Halaman

Minggu, 04 Januari 2015

Oh.. Tampannyaa Boss-Ku

Title     : Oh.. Tampannyaa Boss-Ku
Length : One Shoot
Cast     : YunRa, Bbunee dan Yoochun

FF untuk mengisi waktu kosong, hahaha... dibuatnya ngebut nih.. (ngebut ga ngebut tetep aja kurang bagus FFnya L)

Lanjut deh..


“Ara~~, bangun nak..”, suara pintu yang diketuk dari luar terdengar. Tapi yang dipanggil hanya bergumam.

“Ara~~, sudah bangun belum? Sudah pukul 5 pagi, nanti kau terlambat”, teriak eomma Ara lebih kencang.

SRAK!!

“Omo.. hari ini, hari pertamaku bekerja. Aish.. jinjja..”, selimut yang tidak berdosa itu dihempaskannya ke sembarang arah. Pemiliknya pun sudah melesat cepat ke kamar mandi.

♥♥♥

“Satu kata, Sempurna”, senyum Ara terpampang jelas diwajahnya sembari melihat dirinya dicermin. Memakai setelan kemeja putih dan celana panjang hitam dibalut dengan blazer berwarna ungu, membuat dirinya semakin terlihat cantik. Tak lupa dengan rambut hitam panjangnya yang dibiarkan tergerai.

-----

“lama sekali sih dandannya. Ayo cepat makan! Kau bisa telat Ara..”, ucap eomma Ara sambil menyiapkan sepiring nasi goreng diatas meja makan.

“oke..oke.. aku akan makan dengan cepat eomma cantik..”

            Waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Ara sudah sampai di halte bis, menunggu dengan resah karena bis yang harus dinaikinya tidak kunjung datang.

“Aigo, kenapa lama sekali? 10 menit aku menunggu disini. Bagaimana jika aku telat datang ke kantor?”, cemas Ara.


Ddrrtt.. Drrttt.. “Bbunee Calling”

“yeoboseyo Bbunee~yaa”

“kau dimana? Aku sudah sampai distasiun”, ucap Bbunee, teman Ara sekaligus teman yang mengajak Ara untuk bekerja dikantornya saat ini.

“aku masih di halte bis, otte?”,

“Yak! Aigo.. kita bisa telat Ara”, sahut Bbunee ikut cemas.

“hmm.. kalau begitu kau naik kereta duluan saja. Aku akan ke kantor sendiri”, ucap Ara tak enak hati.

“eh? Aniyo.. nanti kalau kau tersesat bagaimana?”

“haha.. memang aku anak kecil. Tenang saja, jika aku tidak tahu jalan, aku akan bertanya. Kau pergi lah duluan”, ucap Ara.

“hmm..baiklah, sampai bertemu di kantor ne Ara”

Tuut.. Tuut.. Tuut..

“fiuh.. semoga aku bisa sampai kantor dengan selamat”, ucapnya pada diri sendiri.

♥♥♥

            Akhirnya setelah menunggu selama 15 menit di halte, Ara sampai juga distasiun kereta. Waktu sudah menunjukkan pukul 6.45 menit. Dan Ara masih harus menunggu datangnya kereta. ‘mungkin aku akan menerima hukuman setelah sampai kantor’ batinnya.

“ekhm.. kau bisa duduk disini dulu”, ucap seorang namja bersuara bass dibelakang Ara.

“ah, gwenchana. Aku bisa menunggu sambil berdiri”, tolak Ara halus.

“tapi tidak baik jika seorang namja duduk tapi yeoja disampingnya berdiri”, ucap namja itu lagi. “jadi duduklah”, lanjutnya.

“baiklah kalau kau memaksa, aku akan duduk. Kamsahamnida”, ucap Ara lalu duduk.

‘Aigo, apa ini cinta pada pandangan pertama? Dia tampan sekali memakai kemeja dan jas abu-abu itu. Tubuhnya tinggi dan juga berotot mungkin. Seperti artis-artis yang ada dalam drama korea. Oh Tuhan, aku bersyukur bertemu dengannya di saat seperti ini’ batin Ara masih menatap sosok namja didepannya yang seperti juga seorang karyawan.

“Naneun Jung Yunho imnida~”, suara namja itu mengagetkan Ara. “Uhuk.. eo, naneun Go Ah Ra imnida. Bangapta~”, balas Ara sedikit kikuk karena ketahuan sedang menatap Yunho.

“apa kau bekerja?”, tanya Yunho. “nde~”, Ara mengangguk.
“tapi sepertinya aku baru hari ini bertemu denganmu. Apa kau baru mulai bekerja hari ini?”, tanya Yunho lagi.

“nde, hari ini hari pertama aku bekerja tapi sepertinya aku akan datang terlambat sampai kantor”, ucap Ara lemas mengingat hukuman apa yang akan diterimanya nanti.

“Hari ini, memang hari sibuk sepertinya. Jalan raya sangat macet dan sekarang kereta akan datang telat”, cerita Yunho. “oh mianhe, aku jadi mengeluh padamu”, Yunho menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

“hehe.. tidak apa-apa, aku merasa lega karena ada orang yang mengalami nasib yang sama hari ini denganku”, senyum Ara.

Teng.. Teng.. Teng.. (ceritanya keretaya datang)

“ah, ayo keretanya sudah datang. Kau mau menuju Gangnam kan? Ayo!”, Yunho menarik tangan Ara yang masih mematung.

