampingnya sekarang, Ibu Jiyeol meminta
Jiyeol mengadahkan telapak tangannya ke arah Yunho. Ketika itu juga Yunho
memasukkan cincin ke jari manis Jiyeol. Sebaliknya Jiyeol juga memasukkan
cincin ke jari Yunho.
Dan pada hari itu Yunho
dan Jiyeol resmi bertunangan. Entah apa yang membuat Yunho menerima pertunangan
itu padahal jelas-jelas Jiyeol menolaknya. Apakah Yunho benar menyukai Jiyeol??
Atau ada alasan lain Yunho menerima itu?? Lalu bagaimana hubungan Jiyeol dengan
Yoochun??
~TBC~
0 komentar:
Posting Komentar