            Di dalam kereta, keadaan sangat ramai. Kursi kereta sudah tidak ada yang kosong, alhasil Yunho dan Ara harus rela berdiri. Dengan sikap pedulinya, Yunho menyuruh Ara berdiri disampingnya.

“Yunho-ssi, bagaimana kau tahu aku bekerja di Gangnam?”, tanya Ara penasaran. Pasalnya dia tidak pernah mengatakan pada Yunho sebelumnya.

“eo.. itu.. itu.. ekhm.. bukankah kau menunggu di peron kereta yang menuju gangnam, jadi aku menebak saja jika kau mau kesana”, jelas Yunho sedikit gugup.

“ah benar juga yaa..”

JEDUK.. CKIIITTT

“Ya Tuhaannn”, Ara yang saat itu tangannya terlepas dari pegangan kereta, hampir saja jatuh tapi dengan cekatan Yunho menopang tubuh Ara hingga mereka sedikit berpelukan.

“ah mianhe, kau.. kau tidak apa-apa kan?”, tanya Yunho sambil melepas tangannya yang menopang Ara.

“nde”, Ara merasa tersipu, mungkin wajahnya memerah sekarang.

♥♥♥

            Akhirnya sampai juga di stasiun pemberhentian terakhir. Yunho berkata, ‘setelah kau keluar dari stasiun kereta, kau berjalan ke arah kanan. Setelah itu kau akan sampai di kantormu, SM. Aku duluan ne, sampai bertemu lagi’.

“ah kenapa dia harus turun lebih dulu? Andai saja, dia teman sekantorku. Fiuh.. pasti aku akan semangat bekerja”, Ara berbicara sendiri sampai tidak sadar dia sudah sampai di depan gedung kantornya.

“sampai juga di kantor baruku. Bersiaplah menerima hukumanmu Go Ah Ra-ssi”, ucap Ara menghela nafas.

-----

“annyeonghaseyo, naneun Go Ah Ra imnida. Mannaseo bangapseumnida. Mohon bantuan dan kerjasama dari kalian semua”, Ara memperkenalkan dirinya dihadapan semua teman kerja di divisi Marketing.

“ne, annyeonghaseyo Ara-ssi”, balas semua teman-teman barunya menyambut Ara dengan senang.

“dan maaf karena dihari pertamaku bekerja, aku sudah terlambat”, ucap Ara tak enak hati dan membungkukkan badannya.

“dimaafkan. Karena hari ini Atasan kita pun juga telat”, ucap Yoochun, yang diketahui dia adalah Head Departement di Divisi Marketing.

            Semua orang yang ada di ruangan itu tertawa, karena tidak biasa-biasanya Atasannya itu telat sampai 30 menit.

“Ah itu dia datang”, lanjut Yoochun.

“Annyeong.. maaf aku terlambat hari ini”, ucap Bosnya itu dengan senyum yang sedikit dipaksakan.

“Jung Yunho”, Ara kaget melihat namja yang Ia ‘sukai’ itu ada didepannya dan ternyata dia adalah…

“upss, mianhe Jung Yunho-ssi. Ekhm”, semua orang yang ada di ruangan itu menatap aneh keduanya.

            10 menit setelah kejadian itu, Ara dipersilahkan masuk ke ruangan Atasannya yang tak lain adalah Yunho, namja yang Ia temui di kereta.

“apa mereka sudah saling kenal?”
“atau mereka saudara. Tapi tidak mungkin”

            Itulah komentar-komentar dari Bbunee dan teman-temannya yang lain. Bahkan Yoochun, sang atasan langsung mereka hanya berdecak dan menggelengkan kepalanya di tempat duduknya.

#flashback

“kau menerimanya jangan hanya karena dia cantik Yun”, ucap Yoochun.

“siapa yang bilang dia cantik? Dia manis Yoochun-aa, dan menurut bagian recruitment, dia lolos tahap psikotes. Jadi tidak ada salahnya jika aku menerimanya untuk bagian yang kosong kan?”, jelas Yunho masih menatap CV dan yang pasti foto Ara.

“jadi kau benar-benar menyukainya hanya karena melihat fotonya? Aish, untung saja usiamu masih muda, jadi aku masih mengizinkanmu untuk memacari karyawan kita”, Yoochun mengalah jika sudah berbicara dengan Head Division nya itu yang juga anak dari Presiden Direktur SM.

            Tapi, tidak ada orang yang tahu selain Yoochun kalau dia adalah anak dari pemilik kantornya itu. Mereka sangat pandai menyimpan rahasia.

#end flashback

♥♥♥

“sekali lagi aku minta maaf karena tadi tidak sopan dengan mu Yunho-ssi”, ucap Ara menunduk.

“tidak masalah, lagipula usiaku juga tidak jauh dengan kalian, jadi tidak masalah jika kau-”

“aniyo, aku adalah bawahanmu jadi aku akan tetap memanggilmu dengan Yunho-ssi”, potong Ara tiba-tiba sebelum perkataan Yunho selesai.

“hmm..baiklah kalau begitu”, sekarang Yunho yang kalah dengan karyawan baru ini.

            Ara keluar dari ruangan Yunho, menuju meja dan kursi beserta komputer yang sudah mennunggunya untuk bekerja.

SRET!

‘sepertinya keluhanku hari ini akan digantikan dengan rasa syukur yang akan kuucapkan setiap hari. Akhirnya aku sekantor dengan Bos yang tampan. Aku berjanji akan semangat bekerja. Go Ah Ra, semangaaaaattt!!’,

♥The End♥

0 komentar:

Posting Komentar